DESIGN WEB Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya Berpotensi Hasilkan Rp 30 Miliar
thedesignweb.co.id, Jakarta PT PLN (Persero) melalui PLN Energi Primer Indonesia sedang mengembangkan ekosistem biomassa berbasis sumber daya manusia. Program tersebut tidak hanya mendukung pemanfaatan energi terbarukan (EBT), tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pengembangan biomassa merupakan bentuk kerja sama nyata untuk memajukan transisi energi.
“Pergantian kekuasaan merupakan permasalahan dan peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari beberapa pihak melalui kerja sama yang dapat direplikasi di seluruh tanah air dan daerah lain,” kata Darmawan, Selasa (10/1/2024). . .
Ia menjelaskan, melalui program Tasikmalaya, pihaknya mampu memberdayakan lebih dari 400 masyarakat dengan manfaat ekonomi tahunan sebesar Rp30 miliar.
“Kedepannya kami ingin melibatkan 1,25 juta masyarakat di seluruh tanah air dengan program ini, sehingga bisa mencapai nilai ekonomi hingga Rp9,5 triliun per tahun,” ujarnya.
Direktur Jenderal Tasikmalaya Yedi Rahmat optimistis program yang dikembangkan PLN akan memberikan kontribusi bagi kemajuan daerahnya, khususnya di bidang pertanian yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat.
“Program ini merupakan kontribusi besar bagi daerah kita. Program hari ini merupakan inisiatif strategis dan memberikan insentif kepada Kabupaten Tasikmalaya dalam produksi produk lokal,” kata Yedi.
Tak hanya itu, tambahnya, program ini juga membantu menjaga kelestarian lingkungan karena dapat mengubah lahan yang tadinya berharga menjadi lahan yang hijau dan produktif.
“Hal ini sejalan dengan upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat perekonomian masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan melestarikan lingkungan melalui pemanfaatan biomassa secara berkelanjutan,” kata Yedi.
Senada dengan hal tersebut, salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani Peduli Lembur Tani Makmur, Rismayadi (40) yang terlibat dalam proyek tersebut menjelaskan, dengan memanfaatkan tanaman nila, lahan yang dulunya kering dan sulit ditanami menjadi lebih subur. Sekarang. menjadi subur karena tanaman dapat menahan air dengan baik.
Tak hanya itu, daun tanaman ini bisa dijadikan pakan ternak dan rantingnya bisa dijual ke PLN sebagai bahan bakar biomassa.
“Dulu tanah di sini kering dan gersang. Setelah ditanam pohon nila, tanah menjadi subur, daunnya bisa dijadikan pakan ternak kambing atau domba. Nanti rantingnya akan dimanfaatkan untuk menghasilkan energi biomassa,” jelasnya. . .
Ia berharap program ini berkelanjutan dan membantu memperkuat perekonomian desanya.
“Dengan dilakukannya program perkebunan nila ini, kami berharap kedepannya dapat meningkatkan perekonomian warga dan desa khususnya di Desa Bojongkapol,” tambah Rismayadi. Ia juga menyatakan bahwa program ini terus menarik minat masyarakat lain yang ingin belajar lebih banyak dan terlibat.
“Setelah kemarin banyak yang ingin tahu lebih banyak tentang program tersebut. Bahkan di bar pun masih dibicarakan,” kata Rismayadi.