DESIGN WEB Pengguna Android Kini Bisa Login ke X dengan Passkeys, Selamat Tinggal Kata Sandi!
thedesignweb.co.id, Jakarta – Dulunya bernama Twitter, telah mengumumkan peluncuran fitur Switch di Android yang dikenal dengan Twitter.
Sebelumnya, fitur transisi ini diperkenalkan di Amerika Serikat pada bulan Januari dan kemudian secara global pada bulan April lalu.
Fitur keamanan di X menawarkan data autentikasi yang lebih andal dibandingkan kata sandi tradisional, yang sangat rentan terhadap pencurian atau pembajakan.
Pengguna media sosial bertopeng Elon dengan kunci sandi dapat mengakses akun X-nya hanya melalui sidik jari atau pengenalan wajah tanpa harus mengingat kata sandi yang rumit.
Fitur ini juga memberikan perlindungan tambahan terhadap peretas dan pencurian akun.
Pengguna baru X masih memerlukan kata sandi untuk membuat akun. Anda kemudian dapat dengan mudah mengaktifkan fitur sakelar menggunakan beberapa opsi menu di aplikasi. Pengguna dapat menemukan fitur ini di bawah “perlindungan kata sandi tambahan” di tab keamanan.
Baru-baru ini, X/Twitter kedapatan sedang menguji penghapusan suka, komentar, dan repost dari balasan. Pengguna iOS telah memperhatikan perubahan besar ini pada firmware terbaru.
Menurut laporan dari X/Twitter saat ini sedang menguji jumlah balasan postingan beserta penghapusan kunci persetujuan, komentar, dan postingan ulang.
Tak hanya itu, kini perusahaan media sosial milik Elon Musk akan menghapus jumlah penayangan dari balasan postingan.
Topeng Elon kembali menjadi sorotan, kali ini ia harus membayar kompensasi kepada mantan karyawan Twitter sebesar 600.000 dollar AS atau Rp 9,4 miliar.
Keputusan ini diambil setelah pengadilan Irlandia memerintahkan pemecatan karyawan X/Twitter.
Masalah ini bermula pada November 2022 dengan keputusan bos X yang mengharuskan seluruh karyawan Twitter bekerja lebih lama.
Seperti dikutip Engadget dari RTE, Kamis (15/2024), karyawan Twitter akan diberhentikan.
Email dengan subjek “Fork in the Road” memberi karyawan waktu 24 jam untuk membuat komitmen.
Mereka yang tidak mengklik “Ya” di email tersebut akan dipecat dan diberikan uang pesangon selama tiga bulan.
Salah satu karyawan yang memilih untuk tidak menanggapi email “Ya”, mantan eksekutif tingkat tinggi Twitter Gary Runi baru-baru ini memenangkan gugatan terhadap perusahaan tersebut.
Komisi Hubungan Tempat Kerja (WRC) di Irlandia memutuskan pemecatan Rooney tidak adil.
Wasit WRC Michael MacNamee menyebut ultimatum bos Tesla itu tidak adil dan menegaskan penolakan persetujuan tidak bisa dianggap sebagai pengunduran diri.
MacNamee mengatakan tenggat waktu 24 jam tidak masuk akal karena karyawan memerlukan lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan pekerjaan mereka di masa depan.
“Tidak ada karyawan Twitter/X yang dapat disalahkan karena menolak untuk memaksakan persetujuan yang tegas dan tanpa syarat,” katanya.