Penjualan Mobil di Indonesia Sulit Tembus 1 Juta Unit, Ini Alasannya
thedesignweb.co.id, JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia stagnan dan tak mampu mencapai lebih dari 1 juta unit. Bahkan, situasi tahun ini semakin parah karena pasar sedang anjlok, sehingga Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikendo) menaikkan targetnya dari 1,1 juta unit menjadi hanya 850.000 unit.
Hasil survei Mark Plus menunjukkan ada beberapa faktor yang menghalangi penjualan tidak bisa melebihi 1 juta unit.
CEO Mark Plus, Inc. Ivan Setiavan dalam paparannya di meja bundar industri otomotif mengatakan, “Tentu ada berbagai alasan mengapa masyarakat ragu membeli mobil baru, sehingga permintaannya lemah dan tidak bisa mencapai 1 juta unit. Masa Depan Industri 4W, Rabu (6/11/2024).
Ivan berpendapat setidaknya ada empat alasan utama mengapa penjualan mobil di Indonesia tidak melebihi 1 juta unit.
Pertama, mereka mengatakan konsumen sudah merasa harga mobil mahal. Kesimpulan ini berdasarkan survei yang menyebutkan faktor tersebut sebesar 56 persen.
Selain itu, terdapat perbedaan besar antara harga kendaraan dan pendapatan tahunan masyarakat.
Lalu alasan selanjutnya adalah pajak kendaraan yang lebih tinggi, yang diyakini akan menaikkan harga lagi sebesar 20-30 persen dan menjadikannya semakin tidak terjangkau.
Selain itu, bunga sewa juga tinggi karena sebagian besar penjualan mobil di Indonesia dilakukan melalui skema kredit.
Sementara alasan utamanya adalah konsumen sudah melihat mobil bekas sebagai alternatif pilihan.
Dana yang Anda miliki cukup untuk membeli mobil baru, namun membeli mobil bekas memberi Anda model yang lebih tinggi.
“Alternatifnya adalah menjual mobil bekas. Makanya lebih baik beli mobil bekas, tapi bisa dimodernisasi,” tegas Ivan.
Sebagai informasi, penjualan ritel kendaraan roda empat pada tahun 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1.013.582 unit.
Kemudian pada tahun 2024, periode Januari-September penjualan ritel mencapai 657.223 unit.