Bisnis

Pentingnya Literasi Keuangan bagi Generasi Muda di Era Digital

thedesignweb.co.id, Jakarta Di era digital yang semakin memudahkan dalam memperoleh penghasilan, literasi keuangan menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki generasi muda.

Kemudahan akses terhadap layanan keuangan digital, seperti investasi online dan pinjaman online (Pinjol), memiliki risiko tersendiri, apalagi jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja uang.

Di Universitas Trishakti, Jakarta, Selasa (15/10/2024), pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda menjadi pokok bahasan melalui seminar “Finansialisasi untuk Generasi Baru”.

Rektor Universitas Trishakti Prof. Dr. IR Kadarsah Suryadi, DEA, menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya membantu menghindari jebakan keuangan ilegal seperti pinjaman, tetapi juga mengekang perilaku konsumen yang tidak bijaksana.

“Kemudahan akses terhadap pinjaman online seringkali membuat banyak orang terjerumus ke dalam hutang konsumtif karena kurangnya pengetahuan. Oleh karena itu, pengetahuan finansial sangat penting agar generasi muda dapat mengelola uangnya dengan bijak,” kata Kaderrah, China (17/10/). . 2024). Tingkatkan intensitas

Menurut Kadarsah, Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan OJK Friederika Vidyasari Devi menekankan, pengetahuan keuangan membantu generasi muda mengambil keputusan keuangan yang lebih baik dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Menurut survei Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan Bank Dunia, literasi keuangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan finansial generasi muda, khususnya pelajar.

Forum ini penting bagi Anda, baik secara langsung maupun daring, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik, kata pejabat OJK itu.

 

Berdasarkan data Literasi dan Inklusi Keuangan Nasional (SNLIK) yang dilakukan OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan Indonesia akan mencapai 65,43% pada tahun 2024, dengan indeks literasi keuangan sebesar 75,02%.

Friederika berharap Indonesia Emas dapat mencapai indeks literasi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045, yang menjadikan generasi muda memiliki keterampilan keuangan sebagai keterampilan hidup yang penting.

“Harus berhati-hati karena masa depan dimulai dari sekarang. Seni pengelolaan uang adalah investasi penting untuk mencapai impian dan tujuan hidup,” imbuhnya.

Program yang juga membantu meningkatkan literasi keuangan adalah program edukasi yang dijalankan oleh Credivo Indonesia.

Lily Suriani, Direktur Pemasaran dan Strategi Credivo, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2020, Credivo telah menjalankan program literasi keuangan yang menyasar pelajar di 11 kota, termasuk Bandung dan Palembang, untuk mengajarkan mereka tentang manajemen keuangan dan produk perencanaan keuangan seperti pelet.

“Program ini diperuntukkan bagi pelajar, dimana tim kami hadir untuk memberikan informasi keuangan dan menjawab pertanyaan terkait produk keuangan Credivo,” jelas Lilly.

 

Selain itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handyani menegaskan, pengelolaan uang yang cerdas sejak dini menjadi kunci masa depan cerah.

Menurutnya, generasi muda harus mulai berpikir untuk mengelola uangnya dengan baik agar bisa meraih kesuksesan finansial di masa depan.

“Persiapan masa depan yang lebih baik harus dimulai dari sekarang, dan pengelolaan keuangan menjadi bagian penting dalam proses ini,” pungkas Handyani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *