WEB NEWS Penuntasan Dugaan Korupsi Pesawat MA60, Bisa Jadi Kado Jaksa Agung untuk Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden Perlindungan Kepolisian Indonesia (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus dugaan korupsi akuisisi 15 pesawat MA60 Merpati Nusantara Airlines.
Menurutnya, hal ini penting mengingat proyek tersebut telah menimbulkan kerugian negara hingga ratusan miliar rupee. Tak hanya itu, karena pengusutan kasus tersebut, Merpati bangkrut dan ditutup.
“IPW memanggil kembali dan mendesak Kejaksaan Agung untuk membuka kembali perkara terkait dugaan korupsi pengadaan pesawat merpati yang telah tertunda selama 13 tahun,” kata Sugeng.
Sugeng menilai Kejagung mempunyai prestasi yang baik di mata masyarakat. Oleh karena itu, dugaan kasus korupsi di lingkungan Merpati Air patut ditindaklanjuti. Diharapkan citra Kejagung di hadapan masyarakat semakin positif.
Sehubungan dengan itu, IPW meminta kepada Jaksa Agung untuk membongkar perkara ini agar tidak menjadi perkara yang tertunda dan tidak jelas jumlahnya, ”tegasnya.
Sugeng mengatakan, mengusut kasus ini akan sangat menantang mengingat jangka waktu kejadiannya yang lama. Namun jika Kejagung berhasil menyelesaikan tantangan ini, maka ini akan menjadi hadiah terbaik bagi Indonesia.
“Iya, kasusnya sudah cukup serius sejak lama ya, tapi kalau Jaksa Agung bisa mengungkap kasus ini, peralihan kekuasaan akan segera berakhir, dan Jaksa Agung juga bisa mengakhiri musimnya, ini akan terjadi atau warisan Jaksa Agung untuk Indonesia dalam penegakan hukum,” desaknya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula ketika ada usulan pembelian pesawat MA60, di tengah rapat Komisi Gabungan Indonesia-China. Tercatat, harga satuan pesawat MA60 yang diproduksi Xian Aircraft Industry tidak disertifikasi oleh Federation of Aviation Administration (FAA).
Harga pesawat yang semula hanya $11,2 juta ini kabarnya naik menjadi $14,3 juta per unit. Selain itu, skema pengadaan yang semula business-to-business (B to B) diubah dan/atau dimanipulasi menjadi Government-to-Business (G to B).
Dalam kasus ini, diduga ada calo “boneka” yang menjadi agen penjualan 15 pesawat industri penerbangan Xian yang diperankan MS menggunakan PT MGGS yang diduga atas inisiatif AH, pemilik PT IMC PL dan PT IM.