Penyuluhan untuk Petani Tebu Kabupaten Agam: Sinergi Koperasi Kana dan UGM Dukung Pertanian Berkelanjutan
LIPUTAN6.
Acara yang berlangsung di kantor Wali Nagari Lawang pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, dimaksudkan untuk memperkenalkan metode penanaman meriam yang mengandung gula dengan teknik lubang cincin, metode retensi tanah dan air yang digunakan pada tebu untuk meningkatkan efisiensi air dan penyerapan bergizi. Metode ini termasuk membuat rongga cincin atau cincin (rongga cincin) di sekitar tebu.
Aktivitas ini adalah reaksi dari aktivitas. Gubernur Agam, Dr. Endrizal, SE, M.Sc., tentang program untuk mengembangkan daerah pedesaan yang berkelanjutan dan berkelanjutan yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinasi untuk Pembangunan dan Budaya Manusia (Kemenko PMK). Teknologi Ring -Pit berharap dapat membantu petani di distrik ini. Agam dihadapkan dengan berbagai tantangan pertanian, dan pada saat yang sama mempercepat pengembangan wilayah pertanian berkelanjutan di daerah tersebut.
Dalam acara ini, Iliona Palomitta, Direktur Kana Indonesia Industrial – Anak -anak Koperasi Kana yang akan membangun pabrik gula merah di Agam – menyatakan harapan bahwa teknologi pit dering akan menawarkan manfaat konkret bagi petani.
“Kami melihat potensi besar dalam pengembangan tebu -pertanian di Agam. Dengan menerapkan teknik cincin -henti kami berharap dapat membantu petani memaksimalkan tanaman dan meningkatkan sumur mereka,” jelas Iionon.
Dukungan untuk acara ini juga disediakan oleh Jonathan Danang Wardhana, presiden koperasi Cana mengatakan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun keamanan pangan dan perlakuan sumur komunitas pertanian.
“Kana Cooperative selalu berusaha untuk menawarkan dukungan terbaik kepada petani dengan konseling dan pelatihan teknis. Dengan penerapan sistem Ringpit, kami yakin bahwa peternakan tebu di Agam dapat meningkatkan hasil tanaman mereka dan lebih mandiri,” kata Jonathan Danang Wardhana.
Pemerintah daerah, diwakili oleh promosi. Bupati Agam Dr. Endrizal, SE, M.Sc., juga menghargai upaya ini dan menekankan pentingnya kerja sama antara sektor publik, koperasi dan akademisi dalam melakukan program pemerintah untuk daerah pedesaan yang berkelanjutan.
“Pemerintah Agam Regency menyambut program ini sebagai langkah konkret untuk mempromosikan sektor pertanian setempat. Area pertanian,” kata Endrizal
Presiden Forum Kolaborasi Besar Indonesia, Irsyad Muchtar, mengatakan bahwa Forum KBI menunjukkan dedikasinya kepada penguasa Sumatra Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., selama satu pertemuan, dengan kesejahteraan anggota koperasi, terutama yang harus, Siapa yang harus ditingkatkan, siapa pun yang merasakan manfaat langsung dari kerja sama dengan kerja sama dengan Kana Cooperative.
“Kana Cooperative memiliki dampak nyata pada petugas baram tebu melalui program penasihat terstruktur dan berkelanjutan. Kana juga berusaha untuk mendirikan pabrik gula merah untuk memperbaikinya dengan benar dan mendorong keberlanjutan ekonomi petani tebu di agam -reganschap,” jelas Irsyad.
Prof. Kata Ir Irham, M.Sc, Presiden Tim Penasihat Fakultas Pertanian, UGM, menjelaskan keunggulan sistem cincin -PIT dari sudut pandang akademik. Dia menekankan bahwa sistem ini memiliki keunggulan jangka panjang untuk daya tahan tanah dan peningkatan produktivitas tebu.
“Dengan teknik ini, produktivitas tebu dapat meningkat pesat sebagai akibat dari efisiensi air dan penyerapan makanan yang lebih baik. Kami berharap teknik ini dapat diambil alih oleh petani tebu di Agam,” jelas Irham.
Acara ini tidak hanya berharap bahwa ia menawarkan manfaat bagi petani lokal, tetapi juga untuk menjadi model dewan yang dapat diimplementasikan di daerah lain untuk mendukung pengembangan daerah pedesaan yang berkelanjutan.