Peran Apresiasi dalam Membangun Kepercayaan Diri Ibu, Kunci Kebahagiaan Keluarga
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menjadi seorang ibu merupakan sebuah perjalanan yang penuh tantangan, kebahagiaan dan juga kelelahan. Dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari, seringkali para ibu merasa tidak dihargai atau bahkan diabaikan, terutama setelah melahirkan seorang anak.
Perhatian orang-orang disekitarnya lebih tertuju pada anak Anda dibandingkan seorang ibu yang mungkin lupa menghargai dirinya sendiri. Di sinilah iman memegang peranan yang sangat penting. Iman setiap hari menguatkan ibu
Menurut influencer sekaligus ibu baru, Sabrina Anggraini, rasa syukur itu berupa perhatian, seperti bertanya “Sudah makan?”
Perhatian kecil seperti itu mengingatkan ibu bahwa dirinya juga perlu dijaga, karena kesehatannya juga penting. Ketika suami atau keluarga dekat menunjukkan rasa syukurnya dengan tulus, meski hanya hal kecil, seperti membantunya makan atau membersihkan barang, ibu akan merasa dihargai.
“Itulah yang langsung saya rasakan ketika orang-orang yang sangat dekat dengan saya, seperti suami dan keluarga, mulai melihat,” kata Sabrina dalam perbincangan tentang apresiasi wajar atas karya seorang ibu dan kebanggaan menjadi seorang ibu, Selasa, 10 Desember. , 2024.
“Juga, kami harus tetap bugar, jadi lebih sedikit berarti lebih banyak,” tambahnya.
Lebih lanjut Sabrina juga mengakui, kepastian tidak hanya datang dari luar, tapi juga dari dalam.
“Kadang-kadang saya melihat, misalnya, semua orang tertidur, saya melihat anak saya tertidur dan saya berpikir, ‘Oh, lihat betapa saya sudah tumbuh,’” katanya.
“Soalnya jadi ibu itu penuh tantangan, seru banget, tapi rasanya seperti terlahir kembali. Kayak itu beneran terjadi dan aku udah over,” tutupnya.
Psikolog Anak dan Remaja, Vera itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi menjelaskan, menghargai ibu bukan hanya untuk kebahagiaannya saja, tapi juga demi kebaikan seluruh keluarga.
“Syukurlah ibu merasa apa yang dilakukannya benar. “Dia yakin tindakannya ada artinya, karena ada pihak yang diuntungkan dan diuntungkan dengan apa yang dilakukannya,” kata Vera.
Rasa syukur membantu para ibu memperoleh kepercayaan diri dan kemandirian, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pola asuh yang mereka berikan kepada anak-anak mereka. Misalnya, pujian sederhana atas masakan ibu atau sikap suka membantu di rumah bisa membuat ibu merasa dihargai dan dicintai.
Rasa syukur ini berperan penting dalam membangun “kemandirian” atau keyakinan ibu dalam melakukan pekerjaannya. Ibu yang merasa dihargai akan lebih percaya diri dalam mengasuh anak, mengelola stres, dan menghadapi tantangan hidup.
Dengan begitu, tidak hanya para ibu saja yang bisa merasakan hasil baiknya, namun seluruh keluarga juga bisa merasakan manfaat dari hubungan yang bersatu dan bahagia.
Penting untuk diingat bahwa rasa syukur tidak selalu harus dalam bentuk hadiah besar atau perayaan besar. Terkadang hal kecil seperti membersihkan rumah setelah digunakan atau mengucapkan kata-kata sederhana seperti “Masakanmu enak” sudah cukup untuk membuat perbedaan besar. Bersyukur bukan sekedar memberi, tapi mengakui usaha dan perasaan seorang ibu.
Dengan mengucapkan terima kasih yang tulus, kita tidak hanya membantu para ibu untuk merasa dihargai, tetapi juga mempererat hubungan keluarga, menciptakan suasana kasih sayang dan pada akhirnya meningkatkan kebahagiaan seluruh keluarga.