Regional

Perang Tanding di Adonara, Polisi Tetapkan Dua Kepala Desa jadi Tersangka

thedesignweb.co.id, Jakarta – Dua kepala desa (kadus) di Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT ditetapkan sebagai tersangka sengketa bilateral batas tanah adat.

Keduanya adalah Kepala Desa Alepati Michael Seidu dan Kepala Desa Kimkamak Dominicus Ola Sanga. Selain itu, 14 tersangka telah ditangkap terkait penyerangan terhadap warga Desa Alipati di Desa Bagalima.

Kapolres Flores Timur AKBP I Newman Putra Sundita mengatakan, penyidik ​​masih mendalami kasus tersebut untuk mencari pelaku lainnya.

Total kami sudah menetapkan 16 orang sebagai tersangka, kata I Nyoman.

Ia mengatakan, dua tokoh desa bersama 14 warga desa langsung ditangkap polisi Flores Timur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bentrok antara Desa Alepati dan Bagalima di Kecamatan Adunaara Barat Pulau Adunaara mengakibatkan 51 rumah warga Desa Bagalima terbakar. Selain rumah, empat warga Desa Baglima juga tertembak dan terluka, serta dua lainnya tewas.

 Tonton sorotan video ini:

Kapolres Flores Timur AKBP I Neuman Putra Sundita menjelaskan, perkelahian tersebut dipicu oleh sengketa tanah adat yang sudah berlangsung lama sejak tahun 1970-an.

Meskipun arbitrase telah dilakukan pada tahun 1990-an oleh Forcopima Kabupaten Flores Oriental, namun belum tercapai kesepakatan mengenai batas-batas tanah yang disengketakan.

Akhirnya pada Juli 2024, setelah dilakukan pengukuran oleh Badan Administrasi Negara Kewilayahan (BPN), ketidakpuasan masyarakat masih terus berlanjut hingga terjadi perkelahian antara kedua desa tersebut. Ia mengatakan, meski sengketa tanah adat tidak diselesaikan, namun penyelesaian sengketa harus dilakukan tanpa kekerasan.

Kapolri menegaskan, “Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk menahan diri. Tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan kekerasan. Pemerintah, Polri, dan TNI siap mengendalikan situasi. Mereka siap.”

Dia mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri dan tidak melakukan serangan lebih lanjut. “Pemerintah daerah bersama aparat keamanan menyediakan fasilitas untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ia menambahkan, untuk menghindari bentrokan lebih lanjut, bantuan Brimob Sika juga dikerahkan untuk mendukung keamanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *