Bola

Peringati Hari Pahlawan, 4 Atlet Indonesia Meriahkan Heroes Beyond Borders

thedesignweb.co.id, Jakarta- Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama FX Sudirman menyelenggarakan program bincang khusus bertajuk Heroes Beyond Borders: Olympic Movement in Action (OMIA) 2024.

Heroes Beyond Borders mengambil semangat kepahlawanan yang melintasi batas negara untuk mencapai kesuksesan menjadi pahlawan nasional melalui olahraga. Acara tersebut juga bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai Olimpiade dalam kehidupan sehari-hari masyarakat luas.

“Melalui acara ini kami ingin mengingatkan kembali bahwa kepahlawanan tidak hanya terdapat di medan pertempuran tetapi juga melalui prestasi di berbagai bidang, termasuk olahraga. “Semangat juang para pahlawan, termasuk pahlawan olahraga Indonesia, menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berjuang di berbagai era, termasuk di bidang olahraga,” kata Ketua Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.

“Terima kasih kepada FX Sudirman atas kerjasama yang luar biasa dan kepada para atlet olimpiade yang telah datang berbagi cerita. Kami berharap para atlet ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus berjuang dan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” imbuhnya.

Berlokasi di kawasan Senayan, FX Sudirman merupakan bagian dari komunitas gaming Jakarta. FX Sudirman dan NOC Indonesia mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu menjadi rumah bagi para atlet dan komunitas olahraga.

Heroes Beyond Borders: The Olympic Movement in Action 2024 akan dikemas dengan kisah-kisah inspiratif para atlet dan olahragawan Olimpiade. Sembari berdiskusi tentang makna Hari Mahaviru, mereka berkesempatan berbagi cerita perjuangan, kerja keras, dan dedikasi.

“Bagi saya, pahlawan saya adalah orang tua saya. Kini, kita harus menerapkan semangat juang dan rela berkorban mati-matian untuk Indonesia dan berkontribusi untuk Indonesia,” kata Asahra, atlet renang Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024.

Hari Pahlawan juga memiliki arti penting dalam dedikasinya kepada sprinter Suryo Agung Wibowo, yang mencatat waktu 10,17 pada SEA Games 2009 di Laos dan dinobatkan sebagai orang tercepat di Asia Tenggara pada tahun 2009.

“Perjalanan sebagai pahlawan olahraga memang penuh pengorbanan. Bukan hanya kita sebagai atlet, ada juga keluarga yang berkorban. Perjuangan di bidang apapun bisa memberikan hasil yang maksimal. Ketika kita berhasil memberikan yang terbaik, pengorbanan mereka tidak sia-sia” ungkapnya. Suryo Agung, wakil timnas Indonesia di Olimpiade Beijing 2008.

Lifter Eko Yuli Irawan pun merefleksikan pentingnya Hari Pahlawan melalui prestasi-prestasi yang dianugerahkan olahraga kepada Indonesia. Eko bisa membuktikan dirinya menjadi atlet Indonesia yang paling banyak berpartisipasi di Olimpiade. Pemain berusia 35 tahun ini telah mewakili Olimpiade lima kali sejak 2008, memenangkan dua medali perak dan dua perunggu.

“Ini adalah momen untuk merefleksikan apa yang telah kita berikan kepada bangsa dan negara. Alhamdulillah, selama ini saya bisa memberikan kemenangan bagi Indonesia dan tidak menyerah. “Kalau menurut teman-teman tidak mungkin, saya tetap ingin mencoba lagi,” kata Eko Yuli.

Sementara itu, Ratu lari jarak jauh Indonesia Trianingsih menegaskan, tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang menjadikan Indonesia negara berdaulat dan diakui dunia.

“Bagiku, perjuanganku adalah ikut mewakili Indonesia di ajang internasional melalui olahraga. Selain olahraga, kakakku adalah pahlawanku, karena kakaknyalah yang membawaku ke dunia olahraga, yang mengenalkanku, mengajakku dan itu. Memotivasi saya untuk bisa menjadi seperti sekarang ini. “Saya tidak suka lari, tapi saya bisa hebat di dunia lari, wah,” pungkas Trianingsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *