Regional

Perpusnas Writers Festival 2024 Digelar di Jepara, Saatnya Menginspirasi Lewat Tulisan di Bumi Kartini

thedesignweb.co.id, Jakarta – Festival Penulis Perpustakaan Nasional (PWF) tahun ini digelar di Jepara. Jepara merupakan tempat lahirnya Kartini yang memperjuangkan kebebasan perempuan dan menempuh jalur literasi. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Joko Santoso dalam sambutannya, Kartini memahami literasi sebagai kekuatan perubahan sosial.

“Menulis untuk Kartini adalah salah satu bentuk protes intelektual yang damai, Kartini mengungkapkan gagasannya tentang pendidikan, pembebasan perempuan dan kebebasan berpikir,” ujarnya di Pendopo Kartini, Jepara, Kamis (17/10/2024). 

Jocko menjelaskan, menulis untuk perubahan berarti menggunakannya sebagai alat untuk mempengaruhi, menginspirasi, dan menggerakkan orang lain menuju perubahan sosial, budaya, atau pribadi. 

“Tulisan mempunyai kekuatan untuk membentuk pemikiran, memahami dan memotivasi tindakan,” ujarnya. 

Ia berharap festival ini menjadi wadah bagi para penulis muda, termasuk penulis lokal Jepara, untuk berkontribusi terhadap pengembangan literasi di Indonesia.  

“Festival ini juga mendukung misi Perpusnas dalam membangun masyarakat terinformasi dengan menghadirkan berbagai narasumber yang telah menuliskan beberapa karya terbaik Perpusnas,” jelasnya. 

Di sela-sela acara, Sekjen Perpusnas Joko Santoso menyerahkan secara simbolis sepeda motor keliling perpustakaan kepada Pj Direktur Pelayanan Kearsipan dan Perpustakaan Jepara Hadi Sarvoko. Kami berharap dukungan ini dapat meningkatkan akses materi pembelajaran bagi masyarakat Jepara dan meningkatkan minat belajar di berbagai bidang, khususnya di daerah-daerah sulit di Jepara.

Acara ini diawali oleh Perpusnas Press sebagai wadah bertemunya para penulis, pembaca, penggiat literasi, dan ekosistem kepenulisan.

Sementara itu, Pj Direktur Jepara Edi Supriyanta menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Jepara sebagai tuan rumah PWF 2024. 

Ia mengatakan saat pembukaan festival: “Kami sebagai tuan rumah sangat berterima kasih atas kepercayaan mereka untuk menyelenggarakan acara sebesar itu. Karena Jepara adalah kota kecil di ujung Jawa Tengah. Sekarang Jepara sudah berkembang.” .

Selain itu, Edi mengidentifikasi perlunya perbaikan permasalahan literasi di Jepara. Berdasarkan data Indeks Perkembangan Literasi Penduduk (IPLM), Jepara berada pada peringkat 54,2 atau lebih dalam kategori rata-rata.

“Pada saat yang sama, tingkat hobi membaca masyarakat juga berada pada kategori sedang yaitu sebesar 72,5 sehingga masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Edi Supriyanta juga mempromosikan destinasi wisata andalan Jepara, Karimunjawa, yang hanya berjarak 2,5 jam menggunakan perahu dari Jepara. 

“Kami tunggu datang ke Karimunjawa. Lokasinya asri, hotelnya bagus, dan tiketnya murah sekali,” tutupnya.

 

PWF 2024 akan berlangsung hingga 21 Oktober dengan beragam acara menarik, antara lain bincang tertulis, peluncuran dan resensi buku, workshop menulis, pemutaran film pendek, pembacaan puisi, pembacaan drama, serta residensi menulis di Karimunjawa.

Sri Marganingsih, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama, dan Humas Perpusnas mencatat, target kegiatan tersebut adalah 750 peserta aktif dan 1.000 tamu, “PWF ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk terlibat dan mencintai dunia perpustakaan. menulis dan literasi,” harapnya.

Melalui berbagai media kemitraan, Sri juga akan menjangkau lebih dari 100.000 masyarakat melalui Media Sosial Perpusnas, Pemkab Jepara, Forum Baca Taman Masyarakat (TBM) dan mitra media lainnya. 

Aktivis literasi Maman Suherman sebagai pembicara talkshow di hari pertamanya sangat mengapresiasi kecakapan hidup PWF dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mencintai budaya membaca.

“Program PWF memerlukan hal-hal tersebut. Bukan sekedar membaca dan menulis, tapi bagaimana saling membangun dan menguatkan,” ujarnya.

PWF menjadi acara tahunan yang terus berkembang sejak diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2021. Tahun 2022 masih diselenggarakan di Jakarta, dan tahun 2023 festival berpindah ke Bandung. Dengan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya, pada tahun 2024 ini Jepara terpilih menjadi tuan rumah dan membawakan tema yang sejalan dengan warisan sastra RA Kartini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *