WEB NEWS Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Diprediksi Melaju Kencang
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pertumbuhan mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan semakin pesat. Hal ini didukung oleh berbagai faktor utama yang menjadikan Indonesia kandidat kuat untuk menguasai pasar global.
Analis otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan kebijakan dan insentif pemerintah serta potensi sumber daya alam Indonesia menjadi penopang utama pertumbuhan industri. Yannes pada Jumat, 23 Agustus 2024 mengatakan, “Komitmen pemerintah terlihat jelas dengan kebijakan pembebasan PPnBM dan subsidi pendukung penggunaan listrik.”
Keunggulan lainnya adalah Indonesia merupakan negara terbesar di dunia. Fasilitas manufaktur baterai yang penting ini memberikan keuntungan nyata bagi Indonesia untuk mengembangkan industri baterai dan tenaga listrik secara mandiri.
Kapasitas nikel menjadikan Indonesia pemimpin dalam pengembangan industri di kawasan dan global, ujarnya.
Selain itu, biaya operasional kendaraan listrik dibandingkan kendaraan konvensional menjadi faktor yang menarik pelanggan. Ketika harga bahan bakar naik, kendaraan listrik menawarkan solusi ekonomis dalam jangka panjang.
Kemajuan pesat dalam teknologi baterai juga mendorong pertumbuhan kendaraan listrik. Harga baterai yang semakin terjangkau dan jarak berkendara yang semakin luas menjadi faktor utama yang mendorong adopsi kendaraan listrik dalam 10 tahun ke depan.
“Perkembangan teknologi baterai menjadi landasan utama untuk menjadikan kendaraan listrik lebih efisien dan ramah lingkungan,” kata Yannes.
Dengan berbagai faktor pendukung, Indonesia siap menjadi pemain utama industri energi terbarukan dunia. Hal ini tidak hanya akan mendukung perekonomian dalam negeri, namun juga berkontribusi terhadap upaya global untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan.
Pada Rabu (3/7/2024), pemerintah Indonesia dan Korea Selatan membuka ekosistem baterai dan kelistrikan di Karawang, Jawa Barat. Langkah ini merupakan konvergensi global kendaraan listrik di mana baterai litium menjadi jantung revolusinya.
Hadir dalam upacara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perairan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Direktur BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi Republik Korea, Duta Besar Korea untuk Indonesia, CEO Hyundai Motor Group dan CEO LG Energy Solutions.
Menko Luhut menjelaskan, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan berinvestasi pada teknologi modern, Indonesia siap memainkan peran penting dalam pasokan kendaraan listrik global, dari atas hingga bawah. Indonesia akan menciptakan ekosistem yang mencakup mitra internasional.
Pada Rabu, 3 Juli 2024, Menteri Koordinator Luhut mengatakan: “Langkah strategis ini tidak hanya akan mendongkrak perekonomian kita, tetapi akan menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi dan mengembangkan keterampilan di kalangan tenaga kerja kita.”
Peluncuran ini merupakan sebuah visi yang menjadi kenyataan. Peluncuran ini juga merupakan tanda komitmen Indonesia terhadap inovasi, pelestarian lingkungan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
Menko Luhut menambahkan, “Hari ini merupakan langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan pengembangan teknologi pengenalan baterai lithium dan bioelektrik di Indonesia.”
Indonesia memiliki target 600.000 kendaraan listrik baterai (BEV) pada tahun 2030, sehingga Kona Electric yang memproduksi 50.000 unit per tahun akan meningkatkan produksi Indonesia secara signifikan.
Produksi tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 160 ribu ton per tahun, mengurangi impor sebesar 45 juta liter per tahun, dan menghemat subsidi bahan bakar hingga Rp 131 miliar per tahun, serta akan meningkat dengan kendaraan sirkular.
Selain itu, dengan penggunaan baterai LG produksi dalam negeri di Kona Electric, nilai TKDN KBLBB yang sebelumnya 40% bisa meningkat pesat, mendekati 80%. Hal ini merupakan langkah awal untuk mendorong nilai tambah industri Tanah Air.
Menteri Koordinator menyimpulkan: “Pembangunan biodiesel litium dan pembangkit listrik tidak hanya menunjukkan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, memperbaiki iklim, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kami. “Ayo cepat