Bola

Pesangon Shin Tae-yong usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Segini Nilainya

Lioptan6.com, Jaket -Kerusakan untuk Penggulian Shin Tai -yong dari pelatih Indonesia telah mencapai puluhan miliar.

“Secara finansial, mereka harus membayar puluhan miliar tali. Kompensasi kami juga sesuai dengan kontrak.”

Menurut ARIA, kompensasi Shin T-Yong juga membuktikan kurangnya pengaruh bola mafia di balik keputusan PSSI.

PSSI mengatakan langkah yang mendukung tim nasional serta adaptasi dengan kepribadian anggota tim nasional, yang sebagian besar diselesaikan oleh para pemain diaspora dari Eropa.

“Konsekuensi kami mengambil pemain pengasingan yang diterima di level yang lebih tinggi dan lebih tinggi, jadi kami membutuhkan pemimpin pelatihan. Dia ditemani oleh asisten teknis,” kata Aria.

Nama mantan striker nasional Belanda dan legenda Ajax Amsterdam, Patrick Cobert muncul sebagai pengganti Shin Tai Yang. Sementara rumor menunjukkan bahwa asisten teknis dikumpulkan oleh Alex Pasteur.

Pasteoor, yang menganggur, pernah mempromosikan tiga klub berbeda untuk Eredivisi, Almere City, Sparta Rotterdam dan Excelsior.

Direncanakan untuk memperkenalkan PSSI tim pelatihan baru ini pada hari Minggu (12/12/2025).

Pada kesempatan acara sebelumnya, Kepala PSSI Eric Tier menjelaskan bahwa wacana pemakzulan sebenarnya adalah tim nasional pra -indonesia dibandingkan dengan Cina di kualifikasi Piala Dunia Oktober lalu.

Ada dinamika yang relatif tinggi yang terjadi pada saat itu, sehingga terpisah dengan taktitan dari Korea Selatan. Secara umum, banyak aspek komunikasi dan taktik telah disebutkan sebagai penyebab utama Eric.

Namun, Cathom Poisi menekankan bahwa hubungannya dengan Shin Tiang terawat dengan baik, ketika seorang mantan pelatih Tomas Indonesia juga mengklaim bahwa ia telah membuat keputusan untuk membuat keputusan.

“Sebelum bermain di Cina, itu adalah dinamika yang relatif tinggi,” kata Eric Tier.

“Jadi ini adalah yang terbaik hari ini. Tentu saja ada risiko, tetapi lebih baik mengambil risiko nanti dan tidak menyesalinya. Lalu kami mencari data yang dapat bekerja lebih keras dalam hal komunikasi, taktis dan lainnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *