Berita

Pimpinan MPR Terima Masukan dari ITB utuk Wujudkan Target Ketahanan Energi Prabowo

Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR Indonesia Eddy Suparna menggelar diskusi dengan Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan Institut Teknologi Bandung (PPEBT). Dalam diskusi tersebut, Eddie mendapat pendapat berbeda dari berbagai pakar ITB mengenai tujuan penerapan ketahanan energi.

Diskusi ini dihadiri oleh Direktur Direktorat Penerapan Sains dan Teknologi Interdisipliner (DPITM) ITB, Toufan Marhendrajana, Kepala Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan ITB, Ari Dharmavan Pasek, dan pakar pengembangan energi terbarukan ITB. dari berbagai sektor, mulai dari biofuel, hidrolik hingga bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Menurut Eddy, seluruh gagasan dan pemikiran para guru besar dan pakar ITB akan disumbangkan untuk implementasi tujuan Presiden Probov di bidang ketahanan energi.

“Presiden Prabov telah berulang kali menyatakan pentingnya Indonesia mencapai ketahanan energi. Karena itulah kami di MPR berinisiatif untuk menjaring masukan dari berbagai kalangan, khususnya di kampus. “Kami bersyukur para ahli dari PPEBT ITB bersedia ikut serta dalam upaya implementasi tujuan ketahanan energi yang diusung Prabowo,” ujarnya seperti dikutip, Sabtu (30/11/2024).

“Kami mendorong partisipasi penuh kampus dalam upaya ketahanan energi untuk memastikan kebijakan berbasis penelitian yang ilmiah dan terukur serta bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.

Menurut Eddy yang berpengalaman selama 26 tahun di bidang perbankan dan keuangan, untuk mencapai ketahanan energi, ia berharap tidak ada pihak yang berkonflik dengan potensi energi terbarukan dan kekayaan energi fosil yang dimiliki Indonesia.

“Seperti pesan Presiden Probov bahwa ketahanan energi adalah tujuannya. Segala potensi yang ada ditujukan untuk sebesar-besarnya kepentingan nasional. Tidak boleh ditentang, apalagi saling eksklusif,” lanjutnya.

 

Secara khusus, Eddy mengatakan akan terus membangun kerja sama dengan perguruan tinggi, serikat pekerja, pengusaha di seluruh Indonesia, serta kementerian dan lembaga untuk mewujudkan tujuan ketahanan energi yang diusung Prabowo.

“Saya yakin dan yakin bahwa kampus memiliki riset dan inovasi mutakhir yang dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan, baik bagi kementerian dan lembaga maupun bagi pemangku kepentingan lainnya,” tutup Eddy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *