Regional

WEB NEWS Pj Gubernur Lampung Minta Daerah Lebih Proaktif dalam Pengendalian Inflasi

thedesignweb.co.id, Lampung – Pj Gubernur Lampung Samsudin menggelar rapat tingkat tinggi (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung di rumah dinas Gubernur Mahan Agung, Kamis. (10 Oktober 2024).

Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati dan Walikota Kabupaten Lampung, serta pimpinan lembaga terkait seperti Bank Indonesia, BPS, Blog, dan Lembaga Keuangan Daerah (OPD).

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Konferensi Koordinasi Pengendalian Inflasi (RACOR) yang diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di HLM pada 7 Oktober 2024.

Samsuddin mengatakan, tingkat inflasi pada tahun 2024 berada pada kisaran 1,5-3,5%. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya pengelolaan yang ketat untuk mencegah tingginya tingkat inflasi dan deflasi.

Pak Samsudin juga memberikan perhatian khusus pada wilayah Sumatera yang Indeks Perkembangan Harga (IPH) meningkat signifikan.

“Kabupaten Prinseu memiliki angka tertinggi sebesar 1,75%, disusul Turan Bawang Barat sebesar 1,18% dan Wei Kanan sebesar 1,13%. Kenaikan harga tersebut terutama terjadi pada produk-produk seperti daging sapi, ayam ras, cabai merah, beras, dan ampas tebu” Samsudin ungkapnya, Kamis (10 Oktober 2024).

Lebih lanjut, Samsuddin menyoroti deflasi di Provinsi Lambung Timur dan Mesuji yang sebelumnya merupakan wilayah dengan inflasi paling tinggi.

Ia meminta para pemimpin daerah lebih proaktif mengendalikan inflasi berdasarkan data dan pemantauan stok pangan, khususnya yang diatur pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

Ia juga menginstruksikan para pelaku usaha agar lebih diawasi secara ketat untuk mencegah kenaikan harga dan penyimpanan produk yang tidak diperlukan.​

Pengawasan ini harus melibatkan unsur TNI, Polri, dan Satgas Pangan. Semua harus ikut memantau masalah ini, ujarnya.

Bahkan, ia juga mengarahkan pelaksanaan operasi pasar murah dan transfer pangan murah terutama di daerah yang mengalami kenaikan harga, serta bekerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk menjaga pasokan.

“Kami juga akan mengintensifkan kampanye penanaman pohon untuk mendorong kemandirian pangan lokal, seperti penanaman cabai dan barang-barang lain yang dapat menyebabkan inflasi, serta melakukan komunikasi yang efektif untuk mengelola ekspektasi inflasi lokal, memberikan informasi melalui media cetak dan elektronik, mengembangkan stok yang aman dan pengendalian kebutuhan pokok yang strategis,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *