PLBN Skouw Jadi Pusat Aktivitas Ekonomi Warga Perbatasan Papua, Ini Buktinya
thedesignweb.co.id, Jakarta Saat matahari mulai terbit, Siti Badriyah, perempuan berjilbab berwarna biru, sibuk membuat kopi dan susu kemasan di sepeda motornya. Air panas terus mengalir dari pemanas di sampingnya, Siti dengan terampil melayani pelanggan.
Senyumannya yang cerah dan matanya yang berbinar-binar menunjukkan betapa bahagianya dia melihat begitu banyak pembeli. Pagi itu, bisnis kopi dan makanan keliling di perbatasan Indonesia-Papua Nugini laris manis.
Meski disebut “Starlin” (Starbucks keliling), kesuksesan telah diraih sejak saat itu. Omzet hariannya mencapai Rp 2 juta, yakni puluhan juta per bulan.
“Di sini peredaran uangnya lebih baik dibandingkan di desa saya di Pulau Jawa,” kata Siti yang sudah tinggal di Papua sejak usia 7 tahun setelah orang tuanya mengikuti program reinkarnasi dari Banyuwangi.
Siti menilai pertumbuhan ekonomi daerah tidak lepas dari keberadaan Stasiun Perbatasan Nasional (PLBN) Skouw yang megah dan modern. Sejak PLBN dimulai pada 2017, pendapatannya meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, hanya Rp 1 juta per hari.
Pelanggan Siti bisa membayar dalam rupiah atau kina, tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari Papua Nugini. Ia menjual secangkir kopi kepada pelanggan Indonesia seharga Rp 10.000 dan nasi dengan lauk pauk seharga Rp 20.000, serta 3 kina dan 5 kina kepada pelanggan dari Papua Nugini.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah dirasakan oleh Siti dan warga lainnya.
“Alhamdulillah sekarang semuanya baik-baik saja. Kami pasti senang dengan dibangunnya Jembatan Holtekamp,” ujarnya.
Apa yang dirasakan Siti Badriyah juga dirasakan Rasmi, seorang pedagang di pasar yang berjarak 500 meter dari PLBN Skouw. Selama 10 tahun dia rutin berjualan dari Abeypura ke Skuv.
“Alhamdulillah di sini murah. “Saya bisa makan dan menyekolahkan anak-anak saya,” katanya.
Dengan membaiknya stasiun kereta api perbatasan, jumlah pengunjung pasar pun meningkat. Kebanyakan warga Papua Nugini berbelanja pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan barang-barang lainnya.
Pada peresmian PLBN Skouw tahun 2017 lalu, Presiden Joko Widodo memberikan pesan tegas bahwa kehadiran pos perbatasan yang direnovasi ini harus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat perbatasan.
“Sejak hari pertama saya dilantik, saya nyatakan bahwa pemerintah sudah menegaskan bahwa kawasan perbatasan adalah garda terdepan Indonesia, sehingga tidak boleh dilupakan. kami di Skauvu, kebanggaan masyarakat Papua dan kebanggaan Indonesia,” ujarnya
Oleh karena itu, keberadaan PLBN dapat menjadi hub perekonomian, kata Jokowi, sehingga menghilangkan aktivitas penyelundupan di wilayah perbatasan.
“Saya berharap kedepannya ada imbauan agar produk yang dijual tidak sama tapi berkembang. Kebutuhan pokok, tidak hanya garmen tapi juga barang-barang lain seperti elektronik,” ujarnya.
Kawasan PLBN Skouw seluas 10,7 hektare dan dibangun sejak Desember 2015 hingga November 2016 oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan biaya Rp165,9 miliar.
PLBN ini dapat dicapai melalui jalan darat dari kota Jayapura dalam waktu sekitar 90 menit. Saat ini, jalan raya nasional sepanjang 69 km tersebut dapat dilalui dalam kondisi baik.
Desain PLBN Skouw mengusung budaya lokal Papua. Desainnya diadaptasi dari bentuk bangunan khas Rumah Tangfa, sebuah rumah tepi pantai di kawasan Skouw, dengan atap berbentuk perisai dan dua ruangan panjang untuk tempat berkumpulnya orang.
Sebaiknya gunakan dekorasi lokal serta prinsip bangunan ramah lingkungan. Dingin!
PLBN tidak hanya dirancang untuk layanan lintas batas negara. Namun negara ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan negara.
Selain layanan perbatasan di kawasan Intu, juga telah dibangun kawasan pendukung dengan pasar wisata, layanan perbankan, wisma Indonesia dan fasilitas pelayanan publik lainnya.
Pasar dan pusat oleh-oleh PLBN Skouw seluas 3.600 m2 dengan total 506 kios ini merupakan wujud dari Perpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kanton Aruk, Motaain dan Skouw.
Berdasarkan data Satgas Keamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 122 Tombak Sakti Skouw merupakan tempat pertama sebelum memasuki kawasan PLBN bersama, dan setelah selesainya rekonstruksi transit PLBN, jumlah pengunjung bertambah, selain pasar. hari. mencapai 300-500, bahkan pada hari libur mencapai lebih dari 1.500 pengunjung.
Berdasarkan data Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua pada tahun 2018, omzet harian Pasar Skouw yang menjadi destinasi favorit masyarakat lintas batas Papua Nugini untuk berbelanja kebutuhan pokok adalah sebesar Rp 3 miliar.
Fungsi utama PLBN Skouw tidak hanya sekedar transit tetapi juga sebagai destinasi wisata yang unik. Ini menjadi tempat bagi masyarakat di perbatasan kedua negara untuk berswafoto atau bahkan selfie.
Terdapat banyak spot foto menarik yang dipadukan dengan dekorasi khas budaya lokal dan keindahan lingkungan.
“Jadi tentunya PLBN juga menjadi tujuan wisata,” kata Zudan Arif Fakrulloh, Sekretaris Badan Nasional Perbatasan (BNPP).
Di perbatasan Skouw, masyarakat bisa menikmati makanan khas Papua Nugini. Seperti daging domba, sosis seukuran bengkuang, pisang raja goreng, dan minuman kaleng lokal.
Wisatawan dapat mengunjungi permata tersembunyi Kampung Harapan, sebuah desa adat di dekat perbatasan. Pemandangannya sungguh menakjubkan! Anda akan menghargai sawah, bukit dan sungai besar.
Keindahan Air Terjun Sroba setinggi 50 meter yang dikelilingi hutan tropis hijau lebat memang tak perlu diragukan lagi. Untuk menuju ke sana, pengunjung perlu berhenti di Kampung Harapan dan berjalan kaki sekitar 30 menit untuk mencapai tempat tersebut.
Atau Anda bisa mampir ke Danau Maribu. Ada keindahan alam yang luar biasa. Air jernih dan pemandangan pegunungan hijau. Jaraknya sekitar 2 km dari PLBN Skouw.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menghidupkan Festival Perbatasan Jayapura untuk menggairahkan wisatawan perbatasan.
“Kami selanjutnya akan memperkenalkan berbagai acara seni, budaya, musik, film, dan lari,” kata Menteri Sandiaga Uno yang berkunjung ke PLBN Skouw.
Sandiaga menargetkan bisa menarik sekitar 2.000 wisatawan mancanegara untuk menghadiri acara tersebut.
“Saya ingin memulangkan 1.500 orang yang melintasi perbatasan setiap hari melalui PLBN ini. Ini merupakan rekor terbaik yang akan terus kita tingkatkan. Setelah itu, Cross Border kita targetkan 2.000 orang ikut perjalanan keluar air,” jelasnya. .
(*)