Regional

PLTBg Pagar Merbau PTPN IV PalmCo Jadi Sorotan Menteri Lingkungan Hidup, Diganjar Apresiasi

thedesignweb.co.id, Deli Serdang – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq memuji langkah nyata PTPN IV PalmCo dalam mendukung rencana penghapusan karbon nasional.

Hanif menyampaikan rasa syukurnya saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas PTPN IV Regional II (PLTBg) Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu, 30 November 2024.

Menurut Hanif, pemanfaatan teknologi terbarukan seperti pengelolaan gas metana di PLTBG Pagar Merbau merupakan wujud komitmen PTPN IV PalmCo terhadap kelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab.

“Kami mengapresiasi PTPN IV atas prestasi dan inovasi PLTBg, Cofiring, SAF dan lainnya. Hal ini mendorong kami sebagai pemerintah untuk belajar lebih banyak tentang upaya dekarbonisasi,” kata Hanif.

Hanif mengatakan, 18 juta perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini menghasilkan sekitar 910.000 ton limbah cair pabrik kelapa sawit (POME), atau setara dengan 36 juta ton emisi gas rumah kaca setara CO2.

“Pemerintah ingin menekan angka ini,” ujarnya.

 Lihat pilihan video ini:

Selain mengurangi dampak polutan, Hanif mengatakan pengurangan POME juga merupakan bagian dari strategi pemerintah mengatasi kampanye hitam sawit.

“Jika kita bisa menangkap 36 juta ton setara CO2, kita bisa memenuhi janji Indonesia kepada dunia internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Hanif.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K Santosa mengucapkan terima kasih kepada Menteri Hanif yang telah menyempatkan diri mengunjungi PLTBg Pagar Merbau.

Sejak tahun 2020 hingga 2024, PLTBg ini telah menyediakan listrik kepada masyarakat sebesar hingga 16,8 MWh di PLN. Jumlah tersebut setara dengan tambahan pendapatan sebesar Rp17,6 miliar dan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 54.000 tCO2eq.

“PTPN IV PalmCo berupaya menjadi perusahaan pionir dalam keberlanjutan di sektor perkebunan. Kami berharap langkah yang kami lakukan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian Indonesia,” kata Jatmiko.

Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pengurangan karbon nasional, Jatmiko mengatakan, PTPN IV PalmCo telah menetapkan berbagai program untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini termasuk mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca, khususnya metana.

Seperti diketahui, metana merupakan gas yang dihasilkan dari pembuangan TPA, termasuk minyak sawit cair.

“Di PTPN IV PalmCo kami melihat pengelolaan sampah bukan sekedar kewajiban. Ini juga merupakan peluang besar untuk membangun dan mendukung upaya pengurangan perubahan iklim,” kata Jatmiko.

Saat ini, kata Jatmiko, PLTBg Pagar Merbau merupakan salah satu proyek andalan PTPN IV PalmCo dalam mendukung upaya pengurangan karbon. Dalam proyek ini, PLTBg Pagar Merbau menggunakan biogas dari POME untuk menghasilkan listrik terbarukan.

Dengan sistem ini, perusahaan tidak hanya bisa mengurangi emisi metana ke atmosfer. Namun juga menghasilkan energi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Dengan menggunakan teknologi penangkapan metana, PLTBg Pagar Merbau berhasil menangkap dan mengolah gas metana dari limbah cair sawit yang telah dibuang sebelumnya. Gas metana yang terkumpul kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik, yang kemudian dialirkan ke jaringan listrik.

“Alhamdulillah, kami berhasil mengubah hal-hal yang dapat merusak lingkungan menjadi sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Selain PLTBg Pagar Merbau, PTPN IV PalmCo juga memiliki 12 pabrik penangkap gas metana lainnya. Yakni, PLTBg Kwala Sawit, PLTBg Pasir Mandoge, PLTBg Hapesong, PLTBg Sei Mangkei, PLTBg Terantam, PLTBg Tandun, Pabrik SAF, CBG Tinjowan, Biogas Cofiring Sei Rokan, Biogas Cofiring Sei Tapung, Biogas Cofiring Sei Tapung, Biogas Cofiring

Dengan berbagai sumber daya tersebut, PTPN IV PalmCo berpotensi menurunkan emisi gas sebesar 208.000 tCO2eq.

Selain itu, PTPN IV PalmCo berencana memperluas fasilitas penangkapan metana menjadi 30 unit pada tahun 2030. Dengan cara ini, perusahaan berpotensi mengurangi emisi gas sebesar 628.000 tCO2eq.

Jatmiko mengatakan, upaya penghapusan karbon bukan hanya pekerjaan perusahaan. Melainkan merupakan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta.

Oleh karena itu, kata Jatmiko, PTPN IV PalmCo sangat mendukung upaya pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi CO2 dan mencapai emisi nol bersih di masa depan.

Melalui pendekatan holistik dan terpadu, lanjut Jatmiko, Indonesia dapat mencapai tujuan besar tersebut.

“Sebagai bagian dari PTPN Group, kami berkomitmen mendukung inisiatif ini dengan terus mengembangkan cara baru pengelolaan limbah dan energi terbarukan serta memperkuat program keberlanjutan yang tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi” kata Jatmiko dengan tegas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *