PM India Narendra Modi Kunjungi Singapura, Perkuat Kemitraan di Bidang Maritim
thedesignweb.co.id, SINGAPURA – Perdana Menteri India Narendra Modi memulai kunjungannya ke Singapura pada Rabu (4/9/2024) untuk membahas kerja sama lebih lanjut di sektor maritim terkait keselamatan dan keamanan.
Kunjungan Perdana Menteri India ke Singapura juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan diaspora dan menjajaki kemungkinan memperdalam hubungan, dikutip dari Vietnam Times, Kamis (5/9).
Menjelang kunjungan tersebut, Kementerian Luar Negeri mengindikasikan bahwa hubungan tersebut siap untuk beralih ke fase yang lebih intensif, yang akan menjadi landasan kerja sama baru yang diidentifikasi dalam kerangka Meja Bundar Menteri India-Singapura.
Perdana Menteri Morans akan mengunjungi Singapura pada 4-5 September atas undangan Perdana Menteri Lawrence Wong.
Betapa pentingnya Singapura bagi India dan sebaliknya tergambar dari kunjungan delegasi tingkat tinggi menteri ke Singapura pada akhir Agustus 2024.
Menteri Senior Kabinet Modi termasuk Menteri Keuangan, Negara Berkembang, Menteri Perdagangan dan Menteri Perkeretaapian berpartisipasi dalam Meja Bundar Tingkat Menteri Bilateral yang kedua.
Delegasi dari Singapura mewakili delegasi yang sama kuatnya. Topik yang dibahas mewakili bidang fokus yang mencakup digitalisasi, peningkatan kapasitas, keberlanjutan, serta kesehatan dan pengobatan.
Dalam konteks ini, kedua belah pihak mengakui kemajuan yang dicapai dan menambahkan dua pilar baru dalam kerangka kerja sama, yaitu peningkatan produktivitas dan konektivitas untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Oleh karena itu, masalah ini menjadi dasar diskusi di tingkat Perdana Menteri dan hasilnya mungkin akan segera diimplementasikan
Singapura adalah mitra dagang terbesar keenam India dan merupakan sumber FDI terbesar sebesar $11,77 miliar pada tahun fiskal lalu.
Memberikan pengarahan kepada media sebelum kunjungan, Sekretaris (Timur) Jaydeep Mazumdar menyatakan bahwa kunjungan tersebut akan meningkatkan kerja sama di bidang semikonduktor.
Kunjungan Perdana Menteri Modi di masa lalu juga menunjukkan ikatan emosional yang kuat dengan negara tersebut dan Singapura.
Sekitar 7 lakh, kehadiran DRPS di Singapura digambarkan dalam ‘Little India’ dengan banyak toko dan kuil.
Dengan demikian, kisah diaspora India merupakan bagian integral dari sejarah Singapura. Ketika Sir Stamford Raffles mendirikan Singapura pada tahun 1819, ia bergabung dengan banyak orang India yang bertugas dalam berbagai jabatan.
Arus perdagangan dan investasi melalui kerja sama pertahanan yang kuat serta pertukaran budaya dan pendidikan telah meletakkan landasan yang kuat dan membantu memajukan hubungan di bidang-bidang baru yang diidentifikasi oleh kerangka Meja Bundar Menteri India-Singapura.
Perdana Menteri Lawrence Wong baru-baru ini (15 Mei 2024) mengambil alih jabatan tertinggi di Singapura setelah bertugas di Singapura selama dua puluh tahun.
Dalam konteks ini, kunjungan Perdana Menteri Modi dilakukan pada saat yang tepat untuk mempersiapkan tahap berikutnya dalam hubungan bilateral kita yang dinamis.
Aspek menarik dari kunjungan ini adalah kedua belah pihak ingin mengembangkan hubungan ke tingkat yang lebih tinggi dan beralih ke bidang kerja sama tradisional seperti pertahanan dan keamanan maritim.
Tinjauan singkat mengenai perkembangan sektor maritim menunjukkan bahwa Singapura secara konsisten mendukung aktivitas maritim India di dalam dan sekitar Laut Cina Selatan, dengan tetap memperhatikan sensitivitas Selat Malaka.
Latihan angkatan laut gabungan seperti Latihan Bilateral Maritim Singapura-India (SIMBEX) dan inisiatif multilateral di Samudera Hindia telah membantu kerja sama.
SIMBEX awalnya berfokus pada peperangan anti-kapal selam, namun kini mencakup beberapa dimensi operasi angkatan laut, termasuk larangan maritim, pertahanan udara, dan gabungan peperangan permukaan dan udara.
Khususnya, kedua belah pihak mengadakan latihan maritim ASEAN-India tahun lalu. Secara bilateral, puncak kerja sama pertahanan adalah perjanjian yang memungkinkan Angkatan Laut India menggunakan Singapura untuk dukungan logistik. Kerja sama tersebut memperkuat batas maritim India di Laut Cina Selatan dan menggarisbawahi pentingnya kawasan ini dalam kerja sama bilateral.
Kunjungan Perdana Menteri akan dilaksanakan pada tahun 2025 dengan latar peringatan 60 tahun hubungan diplomatik dan dalam waktu 10 tahun setelah terjalinnya kemitraan strategis dengan Singapura.
Oleh karena itu, ini merupakan kesempatan untuk meninjau hubungan bilateral dan membahas aspek keamanan regional, termasuk Laut Cina Selatan dan situasi di Myanmar.