Regional

Polisi Beberkan Rekam Medis Siswa SMP Deli Serdang yang Meninggal Dunia Usai Dihukum Squat Jump

thedesignweb.co.id, Medan – Polisi melakukan penyelidikan luar biasa terhadap seorang siswa SMA di Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara, yang diduga meninggal karena kelelahan setelah divonis lompat 100 kali.

Siswa tersebut bernama Lindu Shaputra Sinaga, siswa kelas IX SMP Negri 1STM Hilir, Deli Serdang. Disebutkan, inisial guru yang menghukum Lindu adalah SWH.

Direktur Humas Polda Sumut, Hadi Wahyudi mengatakan, pihak keluarga belum memberikan laporan resmi ke polisi. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, guru SWH tersebut dipecat dari SMP Negri 1 STM Hilir.

Hadi kemudian melanjutkan, telah memperoleh ringkasan profil medis untuk perawatan darurat dari Rumah Sakit Umum (RSU) Sembirin Deli Tua. Resume menyebutkan diagnosis utama adalah hilangnya kesadaran karena gangguan elektrolit dan demam, kemungkinan karena demam tifoid.

Ada perbedaan diagnosis trauma hati dan pembengkakan paha kanan akibat trauma, kata Hadi kepada thedesignweb.co.id, Senin (30 September 2024).

 

Pada Minggu, 29 September 2024, kuasa hukum keluarga, Bapak Dwi Ngai Sinaga, saat dihubungi thedesignweb.co.id melalui WhatsApp, mengatakan pihak keluarga akan mengambil tindakan hukum atas kejadian tersebut.

Dwi Ghai mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan keluarga korban yang sebelumnya menolak menjalani operasi pada jenazahnya.

Soal prosedur hukumnya, yang pertama kami lakukan adalah memberikan pendapat hukum kepada keluarga, karena saat ini pihak keluarga tidak mau autopsi, mereka tidak mengerti, bingung.tubuh, katanya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polresta Deli Serdang terkait meninggalnya Lindu Shaputra Sinaga. Polisi juga mendatangi rumah korban dan memeriksa keluarganya.

“Kami sedang berkoordinasi dengan Polresta Deli Serdan karena selama ini mereka belum terlibat langsung,” ujarnya.

Dwi Ghai juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Deli Serdang terkait meninggalnya korban yang diduga meninggal dunia setelah dihukum 100 kali lompat jongkok oleh guru yang tidak sopan.

“Ini miris sekali, selain karena usia muda juga berdampak buruk pada pendidikan kita, bukan tentara. Kita tidak menyalahkan mereka yang dihukum, tapi militer tidak bisa diminta 100 kali,” ujarnya. . .

Usai kejadian, Dwi Gai selaku Pj Pengacara keluarga pun mendatangi sekolah korban dan menemui kepala sekolah serta membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

“Sangat menyedihkan. Tapi pernyataan kepala sekolah itu akan dikoreksi dengan pengaruh. Tapi kami tidak mengerti maksud kepala sekolah,” tegas Dowie.

Lindu Shaputra Sinaga, siswa SMA di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, meninggal dunia karena diduga kelelahan setelah dihukum melompat 100 kali oleh gurunya.

Lindu dikabarkan mendapat hukuman lompat jongkok karena tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Lindu berstatus siswa kelas IX SMP Negri 1 STM Hilir Deli Serdang.

Pelajar berusia 14 tahun itu meninggal dunia pada Kamis, 26 September 2024. Lindu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Ramhot Sinaga dan istrinya Delma Bulu Padang yang tinggal di Dusun I, Desa Belingin, Negara, Kecamatan Hilir, STM.

Ibunda Lindu, Delma, nampaknya tak terima dengan kematian putranya. Saat jenazah sampai di rumah duka, Delma berkali-kali memaki guru yang telah menghukum putranya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh thedesignweb.co.id pada Minggu, 29 September 2024, guru yang menghukum Lindu Shaputra Sinaga dengan menyuruhnya lompat 100 lompat disinyalir memiliki jabatan bergengsi.

Pada Kamis, 19 September 2024, sehari sebelum meninggal, Lindu mengeluh kepada ibunya bahwa ia merasa tidak enak badan sepulang sekolah. Lindu juga bercerita kepada ibunya bagaimana gurunya memaksanya melakukan 100 lompat jongkok.

Lindu dibawa ibunya Delma ke klinik Mayen di Desa Limau Munkulu, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, untuk berobat. Meski sudah mendapat perawatan, kesehatan Lindu tidak kunjung membaik. Dia terus mengeluh sakit di sekujur tubuhnya dan merasa lelah dan letih.

Lindu Shaputra dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring Deritua oleh keluarganya sekitar pukul satu dini hari pada Kamis, 26 September 2024 karena kondisinya yang terus memburuk.

Setelah beberapa jam mendapat perawatan intensif oleh petugas medis di rumah sakit swasta, Lindu Shaputra Sinaga dinyatakan meninggal dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *