Regional

Polisi Hingga KPU Bahas Teknis Jelang Pencoblosan Cegah PSU Pilkada Rohul

thedesignweb.co.id, Polda Metro Jaya bersama Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rokan Hulu (Rohul) menggelar “debat pilkada” di kawasan Tambusai Utara. Berbagai detail teknis penyelenggaraan Pilkada 2024 dibahas untuk menghindari keresahan di hari pemilu dan penyelenggaraan pemungutan suara ulang (PSU).

Kompol Rohul AKBP Budi Setiyono yang diwakili Kapolri Amru menjelaskan, daftar pemilih pilkada harus terdata dengan baik sekaligus agar tidak tertukar rincian pemilih hingga pemilu. Terkirim.

 

“Semua harus dilakukan dengan baik agar Pilkada 2024 dapat terselenggara dengan tertib dan aman tanpa PSU,” kata Amru pada Rabu malam, 23 Oktober 2024.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Suharman angkat bicara soal persoalan pilkada di lingkungan perusahaan kecamatan. Dia meminta data pemilih di perusahaannya tertata dengan baik.

“Perbedaan informasi pegawai dan informasi mantan pegawai agar pilkada di Rohul bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Terkait undangan tersebut, Bunyamin SH, Kabag Keamanan, Intelkam dan AKP, menegaskan, pembagian undangan tidak boleh diberikan atau melibatkan tim calon. Pendistribusian harus dilakukan oleh penyelenggara tanpa menyerahkannya kepada orang lain.

Pak Bunyamin menjelaskan, “Stakeholder yang ada sebaiknya memperjelas hal ini di kecamatan agar tidak ada keluhan dari pasangan tersebut karena surat suara tidak dipublikasikan di perusahaan, misalnya di PT. Torganda”.

Selain itu, Pak Bunyamin mengimbau masyarakat dan KPU berupaya semaksimal mungkin menjangkau setiap desa. Tujuannya agar masyarakat mengetahui kapan harus memilih agar tidak menolak. 

 

*** Untuk mengetahui informasi sebenarnya yang beredar, silahkan hubungi WhatsApp di 0811 9787 670, cukup ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapolsek Tambusai Utara Iptu Suheri Sitorus berharap penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan dan desa selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Jika ada masalah dalam pengumpulan dan pendistribusian data, kami meminta bantuan polisi.

“Jika ada permasalahan di lapangan akan dibicarakan bersama, pihak kepolisian akan memberikan saran dan kontribusi untuk mencegah terjadinya PSU,” kata Suheri.

Mereka juga mendesak penyelenggara untuk menulis surat kepada perusahaan agar tidak berkumpul selama pemilu. Perusahaan diharapkan dapat membantu pejabat dalam melacak karyawan yang masih aktif atau dipecat.

Panitia PRK, Aparat Desa, Aparat Sangkat, Panitia Pemilihan dan beberapa Panitia Pemilihan turut serta dalam kegiatan ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *