Regional

THE NEWS PON XXI Aceh-Sumut 2024 Aman dan Kondusif, Berkat Pengamanan Maksimal

thedesignweb.co.id, Ishaq Ibrahim, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, mengatakan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 9-20 September 2024 di Aceh dan Sumut adalah aman dan dilakukan dengan baik.

Menurutnya, pelaksanaan PON XXI di Aceh dan Sumut aman dan kondusif karena pemerintah menerapkan pengamanan maksimal.

“Dari segi keamanan, penyelenggaraan PON sangat baik. Pengamanan yang dilakukan pemerintah cukup baik,” kata Isaac Ibrahim, Kamis 19 September 2024, kemarin.

Ishak memperkirakan pemerintah melalui jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polari), Kepolisian Daerah (Polda) hingga Polisi Sektor (Polsek) akan proaktif menjaga keamanan selama pelaksanaan PON.

Ia menambahkan, juga ada koordinasi antara aparat dan masyarakat dalam urusan keamanan.

“Ada koordinasi dan komunikasi yang erat antara aparat keamanan dan masyarakat sehingga segala kejadian keamanan yang dikhawatirkan terjadi dapat diantisipasi. Dengan begitu, semua akan tertib, aman, dan terkendali,” ujarnya.

 

Isaac mengatakan, situasi selama PON tetap terjaga karena pemerintah melakukan upaya deteksi dini berbagai potensi gangguan keamanan, termasuk ancaman terorisme dan ekstremisme.

Upaya tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan baik oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“BNPT turun ke Aceh dan Sumut untuk memantau kemungkinan titik panas terorisme dan ekstremisme agar bisa dideteksi secepatnya. Alhamdulillah semuanya selamat dan tidak ada teroris atau nihil serangan teroris hingga penutupan PON. , “katanya. Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut.

Menurut Isaac, deteksi dini terhadap ancaman terorisme dan ekstremisme sangat penting. Pasalnya, ancaman atau kerentanan terhadap terorisme dan ekstremisme selalu ada, apalagi sel teroris masih ada di Indonesia.

“Ada sel teroris aktif yang selalu mencari korban baru untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri. Ada juga sel teroris dorman yang melakukan bom bunuh diri secara diam-diam atau tidak terdeteksi. Ini yang harus selalu diwaspadai. Dan sampai saat ini BNPT, “ucap Ishak.

Sebagai kajian pendahuluan, lanjut Isaac, langkah BNPT berunding dengan puluhan mantan narapidana kasus terorisme (narkoba) di Medan, Sumut, juga cukup menjaga situasi aman dari ancaman terorisme dan ekstremisme di era PON.

“Sebelum menyelenggarakan PON, BNPT telah melakukan perbincangan dan diskusi mendalam dengan sekitar 40 eks narapidana di Medan. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada tokoh agama, pemuda dan lainnya. Ini merupakan langkah yang baik untuk menjaga keamanan,” Ishak. menekankan

Penutup PON XXI Aceh-Sumut berlangsung sukses dan aman pada Jumat malam, 20 September 2024, di Stadion Utama GOR Sumut, Desa Sena, Kecamatan Bantang Kuis, Kabupaten Dei Serdang, Sumut.

Acara tersebut menandai berakhirnya kompetisi olahraga bergengsi yang diikuti ribuan atlet dari seluruh Indonesia.

Polda Sumut melalui Satgas Operasi Hatra Toba 2024 menerapkan berbagai pengamanan ketat untuk menjamin kelancaran Upacara Penutupan PON XXI 2024. 

Kabid Humas Polda Sumut, Kompol Hadi Wahiudi mengatakan, sterilisasi di lapangan tengah dilakukan di dalam dan sekitar area stadion.

Selain itu, untuk menjaga keamanan, titik-titik strategis dilengkapi dengan peralatan modern untuk mendeteksi potensi ancaman, ratusan CCTV dipasang di berbagai sudut, facial recognition digunakan untuk memantau setiap pengunjung, X-ray juga digunakan untuk memastikan penutupan.

Keamanan dan ketertiban upacara penutupan PON XXI 2024 menjadi prioritas kepolisian, ujarnya. 

Penonton dan peserta sangat antusias menyaksikan penampilan para atlet peserta PON. Berbagai atraksi seni dan budaya dihadirkan yang menambah kemeriahan acara penutupan.

Di penghujung PON XXI, Sumut berhasil menunjukkan kemampuannya menjadi tuan rumah pesta olahraga besar.

Semangat dan kesuksesan para atlet diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia di masa depan.

“PON XXI Aceh-Sumut tidak hanya sekedar ajang kompetisi, tapi juga simbol persatuan dan kebangkitan olahraga Indonesia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *