Potret Antusiasme Murid SD di Sleman Menikmati Makan Bergizi: Nutrisi Sehat dengan Sentuhan Cinta Lingkungan
thedesignweb.co.id, Sleman – Di depan ruang kelas SD Muhammadiyah Ambarketawang 1, Sleman, Yogyakarta, puluhan kotak bekal stainless steel yang diikat dengan tali rafia putih tertata rapi di atas meja.
11:37 WIB Bekal makan siang mulai dibagikan kepada siswa di dua ruang kelas SD Muhammadiyah Ambarketawang 1. Kemudian guru memberikan instruksi: “Bacalah doa terlebih dahulu sebelum makan siang.” Pada saat yang sama, suara doa memenuhi ruangan, dan barulah anak-anak membuka kotak bekalnya.
Siswa dari sekolah ini merupakan peserta pertama dalam percontohan program gizi generasi start-up PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) bersama dengan Indonesia Food Security Review (IFSR), Yayasan Pembangunan Manusia Indonesia (YPCII) dan Boga UMB.
Kotak makan siangnya menawarkan menu bergizi berupa nasi putih, daging teriyaki, sayur mayur, irisan semangka, dan segelas susu fortifikasi.
Rabu 13 November 2024 Pantauan Kesehatan thedesignweb.co.id Beberapa anak tampak pemalu, mencerminkan sifat pilih-pilih makanan mereka.
Namun tak sedikit juga yang terlihat antusias dan menyantap makanan tersebut dengan lahap. Ada yang suka makan perlahan hingga pingsan, ada pula yang makan dengan cepat.
“Enak,” kata siswa laki-laki itu sambil tersenyum, lalu bertanya, “Aku mau, enak atau tidak?”
Ada juga yang memilih menitipkan makanan untuk dibawa pulang dengan tujuan dibagikan kepada orang tuanya di rumah.
Program pemberian pakan bergizi ini menghindari penggunaan styrofoam yang dapat ditambahkan ke limbah dengan memilih wadah makanan yang dapat digunakan kembali. Susu juga disajikan dalam cangkir yang bisa dicuci dan digunakan kembali.
Untuk menjaga kebersihan dan mendorong keberlanjutan, Sari Husada telah membentuk tim khusus yang bertugas mengumpulkan wadah-wadah ini setiap hari dan mencuci serta menyiapkannya untuk digunakan kembali keesokan harinya.
Selain itu juga disediakan fasilitas perpipaan untuk menampung sisa makanan yang nantinya akan dijadikan kompos, sehingga mengajarkan anak-anak pentingnya pengelolaan sampah sejak dini.
Dalam diskusi sebelum acara makan siang, General Manager Kesehatan dan Gizi PT Sarihusada Rizky Y. Pohan menjelaskan bahwa program ini akan membantu hampir 2.000 siswa PAUD, TK, dan SD di Provinsi Bantula dan Sleman untuk meningkatkan gizi dan kesehatannya. sasaran. kebiasaan hidup dan pengelolaan sampah di sekolah.
Program ini memiliki empat pilar utama yaitu nutrisi, pendidikan, pengelolaan sampah dan pengukuran dampak.
“Program ini merupakan yang pertama bagi kami dan sangat unik karena mencakup aspek-aspek yang berbeda dari tahap pengembangan,” ujarnya. Keempat pilar tersebut adalah: Pilar 1: Pemenuhan gizi
Program ini memberikan makanan bergizi dan susu ke sekolah sesuai standar yang ketat.
Rizky menjelaskan, kelompoknya bekerja sama dengan WMBOGA sebagai dapur pusat yang memastikan susu dan makanan bergizi sampai di sekolah dalam kondisi terbaik.
Susu yang diberikan merupakan susu bubuk yang diperkaya dengan protein, vitamin A dan vitamin C, ditempatkan dalam wadah termostatik untuk menjaga kesegaran dan dilengkapi dengan cangkir stainless steel untuk mengurangi sampah plastik.
Makanan bergizi disiapkan setiap hari dan dibagikan ke sekolah pada hari Senin sampai Jumat, menu disiapkan oleh ahli gizi, kata Rizki.
Pengenalan yang direncanakan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi siswa selama di sekolah.
Selain pemberian makanan bergizi, program ini mengedepankan edukasi kepada siswa, guru, dan orang tua. Kurikulum yang diadopsi dari program Generasi Maju meliputi konsep pola makan seimbang, PHBS (Hidup Bersih dan Sehat), pengelolaan sampah dan pola asuh yang baik.
Rizky menegaskan, edukasi ini penting agar siswa memahami pentingnya pola makan sehat dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan di rumah.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap lingkungan, program ini juga memperkenalkan teknik pengelolaan sampah sederhana di sekolah.
“Kami menggunakan metode sidapur lodong, dimana siswa memasukkan sampah organik ke dalam tabung yang berlubang. Sampah ini nantinya akan dijadikan pupuk organik.”
Pengelolaan sampah terstruktur ini diharapkan dapat menanamkan pada siswa kebiasaan membuang sampah secara mandiri dan ramah lingkungan.
PT Sarihusa melakukan penilaian dampak program ini secara komprehensif, meliputi indikator pengetahuan, akses dan pengalaman, pengukuran antropometri, serta asupan gizi dan dampak sosial. Rizky berkata:
“Kita lihat bagaimana ilmu dan pengalaman gizi anak berkembang dengan adanya program ini,” imbuhnya.