THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Saham

PPN 12% Berlaku pada 2025, Saham-Saham Ini Bakal Kena Getahnya

thedesignweb.co.id, Jakarta – Melalui Kementerian Keuangan, harga Kemenkeu dijamin akan meningkat hingga 12% di PPN (PPN), menurut mandat hukum (hukum). Artinya, 12 % PPN akan berlaku mulai 1 Januari 2025.

Diketahui bahwa ketentuan ini terletak pada UU 7 tahun 2021 tentang kohesi aturan pajak (UU HPP). Dengan demikian, pada 1 Januari 2025, tingkat PPN meningkat dari 11 % menjadi 12 %. Tingkat wajib telah mengumpulkan respons negatif masyarakat karena takut hal itu dapat menyebabkan efek turunan antara melemahnya daya beli rakyat.

Menurut tim analis Barexa, peningkatan PPN memiliki kemampuan untuk menekan bidang nyata karena pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya diperbaiki. Dari akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, daya beli rakyat telah menjadi depresi karena beberapa faktor, yang mulai meningkatkan harga pangan setelah inflasi dan perlahan -lahan meningkatkan perdagangan karena Pandemi Kovid -19.

Selain itu, tingkat utang yang tinggi juga menekan pertumbuhan ekonomi. Tim analis Barexa telah melihat wilayah yang paling berpotensi terpengaruh karena peningkatan PPN dalam kebijakan pertumbuhan PPN karena kenaikan harga.

“Terutama untuk barang -barang Tartiyariya, seperti distributor dan tablet dan tablet PT Irasambada TBK (ERAA), Pt Espiration of Life Indonesia TBK (ACES) adalah peritel dan alat rumah dan pt mitra adiparkasa TBK (MAP),” MAP) BAREX dan PT MITRA ADIPARKASA TBK (MAP), “MAP) BAREX dan BAREX PT MITRA ADIPARKASA (MAP) PT MITRA ADIPARKASA (MAP) Tinjauan Tim Peneliti, mengutip pada hari Senin (18/11/2024).

Selain itu, tim analis Barexa juga menyarankan agar investor dapat mencari area yang lebih defensif, seperti fungsi konsumen non -siklus. Karena wilayah ini dianggap lebih fleksibel, karena merupakan pencipta kebutuhan dasar. Emitter Pt japafa comf seperti Indonesia TBK (JPFA), yang merupakan produsen burung, Indofood CBP Sux Mekmur TBK (ICB) dan Pt Meora Indah TBK (Peacock), PT dalam produsen makanan olahan.

Berdasarkan kesimpulan dari sesi dialog pada hari Senin, 18 November 2024, tim analis Barex mengungkapkan rekomendasi untuk berbagai tugas, yang memiliki kemampuan untuk terkesan oleh kebijakan PPN 12%. Beli dengan JPFA TP 1.950, Beli dengan ICBP 13.500 TP dan Beli Myure dengan TP 3.400. Kemudian beli CMRY dengan TP 6.200, beli INDF dengan TP 9.500 dan beli HMSP dengan TP 950.

 

Pembebasan Tanggung Jawab: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Belajar dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Shri Minani Indravati telah meyakinkan bahwa kenaikan harga (PPN) hingga 12 % tetap berlaku sesuai dengan mandat hukum (hukum). Artinya, 12 % PPN akan berlaku mulai 1 Januari 2025.

Diketahui bahwa ketentuan ini terletak pada UU 7 tahun 2021 tentang kohesi aturan pajak (UU HPP). Dengan demikian, pada 1 Januari 2025, tingkat PPN meningkat dari 11 % menjadi 12 %.

Tn. Mulani dikutip pada hari Kamis (14/11/2024) mengatakan, “Oleh karena itu, di sini kita berdebat dengan wanita dan pria, yang sudah menjadi hukum, kita perlu mempersiapkannya sehingga dapat diadakan sehingga dapat diadakan Bisa. ” ,

Pada saat itu, ia menjelaskan bahwa ada banyak kelompok yang benar -benar dapat hidup dengan PPN kurang dari 12 %. Bahkan, ada beberapa yang dapat dilepaskan tingkat PPN.

“PPN 12 %, dari waktu yang sama, tarif pajak yang bisa mendapatkan 5 (persen), 7 (persen), terutama jika dapat dirilis atau dibahas,” katanya.

Dengan kenaikan tingkat PPN hingga 12 %, bendahara negara itu melihat perlunya kesehatan dari anggaran negara. Melakukan bantal jika terjadi krisis keuangan global.

“Tetapi dengan interpretasi yang baik, sehingga kami masih menutup mata, tetapi APBN harus disimpan dalam kesehatan,” katanya.

“Tapi di lain waktu APBN harus bekerja dan menjawab seperti yang kita lihat dalam episode -seuch sebagai epidemi, kami menggunakan anggaran negara,” lanjut Mr. Mulani.

 

Sebelumnya, Menteri Koordinasi untuk Ekonomi (Menko), mengatakan bahwa Airlangga Hartarr mengatakan, pemerintah masih bekerja pada kenaikan yang direncanakan dalam pajak harga 12 % (PPN) pada tahun 2025.

Dengan demikian, pemerintah akan mempertimbangkan beberapa program untuk mendukung daya beli masyarakat terkait dengan rencana untuk mengimplementasikan PPN sebesar 12 %.

“Kemudian tentang PPN -12, kami masih akan membahas dan pemerintah pasti akan mempertimbangkan beberapa program yang dapat mendukung daya beli,” kata Airlungga Harterto dalam konferensi pers pada kuartal tersebut, III -2024 di III -2024, Kementerian Urusan Ekonomi, Jakarta, pada hari Selasa. – Adil (5/11/2024).

Selain itu, Kementerian Koordinasi Urusan Ekonomi dan Kementerian Institut yang bersangkutan juga tidak mempertimbangkan target terhadap subsidi bahan bakar, target Presiden Prabovo Subinate.

Dia berkata, “Terutama arah Ketua Subsidi Bahan Bakar yang tidak ada pada target. Di mana itu akan dialihkan menjadi subsidi yang menjadi target. Sekarang masih ditulis dalam beberapa minggu mendatang,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia mengungkapkan, subsidi energi 20 hingga 30 % pada tahun 2024, yaitu bahan bakar dan listrik, memiliki kemampuan untuk memiliki kemampuan untuk berada pada target, dengan nilai Rp 100 triliun .

Presiden Prabovo juga menominasikan Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyusun skema subsidi, yang lebih diarahkan untuk BBM, LPG dan listrik. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah untuk mengubah skema subsidi menjadi bantuan tunai langsung (BLT), sehingga bantuan ini menjangkau mereka yang benar -benar membutuhkannya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *