Prabowo Bentuk Kementerian Penerimaan Negara, Kemenkeu Dirombak
Liputan6.com, Dewan Pertimbangan Jakarta, Ketua Dewan Ahli Dewan Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Burhanuddin Abdullah mengungkapkan, Presiden baru terpilih Prabowo Subianto berencana meninjau Kementerian Keuangan pada tahun pertama tahun ini. mandatnya. dari kantor
Menurut Burhanuddin, akan dibentuk Kementerian Pendapatan Negara khusus yang menangani perpajakan, bea cukai, dan bea masuk. Kementerian baru akan menggabungkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Yang pertama adalah pembentukan Kementerian Pendapatan Negara. Insya Allah akan ada Menteri Pendapatan Negara yang membidangi pajak, cukai, dan PNBP (Pendapatan Umum Bukan Pajak) tersendiri. Kementerian Keuangan,” kata Burhanuddin, Direktur Ekonomi UOB. Pemerintah menyampaikan pada acara 2025. Saya mendukung program Prabowo
Burhanuddin menjelaskan, kiriman uang tersebut penting untuk mendukung implementasi agenda strategis Prabowo di tahun pertama pemerintahannya.
Ia menekankan bahwa hanya mengandalkan kemauan politik saja tidak cukup; Perubahan kelembagaan diperlukan untuk meningkatkan pendapatan negara secara signifikan.
“Kemauan politik saja tidak cukup. Harus ada kemampuan untuk melaksanakannya, sehingga perlu adanya perubahan kelembagaan,” lanjutnya.
Burhanuddin mengatakan, selain perubahan di Kementerian Keuangan, akan ada perubahan kelembagaan di BUMNYA.
Menurut dia, total nilai BUMN Indonesia sudah mencapai 1 triliun dolar AS, namun kontribusinya terhadap negara masih kecil.
Pemerintahan Prabowo berencana menerapkan perubahan kelembagaan tersebut secara resmi pada Januari 2025.
“Harus ada perubahan kelembagaan, perubahan komersial, perubahan budaya, perubahan manajemen. Ini akan kita lakukan mulai Januari 2025,” pungkas Burhanuddin.