Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8%, Bursa Saham Ikut Terseret Naik?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Prabowo sebenarnya bertekad untuk mengalahkan angka tersebut.
Namun melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, banyak pihak yang menilai tujuan ambisius tersebut tidak realistis. Pengamat pasar modal sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Budi Frensidy mengatakan, tujuan tersebut hampir mustahil dicapai dalam waktu dekat.
“Target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen itu mustahil,” kata Budi kepada thedesignweb.co.id, Kamis (09/05/2024).
Hanya angan-angan saja, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia suatu saat bisa tumbuh 8 persen, kata Budi, pasar modal akan berjalan beriringan.
Tumbuh atau padatnya aktivitas serta volume penjualan atau pembelian di pasar modal menandakan bahwa kegiatan usaha berbagai perusahaan berjalan dengan baik.
Jadi kalau ekonomi tumbuh 8 persen maka kenaikan indeksnya akan tinggi, minimal rata-rata sepuluh persen per tahun, kata Budi.
Namun jika kembali ke kenyataan, Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS), menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen terlalu ambisius mengingat beberapa faktor yang akan mempengaruhi perekonomian dalam 5 tahun ke depan. .
Pertama, secara struktural, perekonomian Indonesia terlalu bergantung pada komoditas olahan primer. Sementara itu, permintaan dari negara-negara mitra dagang menurun sehingga harga minyak sawit mentah, nikel, dan batu bara akan tetap rendah dalam jangka menengah.
Kedua, kelas menengah menahan pengeluaran, sehingga mempengaruhi dorongan konsumsi domestik. Meskipun faktanya konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari setengah PDB. Ketiga, ruang fiskal terbatas sehingga kemampuan APBN dalam menstimulasi perekonomian menjadi semakin kecil.
“Memang ada MBG dan program Quick Win, namun efeknya masih kurang besar ketika banyak program lain yang dihentikan,” jelas Bhima.
Di sisi lain, upaya mengejar pertumbuhan 8 persen melalui hilirisasi dan bioenergi menimbulkan sejumlah dampak negatif. Luas lahan yang dibutuhkan untuk perluasan tambang mineral kritis, termasuk nikel dan bauksit, cukup luas.
Menurut Bhima, jika hutan berkurang dampak hilirnya maka potensi ekonomi lain seperti agroforestri dan perkebunan berkelanjutan akan berkurang. Sementara itu, bioenergi juga menimbulkan risiko terhadap perluasan lahan tebu di Papua. Hal ini juga akan mengurangi daya saing Indonesia dalam pendanaan iklim.
“Model pertumbuhan ekonomi harus berubah dari mengupayakan 8 persen menjadi ekonomi berkualitas dimana ketimpangan berkurang, kemiskinan juga bisa diturunkan dan kebahagiaan tinggi,” kata Bhima.
Kebijakan pemanfaatan ruang laut diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain menampung sumber daya alam perikanan, ruang laut dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital dan lokasi infrastruktur energi baru terbarukan, yang merupakan bagian penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
“Salah satu pemanfaatan ruang laut adalah dengan lokasi sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL). Dan yang perlu diperhatikan, SKKL menguasai 99 persen lalu lintas internet internasional. “Jadi kalau kita bisa mengalokasikan atau menata ruang maritim kita secara optimal dan efisien untuk infrastruktur digital seperti kabel bawah laut, tentu akan berkontribusi pada sektor ekonomi digital karena kita sudah mendukung infrastruktur dasar,” kata Asisten Khusus Menteri Kemaritiman. . dan Perikanan Doni Ismanto Darwin saat menjadi pembicara di Indotelko Forum di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Mulai tahun 2021, pemerintah mengatur tata letak kabel dan pipa bawah laut melalui Keputusan Menteri KP Nomor 14 Tahun 2021. Dengan kebijakan tersebut, penggelaran kabel dan pipa bawah laut harus dilakukan sesuai koridor untuk menciptakan harmonisasi dengan pengguna ruang laut lainnya. . Misalnya untuk perikanan, transportasi, eksplorasi dan wisata bahari.
Doni menambahkan, ruang laut juga dapat dimanfaatkan untuk menampung infrastruktur energi baru terbarukan. Seperti diketahui, pemerintah sedang gencar mengembangkan infrastruktur energi baru terkini dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keberlanjutan.
“Kemudian dari sisi elektrifikasi. Saat ini banyak yang memanfaatkan ruang laut untuk kabel listriknya. Lalu apa peran KKP? Kini dengan peraturan yang disahkan pada tahun 2021, pemanfaatan ruang laut bisa lebih optimal dan harmonis karena tata ruangnya diatur, kata Doni.
Optimalisasi pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan digitalisasi juga sangat terbuka mengingat letak geografis Indonesia yang strategis. Misalnya, Laut Indonesia yang menjadi jalur alternatif kabel bawah laut Amerika Serikat ke Singapura melalui perairan Sulawesi. Belum lagi permasalahan geopolitik di Laut Cina Selatan yang menjadikan perairan Indonesia sebagai operator pilihan penempatan SKKL.
Senada, Sekretaris Jenderal Kemitraan Kerjasama Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan (Korika) Sri Safitri mengakui besarnya potensi sektor kelautan dan perikanan dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi ekonomi maritim dan perikanan yang besar.
Namun digitalisasi diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Menurutnya, teknologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung produktivitas nelayan, memantau dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada masyarakat nelayan yang tepat sasaran.
“Tentunya sangat mumpuni karena laut Indonesia sangat kaya. Hal ini tentu belum maksimal diteliti. Saya rasa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendigitalkan lokasi pemancingan. Digitalisasi dapat membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan. “Kemudian kita bisa melihat dari sisi PKC daerah mana saja yang memiliki potensi penangkapan ikan yang besar berkat teknologi kecerdasan buatan,” jelasnya.
Sementara itu, Editor Buku Strategi Transformasi Nasional Prabowo Subianto Dirgayuza Setiawan yang juga menjadi pembicara dalam forum tersebut menjelaskan strategi pemerintah ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh program pemerintah, BUMN dan peran swasta dari besar hingga MMO. Program digitalisasi merupakan bagian dari dukungan pertumbuhan ekonomi delapan persen.
“Program apa saja yang akan dilaksanakan? Misalnya, pusat data AI. Ini adalah peluang besar bagi kami. Ada pula penangkapan dan penyimpanan karbon, lalu revitalisasi hulu migas, lalu program hilir, dan masih banyak lagi. “Kemudian pembangkit EBT, transmisi listrik dan lainnya,” jelas Yuza.