Prabowo dan PM Inggris Desak Resolusi Damai atas Konflik di Ukraina, Palestina dan Lebanon
thedesignweb.co.id, London – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street, London, Kamis (21 November 2024) Pertemuan yang digelar pada 10 itu tidak hanya membahas masalah bilateral.
Kedua peristiwa tersebut juga memicu berbagai konflik di Eropa dan Timur Tengah.
Dalam konteks perang di Ukraina, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Starmer menekankan komitmen mereka untuk menegakkan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
“Untuk mencapai perdamaian dengan cara yang adil dan berkelanjutan, prinsip kedaulatan dan integritas wilayah harus dihormati dan harus dibangun melalui keterlibatan dan dialog inklusif di antara semua pihak,” kata kedua pemimpin tersebut seperti dikutip dalam pernyataan bersama yang dirilis Inggris. . Kantor Perdana Menteri.
“Kami juga sepakat bahwa fasilitas nuklir harus diperbolehkan beroperasi dengan aman dan andal sesuai dengan prinsip-prinsip Badan Energi Atom Internasional; keamanan pangan global yang tidak terputus memerlukan navigasi komersial yang bebas, penuh dan aman; dan bahwa semua tawanan perang harus dibebaskan pada tahun 2017.” sesuai dengan hukum internasional.”
Mengenai konflik di Timur Tengah, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Starmer menyatakan keprihatinan yang tinggi mengenai situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza dan menyerukan penghentian segera permusuhan, pembebasan semua sandera, kelancaran dan tanpa hambatan pengiriman bantuan kemanusiaan. dan menghormati hukum bantuan kemanusiaan internasional dan meredakan ketegangan antara semua pihak.
“Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap solusi dua negara, dengan menekankan bahwa solusi ini tetap menjadi satu-satunya solusi jangka panjang yang memungkinkan bagi negara Palestina yang merdeka dan Israel untuk hidup berdampingan secara damai dan aman.”
Selain itu, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Starmer juga menyerukan penurunan ketegangan konflik di Lebanon dan menyerukan solusi diplomasi damai.
Pernyataan bersama tersebut menambahkan: “Inggris mengapresiasi peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Kami menekankan kebutuhan mendesak untuk memastikan perlindungan personel UNIFIL dan menjaga integritas Markas Besar PBB.”