Prabowo Pilih Sugiono Sebagai Menlu RI, Ini Profilnya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden kedelapan Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, telah menunjuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
Dikutip dari fraksigerindra.id, pria berdarah Jawa kelahiran Takengon, Aceh Tengah ini lahir pada 11 Februari 1979.
Selain menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono juga menjabat Wakil Ketua Harian DPP Gerindra (2020-2025). Ia merupakan Ketua Fraksi Gerindra MPR RI periode 2021-2024.
Sugiono digambarkan sebagai pemuda cerdas di lingkaran dalam Prabowa.
“Banyak yang mengklaim pria yang bersekolah di Akademi Militer Norwich Amerika ini adalah anak ideologis Prabow,” demikian bunyi kutipan profil Aksigerindra.id milik Sugioni.
Dilihat dari cuplikan Gerindra, Sugiono punya banyak kemiripan dengan Prabowo. Selain kecerdasannya, Sugiono juga dikenal berhati-hati dalam menyelesaikan masalah dan tegas dalam sikapnya.
Inilah riwayat pendidikan Sugiona : 1985-1991 : SDN 1 Takengon 1991-1994 : SMPN 3 Banda Aceh 1994-1997 : SMA Taruna Nusantara Magelang
Aleksius Jemadu, pengamat hubungan internasional Universitas Pelita Harapan, menilai kebijakan luar negeri Indonesia akan lebih berperan aktif di bawah pemerintahan Prabowo.
Lihat saja kunjungannya sebelum pelantikan. Beliau mengunjungi banyak negara, antara lain Rusia, China, Jepang, Turki. Pak Prabowo mengunjungi semua negara mitra penting Indonesia. Artinya, Indonesia akan menonjol dalam politik luar negeri ke depan. lebih menonjol dan itu adalah sesuatu yang “Bagus karena Indonesia adalah negara besar dan secara historis menjadi kekuatan terdepan di Asia. Nah, ini harus dimanfaatkan, disadari, dan tidak berhenti pada retorika dan kata-kata saja,” kata Aleksius saat dihubungi thedesignweb.co.id, Rabu (09/10).
Saat ditanya tantangan Menlu mendatang, Aleksius menjawab: “Tantangan itu penting, memberi substansi pada politik luar negeri Indonesia. Kurangi retorika, tapi lakukan kerja nyata.”
Misalnya saja dalam isu Palestina, yang bisa dilakukan Indonesia adalah mempertemukan Fatah dan Hamas untuk menerapkan solusi dua negara. Ini kontribusi Indonesia. Mengapa Indonesia berada pada posisi terbaik? Karena kita sudah berpengalaman dalam mengelola keberagaman dalam negeri.
Aleksius menilai, posisi Prabowo di kancah internasional lebih besar dibandingkan Jokowi.
Jadi, presidennya kuat, Menlu hanya menuruti keinginan Pak Prabowo, karena Pak Prabowo sangat berorientasi internasional.. Beliau sangat tahu cara mengangkat harkat dan martabat Indonesia di luar negeri, kata Aleksius.
Teuku Rezasyah, pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran, menilai Prabowo konsisten menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
“Beliau selalu mengatakan bahwa politik luar negeri Indonesia akan tetap bebas dan aktif. Kebebasan berarti menentukan kebijakan tanpa tekanan dari mana pun. Pada dasarnya gagasan Indonesia harus berhasil, kalaupun ada modifikasi dari luar, itu tergantung keputusan Indonesia sendiri. Untuk aktif Artinya aktif mengupayakan perdamaian dunia melalui berbagai jalur bilateral, regional, dan global, seperti ini,” kata Rezasyah kepada thedesignweb.co.id, Rabu (10/9).
Rezasyah menambahkan: “Hasil kunjungan ke 20 negara yang dia dapat pada semester lalu. Saya berharap dengan cara ini Pak Prabowo menjadi orang yang paling tahu tentang pertahanan… dia tidak bisa dibodohi oleh siapa pun, dia akan mendapat ‘Jangan tertipu oleh staf Anda’ karena presiden memiliki pengalaman militer, pengalaman sipil, pengalaman oposisi, pengalaman pendidikan di luar negeri, dan dia bertemu langsung dengan pejabat tinggi dari 20 negara yang dia kunjungi.
Jadi beliau mempunyai kekuasaan yang luar biasa sebagai presiden dan juga kebebasan sebagai intelektual untuk menentukan bagaimana kebijakan luar negeri Indonesia, termasuk kebijakan industri pertahanan Indonesia.