Berita

Prabowo Turun Tangan Terkait Polemik Sandi Butar Butar dan Damkar Depok

thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto Sandi terlibat perselisihan antara Butar Butar Damkar dan pejabat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar Depok. Prabowo meminta DPC Gerindra Depok menyelesaikan masalah tersebut. 

Yeti Wulandari, Wakil Ketua Deprock DPRK dari Partai Gerindra, mengatakan partainya sebaiknya tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi. 

“Ini perintah langsung dari (Presiden Prabowo),” kata Yeti, Kamis (9/1/2024). 

“Pertanyaan ini terkait masalah password. Ini pertama kalinya saya diminta melakukan sesuatu,” kata Yeti.

Yeti Kota Depok mengingatkan Ketua DPKP agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.

“Saat rapat anggaran, saya sudah ingatkan Pak Adnan. Saya bilang, Pak Adnan, presiden sekarang berbeda dengan presiden kemarin,” kata Yeti. 

Yeti memberikan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto ke tugu peringatan DPKP Kota Depok.

“Saya diinstruksikan oleh Presiden karena sudah dua kali menghadapi masalah seperti itu,” tegas Yeti.

Yeti Kota Depok mengingatkan DPKP agar tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi. Dia meminta DPKP Kota Depok melakukan penyelidikan dan mengingat kembali akibat yang ditimbulkan jika salah mengambil keputusan.

“Sekarang Pak (Adnan) kalau yang ketiga, siap-siap pak, siap-siap tembak, saya sudah bilang. Saya bilang ke Adnan,” kata Yeti.

Masalah korupsi terungkap di Dinas Pemadam Kebakaran Depok

 

Keputusan DPKP Kota Yeti Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi dinilai janggal. Menurut dia, Sandi sudah 10 tahun bekerja di kantor tersebut dan memenuhi syarat untuk mengikuti PPPK.

Makanya tidak mudah untuk langsung berhenti. Apalagi saya harus mengikuti ujian PPPK kemarin, jadi tidak mudah, kata Yeti.

Menurut Yeti, sebaiknya nama Sandi didaftarkan di Departemen Pekerjaan Umum (PWD). Yeti Sandi menuding tidak diperpanjangnya kontrak kerjanya karena terungkapnya praktik tidak adil di tempat kerja, termasuk dugaan korupsi.

“Saya kira orang lain di lingkaran itu pasti akan melawan arus, bukan?” Saya rasa hal ini tidak sering terjadi, namun memang terjadi. “Yeti.

Menurut Yeti, fakta tersebut menjadi keprihatinan serius bagi presiden yang sudah berkali-kali menyatakan keinginannya untuk memberantas korupsi.

“Iya, kalau soal ini, bagi saya karena sudah ditunjuk Pak Presiden Prabowo, sesuai edisi pertama, itu berarti perintahnya,” kata Yeti.

Selaku Ketua DPKP Depok, Yeti Sandi akan menghubungi Ketua DPKP Depok. Yeti akan membuat kata sandi mengeluarkan informasi publik.

“Saya akan segera menghubungi Sandy dan saya akan menghubungi petugas pemadam kebakaran mengenai hal ini,” kata Yeti.

Sandi Butar melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pemerintah Kota Depok atau Damkar Depok tidak memperbarui kontrak kerja Butar. Pengacara Sandi Butar Butar, Deolipa Ummara, tidak terpengaruh dan merasa tidak profesional dalam memutus kontrak kerja kliennya.

Menurut Deolipa Ummara, DPKP Kota Depok banyak permasalahan terkait pemutusan kontrak layanan. Salah satunya adalah pemutusan kontrak layanan melalui kurir pengiriman paket.

 Bahkan jarang sekali yang tidak ada, pemecatan dengan surat tercatat. Sekalipun yang ada di kantor. Kelakuan pengurus Sandi Damkar, kata Deolipa Pankoran di hadapan sejumlah wartawan. di kawasan Mas, Depok, Selasa (7/1/2025).

Deolipa juga menjelaskan alasan kontrak kerja kliennya tidak diperpanjang karena berdasarkan peninjauan kasus. Sandi tidak pernah mendapat teguran keras dari otoritas terkait sebelum kontrak kerjanya berakhir.

Dan satu lagi dia bekerja selama 10 tahun, pada saat itu gajinya bagus, dan tiba-tiba setelah 10 tahun dia dipecat, pertanyaan ini membuat saya merasa itu bukan pekerjaan audit atau eksekutif, jelasnya. Deolipa.

Deolipa mendengarkan cerita Sandi yang selalu mengikuti instruksi dan aturan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, ketidakhadiran Sandy sangat minim, dan dia tetap termotivasi untuk bekerja meski sedang sakit.

“Sandi masuk kerja dan jarang. Bahkan, dia tidak pernah pulang. Kalau sakit, dia dipecat,” kata Deolipa.

Selain itu, kata Deolipa, Sandi merupakan salah satu suara yang mengungkap dugaan penipuan di Satgas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Kontrak kerja Sandi diduga tidak diperpanjang karena mencemarkan nama baik Pemkot Depok.

“Dia (Sandi) yang melanggar, itu baik untuk masyarakat Kota Depok, bahkan untuk Indonesia, tidak diragukan lagi, itu yang tidak disukai oleh pimpinan Sandi,” jelas Deolipa.

Deolipa pun tak akan tenang setelah melihat kontrak kerja perusahaannya tidak diperpanjang, tidak sesuai fakta kasus, dan alasan pemecatan akan diusut tuntas oleh negara.

“Sekarang akan didalami, sekarang kita perdebatan apakah Sandi yang dipecat dalam kasus ini, siapa dalangnya, atasan langsungnya atau siapa di sana? Atau ada kelompok lain yang tidak menyukai Sandi,” tegas Deolipe.

Deolipa menilai pemecatan Sandi merupakan unsur kemarahan individu atau kelompok yang tidak puas dengan sifat kritik Sandi.

“Situasi ini akan kita kejar sesuai undang-undang, kita akan tanyakan kepada wali kota tentang situasi ini, tapi dengan wali kota saat ini tidak mungkin, percuma,” kata Deolipa.

Deolipa akan kembali memperjuangkan keadilan bagi Sandi, salah satu permintaannya adalah meminta Wali Kota Depok terpilih membantu memperjuangkan Sandi. Deolipa menilai pimpinan DPKP Kota Depok tidak profesional karena tidak memperbarui kontrak kerja karena alasan evaluasi kinerja.

Pemimpin ini terlihat bodoh karena orang yang disegani masyarakat Depok karena hatinya yang besar, justru dipecat, kata Deolipa.

Deolipa akan meminta Wali Kota Depok terpilih menunjuk pemimpin yang mumpuni untuk bertugas di Pemerintahan Kota Depok. Menurutnya, pemimpin akan bangkit dalam setiap pelayanan yang tidak terampil.

Makanya kalau ada wali kota baru, kami minta orang itu dicopot, dia tidak memenuhi syarat untuk bertindak sebagai pemimpin di Kota Depok, kata Deolipa.

Deolipa mengatakan, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, pekerja kontrak atau pekerja honorer tetap berhak mendapatkan pekerjaan meskipun mereka diberitahu kepada pemerintah setidaknya satu bulan sebelumnya. Namun berbeda dengan Sandi, kontrak kerjanya tidak diperpanjang.

“Tidak apa-apa, tiba-tiba masuk lewat pos, sekarang disebut kebodohan, kebodohan pemimpin “i” harus diubah.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Depok Nina Susana membenarkan soal kontrak kerja Sandi. Pemkot Depok Sandi Kota Depok tidak memperpanjang kontrak kerja dengan DPKP.

“Tidak akan bertambah,” kata Nina.

Nina menjelaskan, kontrak kerja Sandi dengan DPKP Kota Depok tidak diperpanjang menyusul hasil peninjauan kembali kasus tersebut.

Dia mengatakan, perpanjangan kontrak pegawai di Pemkot Depok berdasarkan hasil evaluasi kinerja.

“Ada juga hasil dan kajiannya,” jelas Nina.

Nina mengaku belum bisa memastikan apakah kontrak pekerja lainnya sudah diperpanjang. Menurut dia, pengelolaan kontrak kerja pegawai Pemkot Depok berada di bawah BKPSDM Kota Depok.

“Saya tidak tahu kalau di Pak Adnan (Kepala BKPSDM), saya kira tidak di Pak Adnan,” kata Nina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *