Presiden Korea Selatan: Rezim Kim Jong Un Bisa Tumbang Kalau Gunakan Senjata Nuklir
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Selasa (10/1/2024) memperingatkan bahwa Korea Utara dapat menghancurkan pemerintahan Kim Jong-un jika menggunakan senjata nuklir untuk melawan Seoul.
Yoon mengumumkan hal ini pada sebuah upacara yang didedikasikan untuk peringatan berdirinya angkatan bersenjata Korea Selatan. Acara tersebut akan dilanjutkan dengan parade militer dan jet tempur di Seoul pada Selasa sore.
“Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir, maka mereka akan menghadapi respons militer yang kuat dan luar biasa,” katanya pada pertemuan 5.300 personel militer di sebuah pangkalan udara di Seoul. Dilaporkan VOA Indonesia pada Rabu (2/10).
Dia menekankan kekuatan aliansi keamanan antara Amerika Serikat dan negara yang memiliki puluhan ribu tentara di Korea Selatan, dan berkata, “Hari itu akan menjadi akhir dari rezim Korea Utara.”
Pada parade militer tersebut, Korea Selatan untuk pertama kalinya mendemonstrasikan rudal balistik terbesarnya yang mampu menghancurkan bunker bawah tanah – Hyongmu-5.
Pesawat pengebom berat B-1B, bersama dengan jet tempur F-15K, dilaporkan melakukan latihan udara untuk menunjukkan kekuatan aliansi keamanan antara Seoul dan Washington.
Wakil Menteri Pertahanan Nasional Korea Utara, Kim Kang Il, mengkritik latihan udara Korea Selatan melalui media pemerintah KCNA.
“Tentara Korea Utara mengontrol dengan ketat aset-aset strategis ini,” katanya, seraya menekankan bahwa tentara Korea Utara sepenuhnya siap untuk pertahanan menyeluruh.
Peringatan Presiden Yoon muncul beberapa minggu setelah Korea Utara merilis foto fasilitas pengayaan uraniumnya untuk pertama kalinya. Dalam foto tersebut, Kim Jong-un tampak sedang mengunjungi lokasi tersebut dan memesan peningkatan mesin sentrifugal untuk mendukung persenjataan nuklir negaranya.
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan foto itu ditujukan ke Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa Korea Utara mampu memproduksi puluhan senjata nuklir dari cadangan uranium dan plutoniumnya yang kaya.
Pekan lalu, seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan kepada wartawan di Badan Intelijen Nasional bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan uji coba nuklir ketujuh setelah pemilihan presiden AS pada bulan November.