Bola

DESIGN WEB Prestasi Ganda Campuran Mandek, Tontowi Ahmad Minta Junior Sodok Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa

thedesignweb.co.id, Jakarta – Mantan rekan ganda campuran Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, memberikan nasehat berani kepada pemain muda yang tergabung dalam sektor ganda campuran di pelatnas.

Ia menyemangati mereka untuk lebih banyak berlatih dan langsung menyodok seniornya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal/Lisa Ayu Kusumawati yang masih belum mampu tampil di pentas dunia.

Sebagai informasi, sektor bulutangkis ganda campuran di Indonesia nampaknya belum menunjukkan tajinya pasca era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa yang diharapkan menjadi suksesornya tak menunjukkan performa konsisten saat bertanding.

Nama pertama sebenarnya menjuarai ajang Spanish Masters 2024 pada Maret lalu, setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Cheng Xing/Zhang Chi di final. Ia pun lolos ke Olimpiade Paris 2024, namun tertahan di fase grup.

Akibat situasi tersebut, Tontowi Ahmad menilai para pemain ganda campuran muda harus berani mengejek orang yang lebih tua untuk menghidupkan kembali prestasi ganda campuran. Menurutnya, pemain muda tidak boleh menunggu partner papan atas terpuruk baru bisa naik ke permukaan.

“Sebenarnya kalau individu kita lihat persaingannya. Sekarang ada Rinov (dan Pitha) di atas, ada Rehan (dan Lisa). Saya berharap yang di bawah (junior) tidak kalah. keluar bertanding,” kata Tontowi saat diwawancarai awak media di sela-sela Audisi Publik PB Djarum 2024 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jumat (13/9/2024).

“Maksudku, kalau bisa push (mengikuti seniormu) secepat mungkin dengan kepribadianmu, sebenarnya tidak ada salahnya. Jadi jangan menunggu orang (di atas) turun,” lanjut atlet bulutangkis itu. yang meraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio 2016.

Lebih lanjut, Tontowi Ahmad juga menyoroti kemampuan beberapa pasangan ganda campuran saat ini yang dinilai seimbang. Situasi ini membuka peluang bagi pemain cadangan untuk bersaing dengan seniornya asalkan rajin berlatih.

“Dulu (Owi dan Butet), mungkin kalau dibilang sombong, agak sulit menjangkau kami karena sudah di atas. Dari segi skill memang seperti itu. Artinya kami peringkat 1. , (untuk pasangan) peringkat 3, 4 “Mungkin colek (keras),” seloroh Owi.

“Nah, kalau sekarang seperti ini, mungkin hampir sama (antara ganda campuran). Jadi yang kecil-kecil, yang ada di belakang saya, semoga bisa diperbaiki. Jangan menunggu seperti dulu. Hari pertama kita akan turun dan kemudian kita akan datang lagi.

“Kalau dia bisa mengejar sekarang kenapa tidak? Karena kalau dia bisa ngomong sama Rinov dan Pitha, menurutku, kakaknya bisa mengejar, bisa jadi patokan. Jadi kalau dia bisa (mengejar) sekarang, yaitu sekarang,” aku berharap bisa lebih banyak berlatih untuk mengejar hal di atas,” kata Owi.

Sebelumnya, mantan rekannya Tontowi Ahmad Liliyana Natsir juga mengomentari stagnannya performa ganda campuran belakangan ini. Menurutnya, PBSI harus semaksimal mungkin melakukan reformasi seperti yang terjadi di sektor ganda putra.

“Saya kira baurannya harus dirumuskan, direformasi, dengan mitra-mitra baru. Saya belum tahu komposisinya apa, mereka tahu. Tapi yang pasti harus dirombak karena kemarin mungkin juga ada faktor kejenuhan, salah satunya adalah ada tidak ada chemistry, dari segi performa mungkin juga labil sehingga perlu refreshing,” jelas Liliyana Natsir.

“Seperti ganda putra, kita lihat saja (hasil perombakannya) mulai terlihat.

“Ya mudah-mudahan untuk mixnya (double mix), jadi jangan sampai terlambat. Penyesuaiannya dalam mencari chemistry itu tidak cepat. Ya kalau cocok, kalau tidak cocok harus diubah. Sekali lagi, coba lagi pertandingan ini, perlu diubah lagi, jadi harus segera dilakukan. “Ini mendesak menurut saya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *