Profil Muhammad Herindra, Mantan Danjen Kopassus yang Ditunjuk Prabowo Jadi Kepala BIN
Liptan6.com, Jakarta – Sehari sebelum pelantikannya, Presiden Prabowo Subianto langsung menanyakan kepada Presiden Direktur Jenderal Badan Intelijen Negara (BIN), Muhammad Herindra.
Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai presiden langsung mencopot Kapolri Budi Gunawan (purnawirawan) sebagai Kepala BIN.
Herindra lulus dari Akademi Militer (Akmir) pada tahun 1987 dan dianugerahi Penghargaan Adi Makayasa dan berdiri sebagai yang teratas. Pada tahun 2012, ia diangkat menjadi Komandan Korem 101 Antasari dengan pangkat kolonel infanteri.
Pada tahun 2013, Herindra diserahi tugas sebagai Wakil Komandan (wadanjen) Kopassus hingga 13 Februari 2015. Selain itu, Herindra diangkat menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi pada tahun yang sama.
Sesaat setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kasdam III/Siliwangi, Herindra dipanggil kembali ke Baret Merah pada 31 Juli 2015. Kali ini ia diangkat menjadi Komandan Kopassus (Danjen Kopassus). Diketahui, posisi tersebut adalah: Prabowo Subianto juga dipertahankan.
Baru setahun berselang, pria kelahiran Magelang, 30 November 1964 ini, kembali diserahi jabatan baru pada 6 Oktober 2016 sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pandam) III/Siliwang.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 3 Maret 2018, karir militer Herindra menjadi pusat perhatian sebagai Irjen TNI. Ia dipercaya sebagai Panglima Tk III Vid Hubind TNI Pa Saar (staf khusus).
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 21 Oktober 2020, ia diangkat menjadi Kepala Staf (Qasum) TNI oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Jajant dan diberi pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.
Hingga akhir Desember 2020, Presiden Jokowi meminta Herindra mendampingi Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pertahanan (wamenkhan).
Selain itu, pada hari ini, Rabu (16/10/2024), akan digelar tes bakat dan kesesuaian Herindra untuk mengisi posisi calon Kepala BIN baru.
Berbicara di Gedung DPR, Senayan, Selasa (15/10/2024), Puan mengatakan, “Insya Allah akan dilakukan tindakan yang benar dan tepat, atau Insya Allah besok pagi akan ada pemeriksaan,” ujarnya.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah melakukan uji kelayakan dan relevan terhadap calon Direktur Jenderal Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) terguling Budi Gunawan.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pimpinan DPR RI termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR RI.
Ya, ditutup, kata Ketua DPR Puan Maharani kepada wartawan di Gedung Majelis Nasional, Senayan, Jakarta, Rabu (16 Oktober 2024).
Sekalipun dilakukan secara pribadi, hasilnya akan diketahui setelah dilakukan pengujian yang sesuai dan relevan. “Setelah itu,” kata Puan.
DPR RI menerima surat dari Presiden Jokowi yang meminta pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan Badan Intelijen Negara (BIN). Direktur Badan Intelijen Negara (BIN) saat ini diketahui adalah Budi Gunawan.
“Kami informasikan bahwa Pimpinan Dewan telah menerima surat Presiden RI nomor R/51 tanggal 10 Oktober 2024 perihal permohonan pemberhentian dan peninjauan kembali pengangkatan Direktur Badan Intelijen Negara. . ” (BIN ) Selain itu, surat ini juga telah dibahas antara Pimpinan DPR RI dan Republik Indonesia pada Rapat Bersama Pimpinan Fraksi DPR pada 14 Oktober 2024,” kata Ketua DPR RI. Wakilnya, Puan Maharani. saat rapat paripurna, Selasa (15 Oktober 2024).
Namun, mengingat DPR RI periode 2024-2029 belum membentuk Majelis Paripurna (AKD), maka akan dibentuk tim yang dipimpin pimpinan DPR RI untuk membahas surat tersebut.
Dan mengingat AKD belum terbentuk dan sesuai dengan ketentuan Pasal 111 dan 112 Peraturan Nomor 1 Tata Tertib DPR RI Tahun 2020, maka Badan Permusyawaratan telah membentuk tim yang dipimpin oleh pengurus. “Kami memutuskan membentuk badan ini untuk membahas pemberhentian dan pengangkatan calon Kepala BIN yang selanjutnya akan dilaporkan ke Lapur terdekat,” kata Puan.
Puan mengatakan, nama Kepala BIN yang diusulkan Jokowi menggantikan Budi Gunawan adalah Muhammad Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan pada 2019 hingga 2024.
Jadi, Presiden Jokowi yang mengusulkan nama itu. Perintah penggantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra, kata Puan.