Profil Rachmat Pambudy, Komisaris Nusantara Sawit Sejahtera Calon Menteri Prabowo
thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin 14 Oktober 2024 memanggil sejumlah calon menteri periode pemerintahan 2024-2029.
Awal pekan ini, sekitar 49 tokoh dipanggil ke salah satu kediaman di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Proses panggilan dimulai pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB.
Daftar calon menteri yang diusung Prabowo mencakup menteri, profesional, dan politisi era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pemanggilan calon menteri, ada nama Profesor Rahmat Pambudi. Sedangkan Rachmat Pambudi akan menjadi direktur independen PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS).
Beliau menjabat sebagai Direktur Independen perusahaan sejak tahun 2018. Rahmat juga menjabat sebagai Pengurus Organisasi Kementerian Pertanian sejak tahun 2004. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). dan pendiri dan komite ahli Komite Pengawasan dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I), sebuah LSM.
Merujuk pada laporan tahunan perusahaan, ia pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jonggol IPB pada tahun 1990 hingga 1995. Selain itu, Rachmat Pambudi juga menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian Pengembangan Peternakan IPB pada tahun 1995-2000 dan General Manager PT Gendhis Multi Manis tahun 2016-2018.
Pada tahun 1999, beliau menyelesaikan gelar doktor bidang penyuluhan pengembangan di Institut Pertanian Bogor.
Saham NSSS naik 0,93% ke Rp 216 pada penutupan Selasa 15 Oktober 2024. Harga saham NSSS berada di Rp 214 per saham. Harga saham NSSS tertinggi Rp 218 dan terendah Rp 208 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.140 kali dan volume perdagangan sebanyak 507.309 lembar saham. Nilai usahanya Rp 10,7 miliar.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang calon kabinetnya pada Senin, 14 Oktober 2024 di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan. Panggilan itu berlanjut hingga hari ini.
Ada sekitar 49 orang pada panggilan pertama. Daftar calon menteri yang diusung Prabowo memuat banyak nama personel militer yang pernah menjabat menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ada juga sejumlah profesional. Kita tidak boleh lupa bahwa beberapa politisi mewakili partainya.
Ujang Komarudin, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, menilai angka perusahaan tersebut sangat gemuk jika dibandingkan dengan angka yang dimiliki Presiden Joko Widodo atau pemerintahan Jokowi.
“Ada dua kemungkinan pembacaan (dengan kabinet gemuk ini). Pertama, mungkin Bowo ingin merancang kementerian yang memenuhi kebutuhan administratifnya agar bisa menjadi besar. Yang kedua, tentu saja, adalah masalah hak. Tentu saja berbagi tidak bisa dihindari dan berbagi pasti dalam lingkup kemitraan yang lebih besar,” ujarnya kepada thedesignweb.co.id, Senin (14/10/2024).
Ujang juga mengatakan, wajar jika Prabowo mengundang para menteri untuk bertemu dengannya.
Dia menjelaskan: “Saya melihat panggilan itu untuk memastikan bahwa nomor yang mereka hubungi ada di postingan. Dan itu hanya sebuah panggilan umum, itu hanya sebuah proses, itu sebuah metode.”
Meski gemuk, Ujang meminta semua orang percaya pada langkah Prabow. Apalagi keinginan meraih jabatan menteri.
“Kita masih harus punya harapan, kita masih harus percaya sama Pak Prabow, mungkin mereka memilih menteri demi menteri, apakah efektif?” Kami sedang menunggu. Mereka harus punya kemampuan membentuk kabinet yang baik, makanya kita pantau dan kalau kita evaluasi, kita umumkan bagus atau tidak. “
Sementara itu, Analis Politik dan Direktur Utama Aljabar Strategi Arifki Chaniago mengatakan, sepertinya Prabowo ingin merekrut semua partai. Namun, langkah tersebut tidak akan mudah bagi Prabowo saat ia berupaya membentuk kabinet.
“Saya kira ini akan menjadi agenda politik kerja kementerian untuk menambah jumlah menteri. Memang keinginan Pak Prabow adalah menerima semua pihak, jadi tidak mudah, apalagi keinginannya membentuk kabinet, kata analis politik sekaligus pemimpin itu.
Sejumlah nama bermunculan, antara lain politisi Gerrinder Sugiono mengisi posisi menteri luar negeri, disusul politisi Golkar Meutia Hafid yang beredar namanya sebagai menteri komunikasi dan informasi. Bahkan politikus Gelora Fahri Hamzah yang disebut-sebut menjabat Menteri Perumahan Rakyat pun turut menyebutkan namanya.
Ada pula posisi menteri lain yang diisi oleh berbagai pimpinan partai, seperti Pandin Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Bahl Lahadalia, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) yang akan menjadi pembantu Prabow-Gibran.
“Nama-nama yang tampil penting sesuai tempatnya, artinya nama-nama yang sudah ada sering dibicarakan, tapi peluangnya banyak. Misalnya beberapa hari sebelum pembukaan pasti akan berhasil dan akan terjadi. Akan banyak pilihan,” kata Arifki.
Ia pun menilai, tak hanya orang-orang terdekatnya saja yang dipilih Prabowo, tapi juga KIM Plus dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Jadi bukan hanya dari Partai Prabowo, tapi juga dari Partai Jokowi dan Aliansi KIM Plus. Saya rasa kedepannya masih banyak kekuatan seperti angka-angka yang keluar dari nama-nama yang sekarang, akan hidup atau hilang. Tapi saya kira Prabowo akan memilih nomor yang tepat,” kata Arifki.