Profil Wahyo Yuniartoto, Sosok Ajudan Prabowo yang Gantikan Mayor Teddy dari TNI AD
thedesignweb.co.id, Bandung – Foto Kolonel Infantri (Inf) Wahyo Yuniartoto belakangan ini banyak menyedot perhatian terutama di media sosial. Pasalnya, ia ditunjuk sebagai pembantu Prabowo Subianto yang kini menjabat Presiden RI.
Kabarnya, sebelum menjabat Presiden RI, Prabowo memiliki asisten ternama, Mayor Teddy. Sosoknya dikenal sebagai ajudan terpercaya yang mendampingi Prabow saat menjabat Menteri Pertahanan.
Namun menurut ketentuan terkait, jabatan advokat seharusnya diisi oleh seorang kolonel atau komisaris polisi, seorang perwira tinggi polisi.
Diketahui, TNI dan Polri masing-masing sudah mengutus calon pembantu Presiden Prabowo Subianto. Seleksi masih berlangsung, sehingga belum ada pengumuman siapa yang akan terpilih.
Berdasarkan berbagai sumber, ada empat calon Asisten Presiden dari tiga cabang TNI, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), serta satu calon mewakili negara. Polisi.
Kandidat tersebut antara lain Inf Kolonel Wahiyo Yuniartuto dari TNI Angkatan Darat, Kolonel Pnb Anton Palaguna dari TNI AU, dan Letkol (P) Marinir Romy Habe Putra dari TNI Angkatan Laut. Sementara itu, banyak perwira menengah (Pamen) Ditpolri yang ikut serta dalam pemilihan nama.
Sebelumnya, terpilihlah Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak dan Panglima TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tony Jahono dan calon lainnya.
Maruli mengatakan pada Selasa (22/10/2024): “Tentara Indonesia sudah menyiapkan banyak calon dan dia terpilih.”
Calon yang dibicarakannya adalah Kolonel Wahiyo Yuniartuto yang diketahui merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2001. Kolonel Inf Wahyo saat ini menjabat sebagai Komandan Kelompok Pasukan Khusus Indonesia (COPASS) ke-2.
Penampilan Letkol. Wahi Yuniartuto yang juga dikenal sebagai bos Mayor Teddy di Kopassos, begitu banyak menunjukkan, mampu mendampingi dan meneruskan kuatnya misi keamanan Presiden Prabowo Subianto.
Laporan Merdeka Wahio Yuniartuto yang dikenal dengan TNI-AD, lahir pada tanggal 18 Juni 1979 di Purbalinga. Di sana ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) Divisi Infanteri Baret Merah (COPASS) tahun 2001 dan menjadi komandan kelompok CoPASS ke-2.
Wahyo juga memiliki gelar di bidang pendidikan, setelah meraih gelar master di bidang ekonomi pada tahun 2014 dan gelar master di bidang strategi pertahanan pada tahun 2018.
Selain itu, Wahiyo pernah bermain untuk Sussarcab IF pada tahun 2002, Selapa pada tahun 2012 dan Sesquad pada tahun 2016. Wahoo juga telah menyelesaikan sekolah pengembangan khusus di dalam dan luar negeri.
Tercatat, ia mengikuti pendidikan dasar pada tahun 2000 dan mengikuti investigasi perang pada tahun 2002.
Pria berusia 45 tahun ini memiliki sejarah perkembangan pribadi yang bervariasi dan telah meraih banyak kesuksesan baik dalam karir militernya maupun di dunia Pencak Silat.
Karirnya di dunia militer juga terbilang unik, karena ia dipromosikan menjadi letnan kolonel pada usia 44 tahun, dan menjadi salah satu prajurit termuda yang ditugaskan sebagai asisten operasi CoPASS.
Setelah itu, beliau juga pernah menduduki posisi-posisi penting mulai dari Skuad II Kopass (2013), Dandenma Skuad II (2014), Komandan Regu Latihan Raider (2015), dan Taruna Kopass (Skuad Pendidikan) (2016). dan Pusdiklatpassus merupakan ketua tim di Kopassus.
Wahyo diketahui dekat dengan Prabowo Subianto, anggota pasukan TNI dan Kopass, yang juga mantan prajurit TNI dari satuan yang sama.
Keduanya pernah berperan penting di Persatuan Pen Silat Wahoo, di mana Prabow menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Pen Silat Indonesia (PB IPSI) pada tahun 2021-2025.
Waheo juga dikukuhkan sebagai manajer timnas Pencak Silat Indonesia di Kejuaraan Internasional Malaysia 2022, di mana Indonesia saat itu menjadi juara umum, dan juga memimpin Ocean Games 2023.