Bisnis

Proyek Rp 14 Triliun Batal, Erick Thohir Siapkan Terminal Khusus Haji-Umrah di Bandara Soetta

Coverage6.com, Menteri Negara Bagian Jakarta (BUMM) Erick Thohir menjelaskan alasan di balik pembatalan Proyek Terminal Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangang, Banten. Erick Thohir mengatakan bahwa fokus pemerintah sekarang sedang ditransfer ke pengaturan terminal 1, 2, dan 3, termasuk menyediakan terminal khusus untuk kepergian Haji dan Umrah.

Terminal 4 -Tapan konstruksi senilai RP14 triliun yang sudah diusulkan untuk meningkatkan kapasitas bandara.

Namun, setelah studi yang komprehensif, keputusan dibuat untuk membatalkan proyek dan mentransfer anggaran RP1 triliun untuk meningkatkan terminal yang ada.

“Saya memberi tahu media, Terminal 4 tidak dibangun. Fokusnya sekarang pada terminal 1, 2 dan 3,” kata Erick di bandara Sokarno-Hatta pada hari Kamis (1/12/2024).

Erick menjelaskan bahwa restrukturisasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan aliran kedatangan dan melewati penumpang di bandara. Pemerintah juga berencana untuk menambah fasilitas di berbagai titik untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Haji Terminal Special and Umrah

Prioritas adalah memberikan terminal yang lebih tepat untuk jemaat dan umrah. Erick menilai bahwa fasilitas yang ada tidak cukup untuk mendukung kenyamanan jemaat.

“Saudara -saudara kita yang akan menjadi umrah dan haji akan membutuhkan lebih banyak fasilitas yang representatif. Saat ini, tata letaknya tidak memenuhi syarat, sehingga perlu diubah,” katanya.

Selain itu, Erick ingin memastikan pengendara dari berbagai kelas layanan, seperti operator biaya rendah, premi, atau penerbangan khusus, memiliki kenyamanan standar.

“Semua fasilitas akan diatur untuk menciptakan persepsi yang baik dan memberikan kenyamanan bagi semua penumpang,” katanya.

 

Erick bersikeras bahwa pembatalan proyek Terminal 4 adalah bentuk efisiensi yang luar biasa. “Setelah ditinjau, tampaknya Terminal 4 tidak diperlukan. Dengan hanya RP1 triliun, kami dapat meningkatkan kapasitas bandara menjadi 80-100 juta penumpang. Ini adalah efisiensi yang signifikan,” katanya.

Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Bunn untuk bekerja secara efektif dan efisien, menggunakan anggaran yang cerdas, baik dari uang tunai maupun dana nasional.

Erick menambahkan bahwa ini adalah bentuk komitmen Bumn untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Renovasi Bandara Bali untuk wisatawan

Selain bandara Sokarno-Hatta, Erick juga menandai rencana untuk merenovasi bandara internasional yang saya perjuangkan di Bali. Gerakan ini telah mengambil peningkatan kapasitas penumpang dari 24 juta menjadi 32 juta per tahun tanpa harus membangun bandara baru.

Namun, Erick juga membuka peluang untuk pembangunan bandara baru di Pulau Tuhan jika perlu untuk memenuhi target wisatawan asing, yang diperkirakan akan mencapai 50-100 juta di masa depan.

“Turis di Bali bertujuan untuk 20-29 juta wisatawan selama lima tahun ke depan. Ekosistem yang didukung SOE, dari bandara ke layanan penerbangan,” kata Erick.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *