Berita

WEB NEWS PSI Sebut Kabinet Merah Putih Baru Bisa Dinilai Jika Sudah Berjalan

thedesignweb.co.id, Presiden Jakarta Prabowo Subianto melantik total 109 ajudan, belum termasuk utusan khusus dan staf khusus presiden.

Kabinet yang dikenal dengan sebutan Kabinet Merah Putih ini memiliki pro dan kontra karena dianggap kalah jumlah atau gemuk oleh sebagian pihak.

Terkait isu tersebut, Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia I Putu Yoga Saputra mengatakan kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hanya bisa dievaluasi jika benar-benar dilaksanakan.

Ia mengatakan, asumsi mengenai komposisi kabinet minyak tidak boleh dijadikan kriteria evaluasi.

Putu Yoga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/10), mengatakan, “Struktur kabinet yang ada saat ini merupakan salah satu cara untuk mewujudkan visi presiden dalam bekerja ke depan, kewenangan yang dimiliki oleh Prabowo agar dapat bekerja lebih cepat dan konkrit.” / 2024).

Menurut dia, PSI selama ini menilai penilaian kabinet harus berdasarkan hasil kinerja, sehingga perlu waktu untuk melihat kinerja kabinet.

Putu Yoga berkata: “Penilaian baru yang obyektif dapat dilakukan ketika pekerjaan Kabinet telah selesai.”

Dia menegaskan, semua pihak harus memberikan waktu kepada Prabo-Gibran dan para menteri untuk mencapai visi, misi, dan 17 rencana besar pemerintah ke depan.

Dia berkata: “Tunda penilaian sementara kami mengajukan proposal untuk tindakan pemerintah lebih lanjut.

M Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, menilai Kabinet Merah Putih Prabo-Gibran tidak memiliki semangat reformasi birokrasi. Kegemukan Kabinet Merah Putih dikhawatirkan membuat pemerintahan Prabowo-Gibran semakin tidak efektif.

Kata Jamiluddin saat dihubungi, Senin (21/10/thedesignweb.co.id) karena “kabinet yang gemuk cenderung memperpanjang dan mempersulit proses birokrasi. 2024).

“Dengan demikian, Kabinet Merah Putih tidak dimaksudkan untuk memenuhi visi dan misi Prabo-Gibran secara efektif dan efisien. Kabinet berwarna merah putih ini memberikan kesan kabinet yang cocok dengan berbagai partai yang mengusung Prabo menjadi presiden. dikatakan

Komposisi menteri Prabowo-Gibran juga jauh dari nuansa kabinet Sakin yang diusung beberapa elite Partai Gerendra. Memang hanya sedikit menteri yang memenuhi kriteria ahli dan profesional di bidangnya. Namun, masih banyak menteri yang kompetensinya dipertanyakan. 

“Seperti Mohamin Iskandar, kemampuannya di bidang energi dan sumber daya mineral patut dipertanyakan. Begitu pula dengan Bahl Lakhadia yang memiliki potensi yang sangat dipertanyakan di sektor energi dan sumber daya mineral. Bahkan Budi Ari Seta dipimpin oleh Kementerian Koperasi yang membuat sensasi aneh, antara lain Marwarar Sirait, Nusron Wahid, dan Zulkifli Hasan.

Jamiluddin mengatakan, “Jadi ada beberapa menteri yang diangkat pada posisi yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Hal ini semakin terlihat dari posisi para Wakil Menteri. “Banyak orang yang tampaknya tidak memiliki cukup pengalaman untuk menjadi wakil menteri.”

Mantan Direktur Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) FIKOM ini mengakui, kabinet Merah Putih di Jakarta tertinggal jauh dari kabinet Dwikora II. Namun, nasibnya diperkirakan tidak akan berumur pendek seperti nasib kabinet ke-6 Presiden Sukarno.  

Ia menambahkan, “Tentu saja kabinet Merah Putih diperkirakan akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan. Sebab, para menteri yang masuk kabinet secara politik bisa dikatakan mewakili kekuatan politik negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *