Putri Yuriko Mikasa Anggota Tertua Kekaisaran Jepang Tutup Usia, Sempat Berjuang Melawan 2 Penyakit Ini
thedesignweb.co.id, Jakarta Anggota Keluarga Kekaisaran Jepang, Putri Yuriko Mikasa, meninggal dunia pada Jumat, 15 November 2024.
Putri Yuriko Mikasa meninggal pada usia 101 tahun di sebuah rumah sakit di Tokyo, kata pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.
Putri Yuriko Mikasa merupakan istri dari Pangeran Mikasa yang meninggal pada tahun 2016. FYI, Pangeran Mikasa merupakan adik dari Kaisar Jepang Perang Dunia II Hirohito, demikian dilansir Asia News Channel, Sabtu 16 November 2024.
Sejarah Penyakit Putri Yuriko Mikasa
Sebelum kematiannya, kondisi Putri Yuriko Mikasa semakin memburuk. Pada bulan Maret tahun ini, dia dirawat di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo karena pneumonia dan stroke.
Dia awalnya dirawat di perawatan intensif. Sepuluh hari kemudian dia dipindahkan ke bangsal setelah pemulihan yang signifikan pada pergerakan lengan dan kaki kanannya serta perkembangan pneumonia.
Sekitar bulan September lalu ia kembali menjalani perawatan intensif. Dia dirawat intensif selama lebih dari tiga minggu karena pneumonia ringan.
Setelah kondisinya membaik, ia dipindahkan ke bangsal umum. Namun pada Jumat pekan lalu, kesehatan Putri Mikasa terus menurun akibat fungsi organ yang menurun. Seminggu kemudian, tersiar kabar duka bahwa Putri Yuriko Mikasa telah meninggal dunia di usia 101 tahun.
Serangkaian upacara perpisahan Putri Yuriko Mikasa akan digelar yang dihadiri oleh anggota Keluarga Kekaisaran Jepang, seperti dikutip NHK.
Upacara pemakaman yang disebut “Renso-no-gi” akan diadakan di Pemakaman Toshimagaoka di Bangsal Bunkyo Tokyo pada tanggal 26 November 2024.
Putri Yuriko Mikasa lahir Yuriko Takagi. Dia berasal dari keluarga bangsawan di Jepang. Ia lahir pada tanggal 4 Juni 1923.
Pada usia 18 tahun, ia menikah dengan adik laki-laki Kaisar Hirohito, Pangeran Mikasa. Pernikahan ini membuat Yuriko dikenal sebagai Putri Yuriko Mikasa.
Pernikahan Yuriko dan Pangeran Mikasa mempertemukan lima orang anak yang terdiri dari dua putri dan tiga putra.
Anak pertama Putri Yuriko Mikasa lahir pada tahun 1944 saat pecahnya Perang Dunia II. Situasi perang yang mencekam juga berdampak pada rumah-rumah yang mereka tinggali yang terbakar akibat serangan udara.
Dia kemudian berlindung dengan putrinya, menurut harian media Jepang Asahi Shimbun.
Semasa hidupnya, Putri Yuriko Mikasa mengatakan bahwa situasi ini sangat menakutkan. Di tengah “argumen dan ketegangan yang memanas, sepertinya peluru beterbangan,” kata sang putri seperti dikutip harian Asahi Shimbun.
Setelah kehilangan rumah mereka dalam Perang Dunia II, keluarga Putri Mikasa harus menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan berjuang. Dia memenuhi tugasnya sebagai ibu rumah tangga untuk keluarga yang kesulitan keuangan.
“Saat saya membesarkan anak-anak saya, masyarakat Jepang masih mengalami masa-masa sulit,” katanya pada ulang tahunnya yang ke-100 dalam pidato yang diterbitkan oleh Badan Keluarga Kekaisaran.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang berada di sisinya saat itu. Termasuk suaminya, Pangeran Mikasa.
Dari lima orang anak yang dimilikinya, tiga orang putranya meninggal terlebih dahulu. termasuk seseorang yang meninggal pada usia 47 tahun saat bermain squash di kedutaan Kanada.
Putri Misaka juga memiliki cucu. Termasuk Putri Akiko yang kuliah di Oxford.