Saham

Pyridam Farma Gandeng RGCC, Bawa Inovasi Pengobatan Kanker ke Indonesia

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berkomitmen memerangi kanker dan meningkatkan akses pengobatan berkualitas.

Baru-baru ini, perusahaan dan Research Genetic Cancer Center (RGCC) mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

Kemitraan strategis ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kedua perusahaan dalam menghadirkan solusi layanan kesehatan inovatif bagi masyarakat Indonesia.

Melalui kerja sama ini, PYFA akan bermitra dengan RGCC dalam komersialisasi dan distribusi produk inovatif RGCC di pasar Indonesia, sehingga lebih banyak pasien yang dapat memperoleh manfaat dari terapi kanker yang dipersonalisasi.

Di sisi lain, RGCC akan mendukung dan bermitra dengan PYFA untuk memasuki pasar Eropa dan memenuhi standar kualitas sesuai standar Eropa.

“Kerja sama dengan RGCC merupakan langkah strategis PYFA untuk memperkokoh posisi kami sebagai pemimpin industri farmasi di Indonesia. Kami sangat optimis kemitraan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya melawan penyakit kanker”, beliau dikatakan. Pada Senin (14/10/2024) Direktur PT Pyridam Farma Tbk, Dr. Widjanarco Brotosaputro.

PYFA adalah salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, dengan fasilitas manufaktur berkualitas dan jaringan distribusi yang luas untuk menyediakan produk kesehatan berkualitas kepada masyarakat Indonesia.

Sementara itu, RGCC adalah lembaga penelitian kanker terkemuka di Swiss yang mengkhususkan diri pada penelitian kanker yang berupaya mengembangkan tes diagnostik inovatif dan obat kanker yang dipersonalisasi.

Dengan keahlian luas dalam genetika kanker, RGCC mampu memberikan data komprehensif untuk mendiagnosis kanker secara dini dan menentukan terapi yang paling tepat dan efektif untuk setiap pasien.

PYFA, sebagai bagian dari PYFAGROUP yang beranggotakan perusahaan-perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, memiliki jaringan distribusi yang luas untuk menyediakan produk-produk kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat Indonesia.

“PYFA berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan berkolaborasi dengan mitra strategis untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk kesehatan yang berkualitas,” ujar Dr. pungkas Widjanarko.

 

Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) atau PYFA Group melalui anak usahanya, PT Ethica Industri Farmasi melakukan inovasi perluasan fasilitas manufaktur injeksi di Kawasan Industri Sikrang, Kabupaten Bekasi. Ethica Pharmaceutical Industry berkomitmen meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 3 kali lipat.

Presiden Direktur PT Ethica Industry Pharmacy, Marciana EV menjelaskan, peningkatan permintaan produk injeksi menjadi motivasi utama perusahaan untuk melakukan ekspansi dalam beberapa tahun terakhir guna memenuhi permintaan rumah sakit yang berkembang pesat.

Dengan ekspansi ini, Ethica Pharmaceutical Industry semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan dan pembuatan obat-obatan inovatif, perusahaan ini siap menjadi pemain utama dalam industri farmasi global.

“Sebagai bagian dari keluarga besar PYFAGROUP, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi lebih lanjut bagi industri farmasi Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas produksi, kami siap memenuhi permintaan obat-obatan berkualitas tinggi di pasar lokal maupun internasional,” kata Merciana. Dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9/2024).

Fasilitas yang diperluas ini akan dilengkapi dan dirancang dengan teknologi manufaktur mutakhir dan modern yang mematuhi standar Praktik Manufaktur yang Baik (cGMP) Indonesia dan Internasional, standar PIC/S termasuk Praktik Manufaktur yang Baik Uni Eropa (EU GMP) dan Barang Terapi. Administrasi (TGA). Persyaratan Australia Etika ini mencerminkan kesiapan industri farmasi untuk memasuki pasar global yang lebih luas.

Pyridam Farma dan anak usahanya, PT Pyfa Sehat Indonesia (PSI) membeli 100% saham PT Ethica Industri Farmasi (EIF) pada tahun 2022 senilai Rp 163,4 miliar. Perseroan mengatakan transaksi tersebut dapat memperkuat strategi bisnisnya dengan mendiversifikasi produknya. Meningkatkan produk inovatif untuk segmen pasar dan masyarakat baru.

 

Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana melebarkan sayapnya ke pasar Asia di China. Rencana strategis ini bertepatan dengan selesainya akuisisi Probiotech Limited (Probiotech), sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Australia.

“Jadi tidak berhenti di Australia saja. Kami ingin berekspansi ke Asia Tenggara dan kawasan Asia. Ini adalah pasar yang sangat besar, terutama di Tiongkok, yang sudah cukup berkembang sehingga kami bisa membuat produknya lebih terjangkau.” dari PT. Pyridam Farma Tbk, Paulus Widjanarko dalam pertemuan dengan media, ditulis Selasa (25/6/2024).

Namun, lanjut Paulus, perseroan belum akan melakukan ekspansi ke ASEAN dan China dalam waktu dekat. Pasalnya, Paulus menyadari betul perbedaan regulasi yang berlaku di setiap negara, khususnya produk farmasi.

Paulus juga mengakui bahwa hal ini merupakan tantangan bagi perolehan probiotik.

“Kami menginginkannya secepatnya. Tapi sekali lagi, setiap negara punya aturan dan pasar yang berbeda. Kalau China, kami juga berhati-hati karena pasokannya sangat kuat,” ujarnya.

Paulus mencontohkan, banyak kendala dalam akuisisi perusahaan asing.

Dalam mempertimbangkan akuisisi Probiotech Limited, Perusahaan harus memenuhi persyaratan peraturan dan kepatuhan otoritas perusahaan publik di Australia dan Indonesia.

 

Kendala lainnya yakni integrasi operasional. Dengan kata lain, tantangan mengintegrasikan operasi, budaya perusahaan, dan sistem manajemen antara Pyfa Group dan Probiotik.

Di dalam negeri, perusahaan sebelumnya telah mengakuisisi Holly Pharma pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022, perusahaan mengakuisisi Ethica Pharmaceutical Industries. Setelah mengakuisisi Probiotik Pharma, perusahaan kini mengoperasikan empat fasilitas manufaktur, termasuk miliknya sendiri.

Akuisisi PYFA tidak memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan dalam jangka pendek. Meski demikian, perseroan optimis kontribusi Probiotik Pharma mulai terasa signifikan pada paruh kedua tahun ini karena akuisisi baru selesai pada 18 Juni 2024.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *