Rahasia di Balik Perubahan Warna Kulit Bayi, Apa yang Perlu Orangtua Ketahui?
thedesignweb.co.id, Jakarta Kulit bayi yang lahir dengan warna putih cerah seringkali mengejutkan para orang tua ketika melihat perubahan warna kulit dalam beberapa bulan setelah lahir. Dimana kulit bayi yang semula berwarna putih berubah menjadi hitam. Bagaimana itu bisa terjadi?
Perubahan warna kulit merupakan hal yang wajar dan wajar. Fakta yang wajib diketahui orang tua adalah kulit seseorang dipengaruhi oleh pigmen bernama melanin.
“Kalau soal warna kulit, warna memegang peranan penting,” kata dokter kulit anak Triana Agustin, spesialis dermatologi dan dermatologi.
Kulit bayi mungkin masih menunjukkan pigmentasi yang masih ada. Seiring waktu, ia akan berubah warna menjadi induknya.
Biasanya mengikuti kulit orang tuanya, misalnya kulit coklat, kulit coklat mengikuti warna kulit orang tuanya, kata Triana menjawab pertanyaan Health thedesignweb.co.id dalam wawancara dengan RSPI – Pondok Indah beberapa waktu lalu.
Menurut situs ABC Science, ada dua jenis melanin yang disebut eumelanin dan pheomelanin. Eumelanin hadir dalam warna coklat dan hitam, sedangkan pheomelanin hadir dalam warna merah dan kuning. Melanin diproduksi oleh sekelompok sel khusus yang disebut melanosit.
Selain warna kulit ayah dan ibu, faktor lingkungan juga mempengaruhi kulit anak. Bagi anak yang sering bermain di luar ruangan, warna kulitnya mungkin akan semakin gelap seiring berjalannya waktu.
Apapun warna kulit bayi atau anak, yang terpenting adalah kulitnya sehat dan terhidrasi.
“Kulit bayi sangat sensitif sehingga perlu perawatan yang tepat untuk melindunginya,” kata Triana.
Triana mengatakan ada tiga tujuan perawatan kulit bayi dan balita, yaitu:
1. Menjaga kebersihan kulit
2. Menjaga fungsi utama kulit
3. Mencegah atau mengurangi amarah
Untuk mencapai ketiga hal di atas, lakukan hal berikut:
1. Hindari paparan alergen dan iritan, antara lain:
– Menggunakan produk perawatan kulit khusus untuk bayi dan anak
– Segera bersihkan kulit dari urine dan feses – Pastikan tidak ada sisa sabun pada pakaian bayi, sabun mudah mengiritasi kulit.
2. Lindungi kulit bayi Anda:
– Pastikan suhu dan kelembapan tetap terjaga
– Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung pelembab lembut yang cocok untuk kulit bayi dan anak
3. Hindari menghirup zat beracun
“Tubuh bagian atas bayi lebih besar dibandingkan tubuhnya, sehingga lebih mudah menyerap materi,” kata Triana.
4. Hindari gesekan yang dapat menyebabkan iritasi kulit, seperti memakai pakaian yang berbahan lembut, pastikan kulit dalam keadaan kering.
5. Hindari sengatan matahari dengan memilih waktu dan tempat bermain yang aman. Jangan berada di bawah sinar matahari terlalu lama.