DESIGN WEB Rasio Kewirausahaan di Indonesia Naik, Ini Buktinya
thedesignweb.co.id, Jakarta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengumumkan angka kewirausahaan di Indonesia meningkat menjadi 3,35 persen. Wakil Menteri Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Siti Azizah mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut. Ia menjelaskan, meski berfluktuasi, angka kewirausahaan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,0 persen pada tahun ini.
Siti Azizah menjelaskan, rasio ini mencerminkan mitra usaha yang terus mengembangkan usahanya, meski ada tantangan yang harus dihadapi.
“Alhamdulillah saat ini indeks kewirausahaan kita berada di angka 3,35. Naik turun jadi 3,47, 3,35, karena kita tahu sifat pengusaha ini, kalau tidak stabil maka akan tutup, tetapi jika stabil maka akan dilanjutkan,” kata Azizah dalam konferensi pers di Jakarta. Senin (14/10).
Siti Azizah juga mencatat, pada awal kepemimpinan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, angka kewirausahaan tercatat sebesar 3,20 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 1,7 persen. Namun pandemi COVID-19 yang melanda pada tahun 2020 memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia usaha.
Pada tahun itu, tingkat kewirausahaan turun menjadi 2,93 persen, dengan tingkat pertumbuhan negatif sebesar 7,16 persen. Banyak mitra usaha yang terpaksa menghentikan aktivitasnya karena kondisi yang sulit.
“Faktanya, munculnya COVID pada bulan Maret 2020 sangat memukul para pemilik bisnis. Hal ini juga menyebabkan jumlah wirausaha pada tahun ini (2020) turun menjadi 2,93 dan laju pertumbuhan minus 7,16. Nah, ini kerja keras kita karena kita semua tahu saat ini “banyak pengusaha, pengusaha yang terpaksa tidak bisa melanjutkan usahanya”, jelasnya.
Untuk mengatasi penurunan tersebut, pihaknya melakukan beberapa inisiatif untuk melakukan restrukturisasi dan meningkatkan pengembangan dunia usaha nasional. Dijelaskannya, perubahan organisasi dilakukan, termasuk pembentukan unit kewirausahaan yang bertujuan untuk meningkatkan angka kewirausahaan. Fase-fase sulit yang dihadapi selama pandemi dimanfaatkan untuk menata ulang struktur Kementerian agar lebih efektif dalam mendorong kewirausahaan.
“Jadi masa sulit menata organisasi ini kita manfaatkan agar Pak Menteri melakukan perubahan struktur organisasi kita dan dibentuk departemen kewirausahaan, dan kita segera mulai memikirkan kembali apa yang bisa kita lakukan untuk menata ulang atau meningkatkan kewirausahaan. untuk menilai. jelas Azizah.
Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pembinaan Kewirausahaan di Tingkat Nasional yang memberikan landasan hukum kerja sama dengan 27 kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Berkat berbagai upaya tersebut, angka kewirausahaan pada tahun 2023 meningkat menjadi 3,04 persen dan pertumbuhan kewirausahaan mencapai 9 persen. Siti Azizah menilai, hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan setelah sebelumnya mengalami penurunan.
“Tahun 2023 kita mencapai 3,04 persen dengan tingkat pertumbuhan wirausaha sebesar 9 persen. Jadi kalau tadinya negatif, kita bisa naikkan menjadi 9%. Artinya kurang lebih bisa mencapai 16%, karena sebelumnya negatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk mencapai status negara maju, Indonesia harus memiliki minimal 4 persen wirausaha dalam angkatan kerja. Oleh karena itu, Kementerian berkomitmen untuk mendorong masyarakat dunia usaha untuk memiliki rencana bisnis yang baik sehingga dapat mengembangkan usahanya dan menciptakan perekonomian baru.
“Untuk menjadi negara maju kita membutuhkan 4 persen, minimal jumlah wirausaha. Kenapa demikian, karena kita berharap para pengusaha merancang (bukan dipaksa), tentunya sudah mempunyai rencana bisnis, dimana para pengusaha tersebut diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan bisa mengarah pada ekonomi baru,” ujarnya.
Azizah membandingkan tingkat kewirausahaan Indonesia dengan negara lain dan menunjukkan bahwa negara seperti Singapura dan Malaysia memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat, yaitu mencapai 12 persen.
Saat ini terdapat sekitar 4,9 juta wirausaha di Indonesia dan untuk mencapai angka 4% dibutuhkan sekitar 800 ribu lebih wirausaha.
“Di Amerika, 12 persen angkatan kerjanya adalah wirausaha. Artinya mereka menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan wirausaha. Itu yang kami harapkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika semua kementerian bekerja sama secara serius maka tujuan tersebut bisa tercapai. Beliau juga menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar, agar mereka dapat menjadi wirausaha di masa depan.
Dengan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, angka kewirausahaan di Indonesia diharapkan terus meningkat dan berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Karena sekarang sudah mulai menjadi sesuatu yang kita lihat, kita melihat kewirausahaan seharusnya sudah diciptakan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. 3 tahun terakhir “Menteri terus mengunjungi perguruan tinggi/perguruan tinggi, makanya standarnya juga berubah”, tutupnya.