Regional

Ratusan Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Gelar Demo, Pelayanan Sempat Terganggu

thedesignweb.co.id, Jambi – Bagian pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi terganggu akibat ratusan pekerja kehormatan yang melakukan protes terhadap manajemen rumah sakit tersebut, pada Senin (7/10/2024) pagi. Antrean pasien yang mendaftar di bagian pelayanan tidak bisa dihindari.

Seorang warga yang mengantri di meja pendaftaran berkata: “Antreannya panjang, hanya ada dua petugas di meja layanan. Saya sudah mengantri dari jam sembilan. Sudah dua jam saya tidak menelepon.”

Warga yang berasal dari luar kawasan terpaksa mengantri di luar. Pada kebaktian tersebut, banyak orang yang mengantri menunggu untuk dipanggil.

Ratusan pekerja terhormat akan memutuskan untuk mogok setelah kehilangan kesadaran akan posisi mereka. Ratusan pekerja honorer menuntut kenaikan gaji dan meminta agar nama mereka tidak dicantumkan dalam database. 

Selain itu, mereka juga melakukan pemogokan buruh. Mereka menuntut penjelasan statusnya dan memprotes sistem perekrutan pegawai negeri dengan kontrak kerja (PPPK) yang mereka anggap penuh ketidakadilan. Padahal, selama ini para pekerja terhormat tersebut menjadi tulang punggung pelayanan rumah sakit.

Perwakilan Yang Terhormat Said Purhan mengatakan: “Nama (honor) kami tidak masuk database sehingga tidak bisa ikut seleksi PPPK. Padahal banyak tenaga honorer yang sudah puluhan tahun bekerja”.

Said mengatakan, sekitar 700 tenaga honorer keluar memprotes kebijakan pengelolaan RSUD dari kalangan perawat dan staf. Rumah sakit umum ini dituding mengabaikan pekerja terhormat yang menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan.

Dia berkata: “Harap berhati-hati, kami ini bangsawan, resiko nyawa kami sangat tinggi. Meski status kami BLUD terhormat, tolong tulis tokonya.”

Usai protes di halaman rumah sakit, mereka langsung dipanggil pihak manajemen untuk berbicara. Para pejabat segera berkumpul di gedung pelatihan RSUD. Mereka disambut oleh CEO RSUD Raden Mattaher Dr. Herlambang dan Kepala BKD Kabupaten Jambi Hendrizal.

Sementara itu, Direktur Jenderal RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr. Herlambang membantah layanan terhenti akibat aksi protes tersebut. Memastikan layanan rumah sakit tetap beroperasi.

Herlambang berkata: “Tidak, layanannya masih berfungsi. Beberapa di antaranya masih berfungsi”.

Herlambang juga membantah ratusan buruh berdemonstrasi. Ia mengatakan, uang hanya tinggal musyawarah dan pihak manajemen rumah sakit sudah memfasilitasinya.

Herlambang berkata: Soal tidak masuk dalam daftar kehormatan dan seleksi PPPK, itu tanggung jawab Badan Sumber Daya Manusia Negara.

Hendrizal, Kepala Pusat Sumber Daya Manusia Daerah (BKD) Kabupaten Jambi, mengatakan persoalan pekerja honorer yang tidak terdaftar itu bukan kewenangannya. Menurut dia, efektif mulai 28 November 2022, toko pekerja honorer sudah ditutup.

Hendrizal berkata: “Masalah ini bukan hanya di Jambi, ini masalah nasional. Kita minta 700 tanda kehormatan, itu satu-satunya yang diharapkan di lembaga ini.”

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *