WEB NEWS Rayakan Maulid Nabi dengan 3 Cara Syar’i, Salah Satunya Perbanyak Shalawat
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bulan Rabiul Awal ditandai dengan banyak peristiwa bersejarah dalam perjalanan Islam. Salah satu peristiwa terpenting adalah Maulid Nabi Muhammad SAW yang sering diperingati sebagai hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mengucap syukur atas kelahirannya. Salah satu hadits Qudsi mengatakan:
Artinya : “Wahai Muhammad, seandainya bukan karena kamu niscaya aku tidak akan menciptakan alam semesta ini.”
Peristiwa bersejarah ini diperingati setiap 12 hari Rabiul Awal. Perayaan ulang tahunnya sendiri dimulai pada awal abad ke-7 dan kini menyebar ke berbagai belahan dunia.
Lantas bagaimana cara umat Islam mengucap syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW? Menurut informasi di situs NU, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, salah satu cara mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Rasulullah SAW di dunia ini adalah dengan merayakan kebahagiaannya.
Tuhan هُوَ هِمَّا يَجْمَعُونَ
Allah Ta’ala berfirman: “Bergembiralah atas nikmat dan rahmat Allah, karena rahmat dan rahmat-Nya lebih baik dari apa yang kamu kumpulkan.” (T: Contoh: 58).
Imam al-Suyuti (849-910 H/1445-1505) memberikan petunjuk cara merayakan Maulid Nabi yang benar dalam karyanya “Husnul Makshad fi Amalil Maulid”. Dijelaskannya, makna merayakan Maulid Muhammad adalah berkumpul bersama, membaca Alquran dan perumpamaan, serta makan bersama.
Setelah itu mereka kembali ke rumah. Sesuatu yang dapat Anda lakukan tanpa tambahan. Semua ini termasuk dalam kategori bida hasana, dan siapa pun yang melakukannya akan diberi pahala karena menunjukkan kegembiraan dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad, serta menghormati statusnya sebagai seorang nabi. (Al-Hawy Lil Fatawa, Volume 1, Halaman 189-197).
Dari penjelasan di atas, ada tiga cara merayakan Maulid Nabi yang mencerminkan kegembiraan umat Islam atas kelahiran Nabi.
Pertama, membaca Al-Qur’an, mukjizat Nabi Muhammad SAW dan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam.
Kedua, menceritakan kisah Nabi SAW yang sarat dengan keteladanan yang dapat dijadikan inspirasi bagi para pemuda, pengusaha, suami, pemimpin, dan seluruh umatnya.
Ketiga, Silaturahmi Maulid menyediakan santapan yang bisa dinikmati bersama dengan hati yang ikhlas agar semua orang bisa bahagia.
Oleh karena itu, ketiga hal ini sangat penting dalam merayakan Maulid Nabi. Saya berharap kita selalu menjadi orang-orang yang meneladani sifat dan tindakan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.