Remaja Rentan Jadi Korban Kejahatan di Ruang Digital, TikTok Roadshow ke Sekolah-Sekolah di Jabodetabek
thedesignweb.co.id, JAKARTA – Remaja merupakan pengguna internet terbesar kedua di Indonesia dan paling banyak menggunakannya untuk jejaring sosial. Ketika mereka semakin aktif di dunia digital, mereka semakin rentan terhadap kejahatan dan risiko keamanan digital lainnya.
Di sisi lain, menurut hasil studi SEJIWA Foundation dan Western Sydney University terhadap remaja usia 13 hingga 18 tahun di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, remaja ingin dibimbing agar merasa aman di “ruang digital”. Anggini Setiawan, Public Relations Director TikTok Indonesia, mengatakan bahwa menciptakan lingkungan digital yang aman bagi remaja untuk mengekspresikan kreativitasnya memerlukan upaya bersama dari orang tua dan wali, sekolah, dan platform.
“Kami ingin memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi pengguna kami, termasuk remaja, untuk berkreasi, dan hal ini kami wujudkan dalam bentuk kebijakan bagi orang tua dan remaja, beragam fitur dan alat keselamatan, serta program edukasi bersama partner eksternal. ., katanya dalam sebuah pernyataan. Pernyataan diterima Tim Lifestyle thedesignweb.co.id pada Jumat 18 Oktober 2024.
TikTok telah bermitra dengan yayasan nirlaba SEJIWA Foundation untuk meluncurkan program roadshow sekolah di TikTok yang disebut “Menyenangkan Berkreasi dan #Merawat Satu Sama Lain di TikTok.” Program ini bertujuan untuk mendukung kreativitas generasi muda sekaligus menjamin keselamatan mereka di dunia digital melalui roadshow pendidikan di enam SMA di wilayah Jabodetabek. Menyasar pelajar remaja, orang tua dan wali selama bulan Oktober dan November 2024.
Diena Haryana, Pendiri SEJIWA Foundation mengatakan: “Remaja membutuhkan bantuan untuk mengatasi tantangan di platform digital dan semakin penting untuk mengedukasi orang tua dan wali tentang peran penting mereka dalam mendampingi remaja dalam perjalanan digital mereka”
Program pameran sekolah ini akan mengunjungi enam sekolah berbeda di wilayah Jabodetabek, antara lain SMAN 53 Jakarta, SMAN 73 Jakarta, SMA Regina Pacis Jakarta, SMA Labschool Cibubur, SMA Rimba Madya Bogor, dan SMKN 3 Bogor. Di setiap sekolah, TikTok dan Yayasan SEJIWA akan menyelenggarakan sesi paralel untuk remaja dan orang tua.
Bagi pelajar, TikTok akan mengundang kreator-kreator yang memberikan dampak positif dan dapat menginspirasi generasi muda. Lianna Nathania, Ghina Eroz, Rival Amir dan Tiranissya akan berbagi cerita perjalanan kreatif mereka di TikTok, sekaligus mengajak pelajar untuk lebih sadar akan pentingnya keamanan digital dan kesejahteraan digital, termasuk cara mengelola interaksi online dan melindungi privasi masyarakat di Akun mereka di TikTok.
TikTok bersama SEJIWA Foundation akan memberikan panduan tentang pentingnya peran orang tua dalam mendampingi remaja dalam perjalanan digital kreatifnya, khususnya cara menggunakan fitur family engagement. Mereka akan mendengarkan nasihat dari pendiri parenting Halimah dan pendiri musisi dan penulis Reda Gaudiamo. Keduanya juga akan berbagi pengalamannya sebagai seorang ibu.
Konferensi ini diharapkan dapat membantu orang tua dan wali serta memberdayakan mereka untuk mendukung dan memastikan bahwa anak-anak kecil mendapatkan pengalaman digital yang aman dan sesuai usia. Halimah menekankan pentingnya orang tua dalam perjalanan digital anak remajanya.
“Masa remaja adalah masa eksplorasi. Mereka bisa berpikir kritis, namun belum tentu memahami konsekuensinya, dan tidak ingin dibatasi. Itu sebabnya orang tua perlu menegakkan kebebasan dalam batas-batasnya, seiring dengan keterbukaan remaja terhadap diri kita sendiri. berdiri dan berkomunikasi dengan cara yang sehat,” jelas Halimah.
Sebelumnya, TikTok meluncurkan kebijakan untuk mengawasi pengguna remaja berusia 14 hingga 15 tahun. Waktu pemakaian perangkat mereka hanya tersedia hingga pukul 21:00, dan karena tindakan keamanan yang ketat, akun pada usia tersebut secara otomatis menjadi pribadi dan tidak dapat dipublikasikan.
Pengguna TikTok yang berusia antara 16 dan 17 tahun akan memiliki waktu koneksi hingga pukul 22:00, dan akun dengan usia pengguna tersebut akan dapat memilih apakah akan menjadikan akunnya pribadi. Pengguna juga akan dianggap dewasa dan pengaturan TikTok tidak akan ditingkatkan jika pengguna berusia 18 tahun ke atas.
TikTok juga meluncurkan fitur berbagi keluarga yang memungkinkan orang tua atau wali menghubungkan akunnya dengan akun anaknya. Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk menghubungkan akun dan menyiapkan kontrol yang dipromosikan melalui Roadshow Sekolah Pendidikan Keselamatan Remaja.
1. Perbarui TikTok ke versi terbaru
Agar semua fitur berfungsi dengan baik, pastikan Anda dan anak Anda menggunakan aplikasi TikTok versi terbaru.
2. Buka menu penyandingan keluarga
Buka profil Anda di TikTok. Klik pada tiga garis di sudut kanan atas dan pilih “Pengaturan” dan “Privasi.” Gulir ke bawah dan temukan opsi Family Pairing. 3. Tautkan akun orang tua dan anak
Pilih siapa yang akan menjadi orang tua (ayah) dan siapa yang akan menjadi remaja (remaja). TikTok akan menyediakan kode QR di ponsel orang tua. Arahkan kamera ponsel anak Anda ke kode QR untuk menghubungkan kedua akun. 4. Tetapkan kontrol dan batasan
Setelah akun Anda terhubung, cukup konfigurasikan pengaturan berbagi Anda.