Restoran Talaga Sampireun Ganti Nama Jadi Amanaia, Kini Buka Cabang Baru di Setiabudi Jakarta
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menjelang Tahun Baru, Restoran Talaga Sampireun mengumumkan telah berganti nama menjadi Amanaia. Sekitar waktu yang sama, restoran yang sebelumnya terkenal dengan konsep natural dan kuliner khas Sudan ini membuka cabang baru di kawasan Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin, 30 Desember 2024.
Konsepnya tetap di tepi danau dengan suasana alami, danau yang luas, makanan ikan gratis, dan area bermain anak-anak. Amanaya menawarkan pengalaman unik dan menyenangkan, terutama untuk keluarga, kata Kevin Marcelli, direktur pemasaran penjualan Amanaya, dalam keterangan tertulisnya. . di Lifestyle thedesignweb.co.id Senin 30 Desember 2024.
Kevin mengatakan, gerai ini merupakan cabang ketujuh dari Amanaya. Enam restoran lainnya berlokasi di Menteng; Kuta Bintang Raya, Bekasi; Bukit Vimala, Bogor; depok. Cikarang. Dan pikiranku.
“Tidak berhenti sampai disitu saja, Amania akan membuka dua gerai baru di Alam Sutera dan TMII pada tahun 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen Amania dalam menghadirkan pengalaman gastronomi yang natural dan berkualitas di lokasi yang lebih strategis,” ujarnya.
Terletak di jantung kota Jakarta, dikelilingi gedung-gedung bertingkat, restoran ini menawarkan suasana berbeda begitu pengunjung masuk. Kevin menyebutnya “tempat sempurna untuk mengisi ulang baterai Anda di tengah hiruk pikuk kota.”
Cabang terbaru berkapasitas 475 kursi. Tidak hanya untuk private dining, restoran ini juga buka untuk berbagai kesempatan, mulai dari rapat dan ulang tahun hingga pernikahan dan acara perusahaan.
Jika dulu Talaga Sampireun terkenal dengan masakan khas Sunda, kini Amanaia menawarkan menu Indonesia yang lebih beragam dengan mengusung slogan “Rasa Tradisional Indonesia”. Menu-menu yang ditawarkan terinspirasi dari kekayaan kuliner berbagai daerah di Indonesia.
“Beberapa menu yang wajib dicoba antara lain Rimba Mangga Gurami Pedas, Asam dan Segar, Es Krim Markisa dan Bunga Telang, Es Krim Kopi Pandan dan masih banyak lagi hidangan andalan lainnya,” ujarnya.
Selain keragaman menunya, Amania juga menjaga standar pelayanan dan fasilitas yang luar biasa. Dilengkapi dengan sistem komputer, Amania kini menjamin kualitas hidangan yang disajikan dalam waktu 30 menit. Jika tidak, pelanggan tidak perlu membayar pesanan mereka.
Amania juga menjaga komitmennya terhadap bahan baku dan proses produksi halal, dengan melakukan sertifikasi ulang secara berkelanjutan untuk menjamin kenyamanan pelanggan. Beragamnya kuliner khas nusantara menghadirkan pengalaman cita rasa nusantara dalam setiap masakannya.
“Amanaya lebih dari sekedar tempat makan. Restoran ini menjadi destinasi relaksasi dan penyembuhan serta melayani warga Jakarta yang mencari suasana damai di tengah hiruk pikuk kehidupan kota,” kata Kevin kembali.
Sebelumnya, manajemen telah memutuskan untuk menutup gerai Talaga Sampireun di Kecamatan Puri pada November 2024. Penutupan gerai Puri juga merupakan langkah strategis dalam proses transformasi brand Talaga Sampireun menjadi Amanaia. Meski demikian, manajemen menegaskan penutupan gerai tersebut tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, kami memastikan tidak ada karyawan yang di-PHK dari toko Puri. Kami telah memindahkan seluruh karyawan ke toko Amanya lainnya,” kata Kevin beberapa waktu lalu.
Menurut Kevin, transformasi ini bertujuan untuk menawarkan pengalaman bersantap yang lebih kaya dan modern. Selain itu, adanya dapur pusat memungkinkan konsistensi rasa di seluruh gerai Amania, memastikan pelanggan menikmati rasa yang sama di setiap lokasi.
Untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan, kini banyak cabang Amanaya yang juga dilengkapi dengan fasilitas karaoke keluarga, khususnya di cabang Menteng, Satrio, dan Bekasi. Fasilitas serupa juga akan diberikan di beberapa gerai baru lainnya, antara lain Alam Sutera, BSD, Taman Mini, Kota Harapan Indah, dan Bandung.
Di sisi lain, industri makanan juga terkena dampak risiko kenaikan PPN sejumlah barang konsumsi sebesar 12%. Dikutip dari Bisnis thedesignweb.co.id, Menteri Keuangan (Minku) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sedang berupaya mengubah pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen pada barang-barang konsumsi yang seringkali menguntungkan orang kaya.
Barang-barang tersebut termasuk daging sapi premium, misalnya Wagyu atau Kobe, yang harga per kilogramnya bisa mencapai Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Sedangkan daging sapi biasa yang sering dikonsumsi masyarakat dengan harga antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per kilogram tidak dikenakan PPN. Selain daging sapi, ikan yang dikenakan PPN 12 persen adalah ikan mahal yakni salmon premium, tuba premium, udang, dan kerang premium (lobster).
Artinya, pajak pertambahan nilai akan kita terapkan pada kelompok konsumsi desil kesepuluh, yaitu desil terkaya, serta desil kesembilan dan kesepuluh, kata Sri Mulyani saat konferensi pers paket kebijakan ekonomi, di Office. Kementerian Koordinator Negara. Ekonomi, Jakarta, Senin 16 Desember 2024.
Menkeu mengatakan kebijakan ini bertujuan untuk menjamin terpeliharanya prinsip keadilan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat pembebasan pajak pertambahan nilai secara lebih seimbang, tanpa hanya menguntungkan kelompok ekonomi mampu .