Saham

Restrukturisasi Utang Disetujui, Waskita Karya Fokus Bereskan Proyek Infrastruktur

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu contoh penilaian Indeks Akuntabilitas Perusahaan Indonesia (ICORPAX) yang dilakukan oleh Badan Riset Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengukur peran perusahaan sebagai pengelola Dana Negara Yang Dipisahkan untuk mendukung pembangunan sesuai maksud dan tujuan pendirian BUMN.

Ada lima bagian dalam penilaian ICORPAX, antara lain ukuran tanggung jawab bisnis dalam pembangunan nasional, tanggung jawab bisnis dalam pendanaan negara, pelaksanaan dan kualitas kerja, dan kualitas sistem manajemen, serta ukuran efisiensi penipuan. Selama dua tahun Waskita Karya berhasil mempertahankan kategori terbaik dalam Penilaian ICORPAX.

Presiden Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan keikutsertaan perseroan dalam penilaian ICORPAX merupakan wujud komitmen Waskita Karya untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan dunia usaha di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk memperkuat penerapan manajemen bisnis yang bertanggung jawab di seluruh lini proses bisnis.

“Sebagai BUMN maju, Waskita Karya mempunyai peran ganda sebagai Agen Pengembangan dan Pencipta Nilai melalui teknis kegiatan yang dikembangkan. negara dan negara,” kata seseorang yang akrab dengan nama Oho dalam keterangan resmi, Rabu (25/9/2024).

Pekerjaan ini, lanjutnya, akan menciptakan nilai-nilai sosial yang dapat memfasilitasi kembalinya perekonomian. Oleh karena itu, lanjut Oho, review ICORPAX ini menjadi insentif bagi perusahaan untuk terus menerapkan transformasi bisnis berkelanjutan.

 

Kata dia, sebagian di antaranya sudah melalui proses baru. Diketahui, pada 6 September 2024 perseroan menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 kreditur bank sebesar Rp 26,3 triliun. Perubahan perjanjian dasar fasilitas Penjaminan Modal Kerja (KMKP) senilai Rp 5,2 triliun juga turut ditandatangani.

“Dengan izin restrukturisasi pinjaman bank, posisi keuangan perseroan akan lebih stabil dan fleksibel. Situasi ini meningkatkan kemampuan bekerja dalam penyelesaian proyek untuk menabung,” jelasnya.

Saat ini Waskita Karya menjadi contoh penilaian Penerapan Faktor Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG). Pekerjaan ini merupakan penilaian yang memberikan keyakinan tanpa batas kepada manajemen tentang efektivitas penerapan prinsip-prinsip ESG di perusahaan.

Penerapan ESG yang baik diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari dukungan perusahaan terhadap proyek pembangunan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *