THE NEWS Rupiah Lesu Hari Ini 10 Oktober 2024 Usai Rilis Notulen Rapat The Fed
thedesignweb.co.id, Jakarta – Keluarnya risalah rapat FOMC atau Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) AS membayangi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). . pada Kamis (10/10/2024).
Menghitung Antara, rupee turun 30 poin atau 0,20 persen menjadi $15.660 dari $15.630 pada awal perdagangan.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat setelah risalah FOMC memupus harapan The Fed akan kembali menurunkan suku bunganya sebesar ‘jumbo’ sebesar 50 basis poin,” kata analis keuangan Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta. . . Empat. Lukman meyakini investor juga menantikan data inflasi AS yang akan dirilis malam ini.
Lukman memperkirakan rupee akan berada di kisaran 15.600 hingga 15.725 terhadap dolar. Pergerakan rupee 10/9/2024
Sebelumnya, rupee menguat pada Rabu 09 Oktober 2024. Rupee ditutup menguat 25,5 poin terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore Rabu 09 Oktober 2024 setelah menguat 65 poin menjadi Rp 15.629,5 dari penutupan semula. seharga Rp.
Sedangkan pada perdagangan berjangka, nilai tukar rupiah berubah namun ditutup melemah antara Rp 15.610 hingga Rp 15.730, kata Direktur Utama PT Labaindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.
Ibrahim menambahkan, investor sebaiknya berhenti sejenak untuk menilai ekspektasi suku bunga Amerika Serikat (AS).
“Pekan data kalender AS yang ringan ini menawarkan beberapa bantuan setelah laporan pekerjaan yang kuat pada Jumat lalu mengirim dolar lebih kuat dan mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga,” kata Ibrahim.
Pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, investor akan mengikuti risalah rapat bank sentral bulan September, di mana akan ada diskusi mengenai menyusutnya pasar tenaga kerja pada saat itu, yang berakhir dengan semua kecuali satu pemberi kerja menyetujui pemotongan sebesar 50 persen. poin dasar.
Namun, data non-payroll yang kuat membuat pasar menilai kembali ekspektasi penurunan suku bunga Fed dalam waktu dekat.
CME FedWatch Tools kini menunjukkan bahwa investor memperkirakan peluang penurunan suku bunga triwulanan sebesar 85 persen, dengan kemungkinan kecil bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Sementara itu di Asia, Perdana Menteri baru Jepang Shigeru Ishiba mengejutkan pasar dengan komentar terbarunya bahwa negaranya belum siap menaikkan suku bunga.
Investor terus fokus pada Tiongkok setelah pasar pada kuartal sebelumnya mengalami kesulitan di sana dan di Hong Kong.
Beijing mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka “sangat yakin” akan memenuhi target pertumbuhan setahun penuh, namun menahan diri untuk tidak menerapkan langkah-langkah kebijakan moneter yang ketat, hal ini mengecewakan investor yang mengharapkan dorongan dari para pengambil kebijakan untuk mengembalikan perekonomian ke jalurnya, Ibrahim menekankan.
Di dalam negeri, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2024 menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap situasi perekonomian tetap terjaga.
Hal ini tercermin dari indeks kepercayaan konsumen (IKK) September 2024 yang diperkirakan berada pada level 123,5.
Survei Konsumen BI juga menunjukkan kuatnya kepercayaan konsumen pada bulan September disebabkan oleh keyakinan konsumen terhadap situasi perekonomian saat ini serta ekspektasi optimis terhadap situasi perekonomian ke depan.
Indeks Situasi Perekonomian Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) September 2024 masing-masing tercatat sebesar 113,9 dan 133,1. Pada September 2024, kepercayaan konsumen terlihat masih optimis pada seluruh kelompok konsumsi. Kenaikan IKK tercatat pada responden dengan penggunaan Rp 3,1 – 4 juta.
“Selanjutnya konsumsi masyarakat akan meningkat pada September 2024. Namun pada saat yang sama, tingkat tabungan masyarakat mengalami penurunan. Artinya masyarakat akan tetap menggunakan tabungannya (mantab) untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Ibrahim.