Rusia Bakal Luncurkan CBDC pada 2025
thedesignweb.co.id, Jakarta Dalam pengumumannya baru-baru ini, Bank Rusia mengumumkan bahwa pada 1 Juli 2025, bank terbesar di Rusia akan mengizinkan nasabah melakukan transaksi rubel digital.
Seperti dilansir Coinmarketcap pada Jumat (13/9/2024), transaksi melibatkan transfer uang dan pengelolaan akun. Selain itu, bisnis yang beroperasi di Rusia akan diharuskan menerima pembayaran rubel digital untuk barang dan jasa yang dijual menggunakan kode QR.
Untuk mendukung perubahan tersebut, Bank Rusia juga telah mengusulkan amandemen legislatif kepada Kementerian Keuangan. Hingga saat ini, regulator sedang menjalankan proyek percontohan dengan 15 bank untuk menguji kelayakan CBDC Rusia.
Selain itu, regulator bertujuan untuk memperluas opsi pembayaran dan transfer dalam mata uang nasional.
Dengan sanksi AS setelah invasi ke Ukraina, Rusia telah menunjukkan kemampuannya untuk tetap relevan di pasar perdagangan internasional. Negara ini secara serius mempertimbangkan untuk menggunakan mata uang kripto terdesentralisasi untuk penyelesaian lintas batas.
Mulai 1 September bulan ini, Rusia melegalkan penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran lintas batas. Hasilnya, bank sentral telah mendukung penggunaan aset digital untuk pembayaran dengan uji coba yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, Rusia juga mempertimbangkan untuk melegalkan operasi penambangan Bitcoin di dalam negerinya. Undang-undang baru ini akan memperkenalkan peraturan ketat tentang penambangan cryptocurrency di Federasi Rusia.
Undang-undang tersebut akan mewajibkan semua operator pertambangan untuk mematuhi pengawasan pemerintah dan Bank Rusia, termasuk pelaporan pendapatan dan kewajiban pajak.
Dengan langkah ini, Rusia berencana untuk memperkenalkan kerangka kerja yang jelas untuk penjualan mata uang kripto yang ditambang. Meniru kesuksesan yuan digital
Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, Rusia akan mulai menguji pembayaran kripto lintas batas minggu depan dalam upaya untuk menghindari sanksi internasional. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa misi tersebut akan berhasil.
Inilah sebabnya mengapa kebijakan tersebut, yang disetujui pada akhir Juli 2024 dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin segera setelahnya, tidak menghapus larangan penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah untuk pembayaran reguler di Rusia Sebaliknya, ini memungkinkan pembayaran lintas batas menggunakan kripto.
RUU yang mengizinkan pembayaran kripto lintas batas masih dianggap kabur. Sebab undang-undang tidak menentukan aturan bertransaksi.
Sebaliknya, para ahli mengatakan undang-undang tersebut memberikan wewenang kepada bank sentral Rusia untuk mengawasi rezim eksperimental.
Serangkaian sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan negara lain pasca invasi Ukraina berdampak negatif terhadap perekonomian Rusia.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah menghadapi 16.500 sanksi dari Amerika Serikat, Inggris, UE, Australia, Kanada, dan Jepang.
“Persetujuan pemerintah Rusia terhadap RUU ini menandakan kelanjutan dari strategi Rusia yang terus berkembang untuk menghindari sanksi Barat,” kata Valerie Kennedy, direktur penelitian di perusahaan analisis blockchain Channelize, di halaman CoinDesk.
Uni Eropa telah membekukan setengah dari total cadangan mata uang asing Rusia, senilai 300 miliar euro (US$332 miliar), termasuk 70 persen aset sistem perbankan Rusia.
Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), sebuah sistem pesan internasional, memutus beberapa bank Rusia.
“Rusia mengalami kesulitan untuk memindahkan dolar AS dan euro melalui sistem SWIFT, sehingga menimbulkan risiko sanksi sekunder,” kata Kennedy.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada 8 Agustus yang menetapkan kerangka hukum eksperimental untuk mempromosikan teknologi digital, termasuk mata uang kripto, khususnya dalam perdagangan internasional.
Seperti dilansir Bitcoin.com, Rabu (14/8/2024), undang-undang tersebut mengizinkan modifikasi atau penghapusan ketentuan legislatif tertentu untuk memfasilitasi transaksi mata uang kripto, seperti dalam perdagangan lintas batas.
Undang-undang tersebut mengizinkan perubahan dalam definisi utama seperti penilaian mata uang dan platform elektronik, peraturan yang mengatur platform perdagangan mata uang kripto, dan cara untuk mengintegrasikan mata uang digital ke dalam sistem keuangan.
Undang-undang tersebut mengharuskan sistem hukum eksperimental apa pun yang melibatkan mata uang digital harus disetujui oleh Kementerian Keuangan Rusia, Layanan Keamanan Federal, dan Layanan Pemantauan Keuangan Federal (Rosfinmonitoring).
Undang-undang tersebut juga mengizinkan perubahan peraturan terkait sistem asuransi, sistem pembayaran Bank Rusia, dan penyelesaian sengketa kredit konsumen.