Saham

Sah! Mantan Menlu Retno Marsudi Jadi Komisaris Vale Indonesia

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB Vale Indonesia, pemegang saham menyetujui pemberhentian Dr. Saudara Raden Sukhyar dari jabatan Komisaris Independen Perusahaan.

Pada saat yang sama, pemegang saham menyetujui pengangkatan Retno Lestari Piansari Marsudi sebagai Direktur Independen Perseroan.

Berdasarkan keterangan di Bursa Efek Indonesia (EIB), Selasa (14/1/2025) ini, perubahan tersebut mulai berlaku sejak ditutupnya RUPSLB hingga ditutupnya Rapat Umum Biasa Perseroan pada tahun 2027.

Retno Marsudi merupakan diplomat senior yang menjabat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada tahun 2014 hingga Oktober 2024.

Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Retno berperan penting dalam memperkuat diplomasi Indonesia secara global.

Dengan demikian susunan Direksi Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Komisaris Utama: Muhammad Rachmat Kaimuddin Wakil Komisaris: Emily Marie Olson Komisaris: M. Jasman Panjaitan Komisaris: Edi Permadi Komisaris: Fabio De Souza Queiroz Ferraz Komisaris: Kristina Janet Gauthier Komisaris : Yusuke Niwa Komisaris Independen: Rudiantara Komisaris Independen: Sr. Marita Alisjahbana Komisaris Independen: Retno Lestari Priiansari Marsudi

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menandatangani kerja sama dengan GEM CO., Ltd untuk membangun smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Proyek senilai US$1,4 miliar atau sekitar Rp 22,12 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sekitar 15.806) di Sulawesi Tengah, bertujuan untuk menjadi pengolahan nikel dengan nilai bersih nol.

Proyek ini akan menghasilkan sedikitnya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun yang merupakan komponen penting baterai sistem penyimpanan energi (ESS).

Investasi ini mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan senilai US$40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia.

Kemudian sekitar 30 juta dolar untuk ESG Complex yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, pasokan air domestik, dan pengolahan limbah. Ditambah $10 juta untuk komitmen terhadap pengembangan masyarakat dan fasilitas umum.

“Visi kami terhadap Proyek HPAL adalah menetapkan standar global baru dalam produksi PLTMH berkelanjutan,” kata CEO PT Vale Febriany Eddy dalam keterangan informatif di Bursa Efek Indonesia (EIB), Selasa (12/11/2024).

Dirancang sebagai proyek net zero, fasilitas ini akan menghasilkan PLTMH dengan praktik ramah lingkungan dan teknologi terkini untuk pengolahan nikel berkelanjutan. Melalui kerja sama antar pasar internasional, proyek ini memperkuat peran kepemimpinan Indonesia dalam gerakan energi bersih global.

“Proyek ini bukan sekedar produksi PLTMH, tapi model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap nol produksi, kami membentuk masa depan Indonesia. diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan bisnis berkelanjutan,” kata February.

Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah Indonesia sebesar 8%, Proyek HPAL dirancang untuk menciptakan lapangan kerja, menarik investasi baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat sekitar.

Proyek ini akan merangsang kegiatan ekonomi yang akan membantu mengembangkan masyarakat lokal, sekaligus memperkuat reputasi global Indonesia sebagai kekuatan bisnis yang berkelanjutan.

Pemberdayaan pekerja Indonesia melalui inovasi dan transfer pengetahuan, salah satu pilar proyek ini adalah rencana pendirian pusat penelitian yang fokus pada pengembangan teknologi HPAL, untuk memberdayakan tenaga profesional Indonesia melalui transfer teknologi dan pengembangan keterampilan.

Meningkatkan pendidikan, keterampilan dan kapasitas teknis akan memastikan talenta Indonesia siap mendorong gelombang pertumbuhan bisnis berikutnya.

Proyek ini diharapkan menjadi pabrik pengolahan MHP dengan emisi nol bersih. Komitmen PT Vale dan GEM terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan mencerminkan visi bersama mengenai pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, selaras dengan standar keberlanjutan global.

Proyek ini menunjukkan kepada dunia bahwa industri nikel Indonesia siap menghadapi tantangan gerakan energi hijau sekaligus memenuhi standar lingkungan tertinggi.

“PT Vale merupakan perusahaan kelas dunia yang mengedepankan aspek ESG positif. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan PT Vale untuk menyediakan bahan baku yang mendukung transisi global menuju energi terbarukan. Proyek HPAL ini merupakan kolaborasi penting yang menggabungkan keahlian kami dalam memproses bahan-bahan berkelanjutan dengan sumber daya Indonesia yang melimpah,” kata Presiden GEM Co., Ltd. Prof. Xu Kai Hua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *