Saham

THE NEWS Saham BREN Menghijau Usai Alami Koreksi 2 Hari Berturut-turut

thedesignweb.co.id, Jakarta – Usai mengalami koreksi selama dua hari, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (24/9/2024).

Berdasarkan data RTI, harga saham BREN naik 2,47 persen ke Rp 7.250 per saham pada penutupan sesi I perdagangan Selasa 24 September 2024. Harga saham BREN sempat berada di zona merah pada awal sesi perdagangan.

Pada pembukaan, harga saham BREN turun 1.075 poin menjadi Rp6.000 per saham dari penutupan sebelumnya Rp7.075. Harga saham BREN mencapai level tertinggi Rp 7.925 dan terendah Rp 5.675 per saham pada sesi pertama perdagangan Selasa pekan ini.

Total frekuensi transaksi sebanyak 137.590 kali dan volume transaksi sebanyak 4.083.120 unit. Nilai transaksi hariannya Rp 2,7 triliun. Dengan kenaikan tersebut, nilai pasar saham BREN tercatat sebesar Rp 965,95 triliun.

Pada perdagangan Senin 23 September 2024, harga saham BREN turun 19,83 persen menjadi Rp 7.075 per saham. Saham BREN diperdagangkan sebanyak 6.449 kali dan nilai transaksinya Rp 89,08 miliar. Total volume transaksi 12,59 juta. Namun koreksi pada saham BREN dipicu oleh dampak penghapusan pencatatan saham BREN dari indeks FTSE terhadap jumlah saham beredar.

Seiring naiknya harga saham BREN, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,08 persen menjadi 7.781,74. Indeks LQ45 naik 0,08 persen menjadi 986,02. Kebanyakan indeks acuan bervariasi.

IHSG mencapai level tertinggi 7.810,54 dan terendah 7.717,83 pada sesi pertama. Pelemahan total 329 saham menekan IHSG. Sebanyak 221 saham naik dan 238 saham ditahan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 845.839 kali dan volume perdagangan sebanyak 12,7 miliar lembar saham. Nilai transaksi hariannya Rp 9,3 triliun.

Sebagian besar sektor ekuitas berada di bawah tekanan. Sektor ekuitas siklis memimpin koreksi, turun 0,95 persen. Sektor industri turun 0,61 persen, teknologi turun 0,41 persen, dan layanan kesehatan turun 0,40 persen. Kemudian sektor real estate melemah 0,37% dan sektor keuangan melemah 0,08%.

Di sisi lain, sektor ekuitas non-siklus mencatatkan penguatan terbesar dengan kenaikan sebesar 0,75 persen. Sektor saham infrastruktur naik 0,41 persen, saham sektor transportasi naik 0,39 persen, saham saham utama naik 0,13 persen, dan saham energi naik 0,02 persen. 

Sebelumnya, manajemen PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) memberikan pernyataan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang penarikan saham BREN dari indeks FTSE dan hilangnya hampir 20 persen nilai saham BREN.

Merujuk keterangan informasi yang tertulis di BEI, Senin 23/9/2024, perseroan mengumumkan ada empat pemegang saham yang menguasai 97 persen saham BREN. Berdasarkan prospektus IPO, keempat pemegang saham tersebut antara lain PT Barito Pacific Tbk dengan 64,66 persen saham, Green Era Energy Pte Ltd dengan 23,60 persen saham, Jupiter Tiger Holdings dengan 4,36 persen saham, dan Prime Hill Funds dengan 4,36 persen saham.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Renewable Energy Merly mengatakan pihaknya telah resmi menginformasikan kepada bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai proses penerbitan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2023.

“Pada saat IPO, kepemilikan saham keempat pemegang saham tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam pernyataan pendaftaran prospektus dan dokumen lain dalam rangka IPO,” tulis Merly.

Pasca IPO, akan ada perubahan seperti yang diumumkan, antara lain kepemilikan saham PT Barito Pacific Tbk di BREN tetap sebesar 64,66 persen hingga 19 September 2024. Selain itu, kepemilikan BREN di Green Energy Pte Ltd juga tetap sebesar 23,60 persen.

Sementara kepemilikan Jupiter Tiger Holdings di BREN turun menjadi 3,941 persen dari sebelumnya 4,365 persen. Prime Hill Funds kemudian naik dari 4,365% menjadi 3,761%. Dengan demikian, mulai 19 September 2024, total kepemilikan saham yang diberikan KSEI meningkat menjadi 95,97 persen dari sebelumnya 97 persen.

 

Merly juga mengatakan, pihaknya telah memberikan informasi lengkap mengenai keadaan penguasaan dan afiliasi seluruh pihak yang terdaftar sebagai pemegang saham perseroan sebelum dan pada saat IPO tahun 2023. “Kami tidak menambah informasi baru karena semuanya sudah sesuai dengan ketentuan. undang-undang. “Ini adalah ketentuan dan peraturan yang berlaku dan dijelaskan dalam laporan terkait,” kata Merly.

Selain itu, berdasarkan data harian per 19 September 2024 yang disampaikan kepada emiten PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah saham yang memenuhi ketentuan free float sesuai ketentuan bursa adalah sebanyak 15.601.235.234 lembar saham atau 11,66 lembar. persen.

Merly mengatakan, angka tersebut tidak mengalami perubahan signifikan berdasarkan persentase free float yang tertera dalam prospektus penawaran umum, jumlah saham yang tercatat di bursa sebanyak 15.694.413.334 lembar atau naik 11,73 persen.

“Perusahaan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan bursa,” kata Merly.

Terkait tingginya konsentrasi pemegang saham, Merly mengatakan FTSE Russell merupakan badan independen dengan kriteria, persyaratan, dan aturan yang berlaku sebelum memutuskan apakah suatu saham masuk ke dalam indeks FTSE.

“Dalam hal ini, perseroan bersikap pasif dan tidak mempunyai kewenangan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil FTSE,” ujarnya.

Pada perdagangan sesi I Senin 23 September 2024, saham BREN ambles 19,83 persen ke Rp 7.075 per saham. Harga saham BREN turun Rp 1.750 per saham. Harga saham BREN tertinggi Rp 7.075 dan terendah Rp 7.075 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.416 kali dan volume perdagangan sebanyak 79.115 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 56 miliar.

Dikatakan, saat IPO, rasio kepemilikan saham keempat pemegang saham tersebut adalah 97 persen, berubah dari yang diumumkan sebelumnya.

“Tidak ada perubahan kepemilikan yang material pada 4 pemegang saham tersebut sejak tanggal 23 Agustus 2024 (oleh FTSE berdasarkan pengumuman FTSE Global Equity Index Series, Asia Pacific Ex Japan Ex China September 2024 Semi-Annual Review) sampai dengan tanggal 19 September, 2024,” kata Merly.

Dinyatakan bahwa seluruh informasi kepemilikan saham dilaporkan dan diungkapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait.

Perusahaan juga membeberkan jumlah dan persentase saham yang dimiliki Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds. Berdasarkan data harian KSEI per 19 September 2024, jumlah saham yang dimiliki Jupiter Tiger Holdings sebanyak 5.272.149.467 atau 3,941 persen saham. Sedangkan Prime Hill Funds memiliki 5.032.219.367 saham atau setara 3,761 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *