Saham Multipel GOTO Resmi Tercatat di Papan Ekonomi Baru, Berapa Harga per Lembarnya?
Liputan6.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pencatatan beberapa efek PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTOM) di Papan Pencatatan Keuangan Baru.
Sebelumnya, pada 11 April 2022, bursa mencatatkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Perseroan) sebanyak 1.184.363.929.502 lembar saham. Terdiri dari 1.133.792.199.502 saham biasa (saham Seri A) dan 50.571.730.000 saham dengan hak suara ganda (saham Seri B).
Sehubungan dengan tindakan tersebut, bursa telah melakukan beberapa kali perubahan kode pada informasi terkait saham dengan hak suara ganda. Diantaranya, jumlah saham yang tercatat kini sebanyak 50.571.730.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1,00 per saham. Harga saham diubah menjadi Rp 68 per saham dan kode perdagangan diubah dari sebelumnya GOTO menjadi GOTOM.
“Komite Patti terwakili dalam Komite Ekonomi yang baru. Tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham adalah 13 November 2024,” demikian bunyi keterbukaan informasi bursa, Kamis (14/11/2024).
Sebelumnya, pada Juni lalu, RUPSLB GOTO menyetujui penunjukan Patrick Sugito Walujo, direktur utama perseroan, sebagai pihak yang dapat memegang saham Seri B perseroan. Sebagai investor awal di perusahaan, Patrick terlibat sebagai pemegang saham dalam membentuk kebijakan strategis perusahaan dan memainkan peran kepemimpinan dalam pengelolaan GoTo.
Selain itu, Perseroan juga belum berencana menerbitkan saham Seri B baru. Artinya kepemilikan pemegang saham yang ada tidak terdilusi. Dalam hal ini pengalihan kepemilikan saham dengan hak suara ganda (SHSM) hanya dapat dilakukan kepada pihak-pihak yang diakui sebagai pemegang saham dengan hak suara ganda.
Sesuai Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021, penerapan sistem SHSM atau MVS (Multiple Voting Shares) bertujuan untuk melindungi visi dan misi perusahaan yang dibangun oleh para pendiri agar tujuan usaha dan pengembangan usaha dapat tetap berjalan.
Sebelumnya, GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud menandatangani perjanjian pada Minggu, 10 November 2024 yang mencakup penguatan infrastruktur cloud computing dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia. Perjanjian ini merupakan upaya signifikan untuk mendorong ekonomi digital Indonesia dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Kesepakatan tersebut diumumkan pada Forum Ekonomi Indonesia-Tiongkok yang dimoderatori oleh Komite Tiongkok Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KIKT) di Beijing dan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Langkah ini menegaskan komitmen kita bersama untuk mempercepat transformasi digital Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Demikian dikutip dari keterangan tertulis tertanggal Senin 11 November 2024.
Ketiga perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar berhasil dalam ekonomi digital global.
Untuk lebih memperkuat infrastruktur cloud-nya, Tencent Cloud akan membangun Internet Data Center (IDC) ketiga di Indonesia sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta, atau sekitar Rp7,8 triliun (dengan kurs dolar AS). 15.658 rupee dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia pada tahun 2030.
Tujuan dari investasi ini adalah untuk membekali bisnis lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan buatan (AI) yang canggih, mendorong ekonomi digital, dan mengadopsi teknologi AI.
Sementara itu, Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud besar pertama yang membangun infrastruktur lokal di Indonesia, telah mendirikan tiga pusat data dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan lokal untuk melatih sekitar 400.000 orang mengenai cloud dan AI.
Alibaba Cloud berencana menggandakan jumlah tenaga kerjanya menjadi 800.000 karyawan pada tahun 2033 dan mendirikan pusat keunggulan di Universitas Indonesia untuk memberikan pelatihan khusus di bawah Program Pemberdayaan Akademik Alibaba Cloud (AAEP).
Komitmen Tencent Cloud dan Alibaba Cloud didasarkan pada perjanjian layanan cloud yang lebih luas antara kedua perusahaan dan GoTo, perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia, yang diumumkan pada September 2024.
Perjanjian ini memastikan data GoTo disimpan di Indonesia, mendukung kedaulatan data nasional, dan meningkatkan keamanan data bagi pengguna dan bisnis di Indonesia.
Patrick Walujo, Presiden GoTo Group, mengatakan pihaknya merasa terhormat dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada upacara pembukaan perjanjian ini, yang merupakan tonggak penting bagi perusahaan dalam upaya memperkuat infrastruktur digital Indonesia.
“Dengan bermitra bersama Tencent Cloud dan Alibaba Cloud, kami tidak hanya memastikan platform GoTo aman dan tangguh, tetapi juga memperkuat ekonomi digital Indonesia melalui investasi besar pada infrastruktur cloud dan pelatihan untuk mengembangkan talenta digital lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi. . , ditulis pada Senin (11/11/2024).
Melalui kolaborasi ini, perusahaan berharap GoTo dapat memberikan landasan yang kokoh bagi pengguna dan mitra kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, mendorong inovasi, dan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin transformasi digital di kawasan Asia Tenggara.