Sambangi Ponpes Babussalam Malang, Risma Bahas Program Kewirausahaan dan Ketahanan Pangan Santri
thedesignweb.co.id, Malang – Gubernur Gubernur Provinsi Jawa Timur (Cagub) nomor urut 3, Tri Rismaharini atau Risma bertemu KH Thoriq Bin Ziyad (Gus Thoriq) dan Ny. Nyai Sumriyah, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam yang berlokasi di Jalan KH Hasyim. Asy’ari, Bandarejo, Pertunjukan, Kabupaten Malang, Rabu (3/1/2024).
Dalam pertemuan yang hangat dan informatif ini, selain diskusi juga dilakukan pembahasan mengenai program inovasi bisnis untuk ketahanan pangan, inovasi sekolah muslim yang bergerak di bidang pertanian. Program ini diharapkan dapat memantapkan upaya pengembangan kreativitas siswa dan kemandirian pangan di lingkungan pesantren.
“Saya kira idenya (Gus Thoriq) luar biasa, dan itu impian saya. Dia sedang berpikir untuk mengurus siswa dengan metode ketahanan pangan,” kata Risma.
Menurut Risma, jumlah penduduk di Jatim sangat besar, sekitar 41 juta jiwa. “Tidak semua orang harus jadi profesor atau doktor. Kalau ada mahasiswa yang berminat di bidang pertanian, itu sesuatu yang baru,” kata Risma.
Risma mengucapkan terima kasih kepada Pondok Pesantren Babusulam atas kontribusinya terhadap ketahanan pangan negara dengan memanfaatkan lahan pondok pesantren untuk pertanian dan peternakan. Program ini dipandang sebagai langkah penting untuk memastikan sekolah Muslim mandiri pangan, dan berkontribusi terhadap lingkungan.
“Saya melihat banyak sekali manfaat yang didapat dari sekolah-sekolah yang menjalankan program ketahanan pangan. Sekolah-sekolah Islam mempunyai lahan yang bisa ditingkatkan dan keinginan membantu negara kuat,” tambah Risma.
Ia menambahkan bahwa bekerja sama dengan sekolah Islam seperti Babusalaam akan membantu pemerintah dalam upayanya meningkatkan pasokan pangan negara.
Sementara itu, Gus Thoriq mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Risma. Menurutnya, Risma berasal dari Partai Politik (PDI Perjuangan)¹ yang menggagas Hari Santri.
“Saya pribadi mendukung Bu Risma menjadi Gubernur Jawa Timur,” kata Gus Thoriq.
Gus Thoriq menekankan kesiapan pesantren dalam melaksanakan program keamanan pangan.
Sekolah Islam Babussalam telah terlibat dalam dukungan masyarakat, termasuk pertanian, sebagai bagian dari program pendidikan kejuruan siswa.
Gus Thoriq mengatakan, “Kami siap bekerjasama dalam menjamin ketahanan pangan, dan siswa kami sudah mulai melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan pertanian di rumah sekolah,” kata Gus Thoriq.
Program ketahanan pangan santri diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah Islam lainnya di Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai kemandirian pangan. Langkah ini juga merupakan bagian dari peningkatan dukungan keuangan bagi sekolah-sekolah Muslim.
Selain itu, Risma juga menambah program pendidikannya yang memberikan: BOPDA, dan insentif guru, serta dana tambahan untuk pemeliharaan dan pembangunan lembaga pendidikan di SMA/Sekolah Teknik Daerah, SMA/Sekolah Swasta Pelatihan Kejuruan, Madrasah Aliyah. , dan sekolah Islam.
“Saya ingin menjadi ibu bagi seluruh anak dan pelajar, baik di sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah agama, bahkan sekolah agama Islam. Tidak boleh ada konflik dan tidak ada yang tertinggal,” pungkas Jagub Risma.