Sambut Akhir Pekan, Aksi Beli Investor Asing Topang Penguatan IHSG
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Saham Gabungan (IHSG) bergerak kuat menjelang akhir pekan, khususnya 9 Agustus 2024, dengan seluruh sektor saham menghijau.
IHSG ditutup melemah 0,86% pada 7.256,99 mengutip data RTI. Indeks LQ45 naik 1,03% menjadi 908,13. Seluruh indeks saham acuan berubah menjadi hijau.
Sebanyak 325 saham diakuisisi dan IHSG dihapuskan. 209 saham melemah sehingga menyisakan 248 saham beredar. Total frekuensi perdagangan sebanyak 821.458 kali dan volume perdagangan mencapai 14,3 miliar lembar saham. Nilai perdagangan hariannya Rp 7,9 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee sekitar 15.920 dan investor asing memborong saham senilai $450,63 miliar.
Semua saham berwarna hijau. Saham minyak mentah memimpin kenaikan dengan kenaikan sebesar 1,62%. Sementara itu, saham energi naik 0,50%, industri naik 1,11%, dan bahan pokok naik 0,34%.
Selain itu, saham siklis naik 0,80%, saham kesehatan naik 0,43%, saham keuangan naik 0,48%, dan real estat naik 0,79%. Kemudian saham real estate naik 0,79%, saham teknologi naik 0,59%, saham infrastruktur naik 0,85%, dan saham transportasi naik 0,81%.
Saham BBRI menguat 0,21% ke Rp 4.670. Saham BBRI dibuka menguat 40 poin pada Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI berada pada posisi tertinggi Rp 4.730 dan terendah Rp 4.670. Total frekuensi perdagangan sebanyak 17.974 kali dan volume perdagangan mencapai 1.102.323 lembar saham. Nilai usahanya Rp 517,4 miliar.
Dalam studi yang dilakukan oleh kelompok riset Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG dan bursa regional Asia menguat menyusul penguatan bursa AS, yang lebih didukung oleh ekspektasi pengangguran AS, sehingga menghilangkan kekhawatiran akan perlambatan, seperti dikutip Antara. Di pasar kerja.
Di luar negeri, data klaim baru tunjangan pengangguran AS mencapai 233.000 pada minggu lalu, di bawah ekspektasi sebesar 240.000 dan turun dari 250.000 pada minggu sebelumnya.
“Data ini setidaknya memberikan kepercayaan pasar terhadap keadaan perekonomian AS, sehingga mengurangi kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi dan kemungkinan resesi di AS,” ujarnya.
Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, inflasi tahunan naik menjadi 0,5% dari 0,2% pada Juli 2024, 0,3% di atas ekspektasi pasar. Data menunjukkan bahwa permintaan domestik terus tumbuh seiring dengan peningkatan stimulus yang dilakukan pemerintah Tiongkok untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) merilis laporan yang menunjukkan data Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 meningkat 2,70% year-on-year.
Peningkatan ini seiring dengan dinamika hari libur nasional dan hari libur sekolah sehingga mendukung pertumbuhan permintaan.
“Kenaikan HKI tentunya menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan menjadi pendorong positif bagi pasar.” Saham MBMA menguat 64%, BRIS menguat 2,78%, dan saham AMRT menguat 2,78%. Harganya naik 2,54%.
LQ45 yang kalah: CPIN turun 1,43%, ISAT turun 1,21%, PGEO turun 0,81%, BBCA turun 0,73%
Saham-saham teraktif antara lain: Saham BBCA Rp 546,4 miliar, saham Rp 478,6 miliar, saham Rp 463,9 miliar dollar AS, di-cover 50,45 kali, saham NEST BTEK, tercatat 47.889 kali, 20.1.777 saham BBRI, dicatatkan 17.970 kali, saham KEBAKARAN, 17.000 339 kali
Saham-saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat 9 Agustus 2024 menyusul penguatan di Wall Street. Data ketenagakerjaan baru meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian AS dan meredakan kekhawatiran resesi setelah aksi jual tajam di pasar pada awal pekan ini.
Menurut CNBC, ASX 200 Australia naik 1,25 persen menjadi 7.777,7. Nikkei 225 Jepang naik 0,56% menjadi 352.525. Indeks Topix naik 0,88% menjadi 2.483,3. Kospi Korea Selatan naik 1,24% menjadi 2.588,43. Indeks Kosdaq naik 2,57% menjadi 764,43.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,42%. Indeks CSI 300 Tiongkok turun 0,34 persen menjadi 3.313,63. Awal pekan ini, saham dan bursa global melemah setelah data ketenagakerjaan AS memperbaharui kekhawatiran ekonomi dan investor mulai menghentikan perdagangan yen.
Investor mengawasi indeks harga konsumen dan indeks harga produsen Tiongkok untuk bulan Juli. Indeks harga konsumen Tiongkok naik 0,5 persen tahun ke tahun, mengalahkan perkiraan Reuters sebesar 0,3 persen. Pada bulan Juni jumlahnya meningkat sebesar 0,2 persen.
Indeks harga produsen turun 0,8% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut sedikit di bawah ekspektasi penurunan 0,9% dan tidak berubah dari penurunan 0,8% di bulan Juni.